?Detensi [Lai Guanlin]

1K 152 34
                                    





BOIIIIIII

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

BOIIIIIII





Lai Guanlin. Siswa baru di kelas 10 yang gantengnya kebangetan. Siapa yang ga kenal dia di sekolah? Gak ada. Selain karena parasnya, dia mendadak terkenal gara-gara di hari terakhir MOS kemaren, dia ngasih surat cintanya ke ketua dewan keamanan, Khansa. Bukan cuma ngasih surat cinta, dia juga dengan nekatnya nembak kakak kelasnya itu.

Temen-temennya udah ga habis pikir sama Guanlin. Ya abisnya model Khansa kok didemenin. Ya emang cakep sih, pinter pula. Tapi ya ketua dewan keamanan mah udah bisa dipastikan galaknya pangkat seratus.

Guanlin berjalan menuju sekolah senin pagi itu. Iya, jalan santai padahal udah telat 30 menit. Sengaja, karena dia tau hari ini Khansa jaga di gerbang.

"Guanlin kamu tau nggak kalo kamu udah telat berapa menit?! Kenapa masih jalan santai kayak gitu!" Bentak Khansa kesal.

Guanlin tersenyum lebar, menunjukkan giginya, "Ya percuma kak mau buru-buru juga udah telat. Saya orangnya total kak, ga setengah-setengah." Jelas Guanlin saat sudah berdiri di depan Khansa.

Khansa meniup poninya sebal. Ia membuka buku bersampul hitam di tangannya, lalu menulis nama Guanlin.

"Tanda tangan." Kata Khansa seraya menyerahkan buku itu pada Guanlin.

Guanlin menurut, dan setelah menanda tangani buku itu, ia menatap Khansa. Sedikit membungkukkan badannya agar sejajar dengan gadis itu.

"Saya serius loh kak. Saya orangnya total, ga pernah setengah-setengah."

Khansa menyipit, menyadari ada gelagat aneh dari Guanlin.

Guanlin maju, mendekatkan wajahnya ke wajah Khansa membuat gadis itu reflek mundur.

"Kayak cinta saya ke kakak. Total, ga setengah-setengah." Katanya lalu menegakkan tubuhnya kembali.

Guanlin menyengir kala Khansa dengan keras memukul lengan atasnya.

"Masuk ruang detensi sana!" Usir Khansa.

Guanlin mengangguk, tapi sebelum melangkah, ia menatap mata Khansa.

"Di ruang detensi ada siapa kak?"

"Gak ada siapa-siapa. Sana pergi!"

"Yah, sendirian dong nanti saya."

"Mana saya peduli mau kamu sendirian apa ramean. Cepet masuk, Guanlin!"

Guanlin mendekat lagi, kepalanya meneleng ke kiri, "Kakak ga mau nemenin saya?"

Lalu selanjutnya Guanlin kabur karena Khansa sudah berancang-ancang melempar sepatu padanya.





***





[1] Chewing Gum✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang