Matahari begitu terik siang ini, Ale berjalan cepat menuju rumahnya dengan keringat yang sudah bercucuran. Gadis itu sedikit mendumel kala merasakan hapenya bergetar di dalam tas. Ia memelankan langkah, mengambil hapenya lalu berjalan normal kembali.
Mami : Mami berangkat sejak jam 9 tadi. Baik-baik di rumah ya, Le.
"Yes rumah kosong!" Pekik Ale tertahan. Gadis ini semakin mempercepat langkahnya.
Beda dengan anak lainnya yang selalu ingin memiliki waktu bersama keluarga di rumah, Ale malah tergolong anak yang senang sendirian di rumah. Dalam artian sendiri tanpa kedua orang tuanya.
Kedua orang tuanya adalah pebisnis, tapi hanya bekerja di rumah. Jadi setiap hari selalu berada di rumah. Ale yang merupakan anak satu-satunya jadi tertekan karena sering diatur ini itu. Jadilah Ale sangat senang jika kedua orang tuanya ada perjalanan bisnis keluar kota, artinya ia bisa bebas walau hanya dua sampai tiga hari. Apalagi besok dan lusa sekolahnya libur karena ada festival. Ale jadi makin semangat.
Tapi wajah senangnya seketika kembali suram saat melihat sebuah mobil altis hitam terparkir rapi di halaman rumahnya, ia masuk dan menemukan sepasang sepatu yang membuat ia yakin orang itu ada di dalam.
Dan pasti akan menginap di sini selama kedua orang tuanya pergi.
***
Guanlin duduk di atas sofa, menyalakan tv, lalu meraih hapenya di atas meja. Ia memakan kerupuk sembari mengescroll timeline instagramnya. Televisi tak diindahkannya sama sekali, ia menyalakan tv hanya demi membuat suasana tidak terlalu sepi saja.
Suara gerbang terbuka di depan membuat ia menoleh, dari celah jendela yang terbuka ia dapat melihat seorang gadis masuk. Ia terkekeh kala melihat gadis itu mendumel dan terlihat menendang sesuatu yang ia yakini adalah sepatu miliknya.
"Assalamualaikum." Teriak gadis itu saat membuka pintu. Dan saat gadis itu melihatnya, ia menutup pintu dengan keras, "Ngapain lo disini?!"
"Waalaikumsalam," jawab Guanlin kalem. "Makasih ya Le sambutannya."
Ale mendekat, "Gue tanya lo ngapain disini?!"
"Nonton tipi." Jawab Guanlin seraya menunjuk tv di depannya.
"Lin, pulang aja sana."
"Idih ngusir-ngusir." Guanlin tak peduli, ia memakan kerupuk di tangan kanannya, lalu sibuk menggonta-ganti channel tv.
Ale berjalan ke tv, mencabut kabelnya lalu berkacak pinggang di depan Guanlin. "Pulang, Lin."
"Gak mau." Balas Guanlin setengah meledek. Laki-laki itu menggigit kerupuknya sambil menatap Ale, membuat gadis itu kesal setengah mati.
"Alah terserah lo deh!" Ale berjalan menuju kamarnya dan membanting pintunya.
Guanlin terkekeh geli lalu kembali fokus pada hapenya.
Aletha Sofia. Gadis sebaya dengan Guanlin yang berada di tahun pertama SMA. Mereka berada di sekolah yang berbeda. Kenal sejak SD, saat orang tua Ale dan orang tua Guanlin mulai bekerja sama membangun restaurant yang kini sudah membuka cabang di banyak daerah.
Ale melupakan sesuatu tadi. Kedua orang tuanya pergi keluar kota mengurus kerja sama untuk restaurant, yang tentunya bersama kedua orang rua Guanlin. Itulah kenapa Guanlin ada di sini sekarang.
Menemaninya. Ralat, merecokinya.
Ale melemparkan tubuhnya ke kasur, lalu berguling-guling frustasi karena pasti Guanlin akan mengikutinya ke mana saja selama dua hari ini.
Guanlin tuh trouble maker, Ale gak suka dia karena bikin pusing.
"HUAAAA MAMIIIIII!!!" Teriak Ale keras, membuat Guanlin yang berada di ruang tengah tertawa.
Guanlin melirik pintu kamar Ale, hendak menghampiri gadis itu tapi sebuah pesan masuk ke hapenya.
Kak Sa💓 : Lin, bantuin
Kak Sa💓 sent a photo***
Jeng-jeeeeeng
Sempet sempetnya gue berimajinasi saat temen gue yang lain sibuk sama geometri analitik. Haha bye
![](https://img.wattpad.com/cover/90536422-288-k577976.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Chewing Gum✔
Hayran Kurgu"신기해 자꾸 마주 치고 있잖아 (너와나) 매일 똑같은 길을 같이 걷잖아 (신경 쓰여)" -Chewing Gum, NCT DREAM Book 1 : Chewing Gum [19 Nov 2016 - 19 Nov 2017] Book 2 : Twilight [19 Nov 2017 - 7 April 2018] Book 3 : Boomerang [19 April 2018 - ?] Highest rank #47 in short story #396 in...