📌 Pulang [Guanlin, Herin]

561 113 7
                                    



Pendek aja ini gue cuma iseng wkwkwkw



Guanlin masukin buku-buku dan alat tulisnya ke dalam tas dengan asal sekaligus malas. Cowok itu berdiri, menutup resleting tasnya, menyampirkan sebelah talinya di pundak kanan, kemudian meraih hape di atas meja sebelum pergi meninggalkan ruang kelas yang sudah sepi itu.

Dia lirik jam, udah setengah sembilan malam. Udah malam tapi dia rasanya males banget pulang. Di rumah gak ada orang. Orang tuanya dinas ke luar kota, kakak perempuannya tadi izin untuk menginap di rumah temannya.

Guanlin menuruni tangga, kini sadar bahwa di luar sedang hujan. Lobby tempat lesnya masih penuh dengan pelajar dari berbagai sekolah. Beberapa berseragam sama dengannya, Pancasila.

Cowok itu sudah mendorong pintu, hendak keluar. Tapi kemudian membatalkan niatnya dengan menoleh ke samping kiri.

"Lo... siapa gue lupa." Tunjuk Guanlin.

Cewek di sampingnya yang tadi memandangi hape jadi mendongak.

"Eh elo... ng... Guanlin ya? Gue Herin." Herin senyum lebar, memamerkan lesung pipinya.

"Oh ya Herin." Guanlin mengangguk. "Pacar Mark kan?"

Herin mengangguk.

"Gak balik? Apa lagi nunggu jemputan?"

"Gue lagi coba hubungin Mark. Dia udah janji mau jemput tapi udah setengah jam gak dateng-dateng."

Guanlin mengangguk samar, terlihat berfikir sebentar.

"Mau gue anter?" Tawarnya.

"Eh? Bukannya beda arah?"

"Iya sih. Gapapa kalo lo mau gue bisa nganter."

Herin menunduk memandangi hape, tapi kemudian mendongak seraya menjawab, "Iya deh. Kalo ga ngerepotin."

"Nggak kok." Balas Guanlin. "Ayo."

Herin mengangguk, kini melangkah keluar mengikuti Guanlin.

"Kita terobos aja. Mobil gue yang itu." Tunjuk Guanlin ke sebuah mobil yaris merah yang sebenarnya milik sang kakak.

Herin mengangguk, "Yaudah ayo. Kok ga jalan?" Tanya Herin.

Guanlin diam, tapi dengan spontan maju, menarik tudung jaket Herin agar menutupi kepala cewek itu. "Tudungnya dipake. Itu ada bukan buat dianggurin aja." Kata Guanlin lembut, tersenyum sembari menatap mata Herin tepat.

Herin cuma nyengir aja. Padahal dalem hati udah teriak-teriak disenyumin orang ganteng.





***


[1] Chewing Gum✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang