[1] Chewing Gum✔

????First and Last [Renjun, Kyla]

"Mau makan dulu gak?"

"Ha?"

"Kamu kenapa sih kok bengong?"

Kyla makin bengong. Hah hoh hah hoh, dalem hati. Ini sejak kapan ngomongnya pake kamu-kamuan?

"Kyla?"

"Eh iya kak?" Kyla nengok ke kanan, ngeliat Renjun yang lagi fokus ngeliatin jalanan di depan yang ramai.

"Mau makan dulu gak?"

Kyla yang mulai degdegan langsung nengok ke arah lain. "Hng.. terserah kakak aja."

Renjun melirik gadis di sampingnya sekilas, lalu tersenyum tipis.

"Di rumah ada siapa?"

"Bunda doang. Kenapa?"

Lo gak bakal ngelamar Kyla sekarang kan Jun? Jangan jadi Taeyong kedua deh.

"Dicariin gak?"

"Gak akan dicariin sih kalo aku laporan.. tapi hapeku mati.."

Renjun otomatis ngambil hapenya lalu menyerahkannya pada Kyla. "Nih, bilang bunda kamu makan dulu."

Kyla pusing. Ragu mau ngambil hape Renjun atau nggak. Tapi Renjunnya malah makin deketin hapenya ke Kyla. Mau gak mau Kyla ngambil hape itu.

Gadis itu melirik Renjun sebentar, lalu dengan ragu menekan tombol pesan. Ia mengetik pesan dan mengirimnya ke nomor ibunya.

Belum ada satu menit pesan terkirim, hape Renjun berbunyi nyaring. Kyla jadi panik karena yang menelfon adalah ibunya.

"Bunda?" Tanya Renjun.

"Iya." Kyla ngangguk-ngangguk. Panik sampe duduk tegak ga sadar sedikit ngadep Renjun.

"Angkat aja. Kenapa panik."

Akhirnya Kyla mengangkat telfon itu. "Halo?"

"Kyla, kamu sama siapa nak? Ini nomornya siapa?"

"Aku... sama Kak Renjun. Ini nomornya Kak Renjun, bun."

Cukup lama percakapan itu berlangsung, sampai akhirnya Renjun menepikan mobil di depan sebuah rumah makan.

"Sini coba aku mau ngomong."

"Hah? Gak usah, kak." Kyla bisik-bisik, sambil jauhin hape Renjun agar ibunya tak mendengar.

"Gapapa sini." Renjun mengambil hapenya dari tangan Kyla. Pemuda itu terlihat santai berbicara dengan ibu Kyla, padahal Kyla sendiri sedang menggigiti kuku karena gugup.

"Iya tante, selesai makan aku anterin Kyla, kok."

"Yasudah, terima kasih ya nak Renjun. Maaf jadi ngerepotin lho harus nganter Kyla."

"Gak ngerepotin kok, tan.. dengan senang hati."

"Yasudah hati-hati ya nak.."

"Iya, tan.."

Renjun menjauhkan hape dari telinganya, telfon sudah diputus oleh ibu Kyla. Ia melirik ke samping, "Udah tuh. Bunda udah percaya. Ayo turun. Makan dulu."

Kyla mengangguk. Lalu turun dari mobil mengikuti Renjun.

Mami : Njun, di mana?

Renjun : Makan mi. Di tempat biasa. Kenapa?

Mami : Pulangnya beli martabak keju sama martabak telor yang di sebelah rumah makan. Cepetan ya mami lapar.