IREN'S POV
"IRENAAAAA !!!" samar samar aku mendengar orang yang berteriak. Namun aku tak peduli, aku menutup selimut sampai atas kepala
"BANGUNN KEBO !!" Sekarang aku mendengar agak jelas suaranya. Sepertinya aku mengenalnya
BRUG
"Aduhhhh sakitt" ringisku saat aku merasakan tulang punggungku berbenturan dengan lantai, tunggu APA ?!! LANTAI ?!! aku baru sadar ternyata aku terjatuh
"Makannya kalo disuruh bangun ya bangun"
Aku bangun dari bawah dan kembali ke atas kasur.
"BANG FAHRI !!" aku memukuli bang fahri. Ternyata yang menjatuhkanku itu abangku. Sungguh terlalu
"HAHAHA UDAH UDAH NA" aku menghetikan pukulanku
"KENAPA LOE BANGUNIN GUE DENGAN CARA KEJAM BEGITU JAHAT BANGET LOE BANG" teriaku yang langsung membuat bang fahri menutup kedua telinganya
"Hehe...ya abis loe dibangunin gak bangun bangun dasar kebo" bang fahri menyentil dahiku
"ISSHHH DIEM, mang sekarang jam berapa sehh"
"Noh jam berapa liat" bang fahri menunjuk jam dinding hello kitty ku
"WANDAY BANG JAM ENAM !!"
"Cepet loe mandi"
"Iyah iyah" aku melompat dari kasur dan berlari ke kamar mandi
Ouh iyah aku lupa memperkenalkan diriku. Hai namaku Irena Irwanda, umurku 16 tahun kelas 2 SMA. Panggil aku iren. Aku berasal dari keluarga berada, ayahku adalah pengusaha terbesar dan tersukses di indonesia. Aku pikir itu saja sudah cukup untuk kalian.
SKIP
Setelah menyelesikan ritualku di kamar mandi, aku pun langsung berjalan ke ruang ganti. Aku mengambil baju seragam putih dan rok abu abu selutut. Buru buru aku pakai semua pakaianku
"Aduh dasi mana dasi" aku panik karena lupa menyimpan dasi
"Nah ini" aku langsung memasang dasiku.
"Ikat pinggang mana woy" aku tau baik dasi mau pun ikat pinggang gak akan nyamperin sendiri hehe...tapi ya kalian tau lah namanya juga panik, mana sekarang hari senin lagi pasti kalian juga pernah gitu kan ?. Hari paling menyeramkan bagi semua pelajar.
Setelah memakai semua pakaian aku pun langsung berdandan. Gak ribet cuma pake pelembab, bedak dan lipstik tipisku
"Cantik" aku memuji diriku di depan cermin. Yah harus ku akui memang aku ini cantik, dengan wajah blasteran jerman indo dan bermata amber membuat siapa pun tak bosan melihatku. Ditambah wajahku yang oriental. Kakekku lah yang menularkannya
—
"HOLAA" teriakku menyapa semua keluargaku yang sedang sarapan
"PAGI" jawab keluargaku
"Ih kok jawabnya pagi si ah" aku duduk di kursi sebelah bang fahri
"Harusnya mah emang gitu" jawab bang fahri
"Yee...kok gitu kan gak nyambung nyapanya halo jawabnya pagi"
"Bodo amat" kata bang fahri
"Ihhh"
"Udah udah masalah kecil ajah diributin" kata daddy ku
"Ayo ren sarapan dulu" mammy memberiku roti berselai coklat
"Mm eh mam, iren udah telat jadi iren sarapan di mobil ajah yah" aku mengambil roti dan meminum susu
"Yaudah deh, dua ya"
KAMU SEDANG MEMBACA
ADHIT DAN IREN
RomanceNasib gue harus ngurusin cewek bar bar kaya loe. Menderita hidup gue -adhitya bagasardi Dari sekian banyak cowok di dunia, kenapa harus loe sih yang ada di hidup gue -irena irwanda Adhitya Bagasardi dan Irena Irwanda. Dua remaja yang harus menelan k...