Tok...tok...tok
"Na, buka pintunya! Gua mau masuk!" teriak adhit dari balik pintu.
"Hmm buka aja" jawab iren setengah sadar karena baru bangun tidur.
"Gimana mau buka dodol pintunya aja lo kunci"
"Yaudah bentar" iren berjalan menuju pintu sambil mengucek matanya.
Ceklek...
"Ada apa lo kesini?" tanya iren dengan wajar datar.
"Gaboleh?" balas adhit dengan wajah yang tak kalah datarnya dengan iren.
"Serius gue, lo mau apa?" iren mendecak sinis.
Tiba tiba adhit mendorong tubuh iren masuk ke kamar, kemudian ia kunci kamar dari dalam.
"Lo ngapain ngunci kamar segala ?" tanya iren.
Adhit hanya menatap kosong mata iren.
"Lo kenapa si gas?"
Bukannya menjawab pertanyaan iren, adhit malah maju mendekati iren yang membuat iren spontan mundur satu langkah.
"Gak usah mundur"
"Ya lo ngapain deket deket"
"Bodo amat yang gua deketin kan istri gua"
Seketika wajah iren memerah, ia menunduk menyembunyikan wajahnya karena takut adhit melihat.
Namun ia merasa telunjuk adhit menyentuh dagunya dan mengangkat wajahnya yang kini hanya berjarak 3 cm dengan wajah adhit.
"Gua lagi gak mood, gua lagi pengen sama lo aja, udah jelas? Gak usah nanya nanya lagi pusing gua" jelas adhit. Kemudian ia menarik tangan iren untuk ikut duduk di sofa dengannya.
"Kok lo gak makan? Bukannya semua lagi makan ya?"
"Males ah, gak ada lo, kalau gua ngajak lo, lo pasti gak mau kan ? Lo pasti bilang 'gue masih kenyang' gitu" jawab adhit sembari mengotak atik ponsel iren.
"Ih lebay lo, makan ya makan aja. Ngapain harus ada gue?"
"Gua pengen disuapin sama lo" jawab adhit polos.
"Hah? Apaan si lo"
"Kan tadi gua udah nyuapin lo, ya giliran lah"
"Sejak kapan lo manja gini"
"Bodo yang penting gua bahagia"
"Serah lo dah, makan lah gas"
"Asal lo suapin?"
"Yakali gua suapin lo di bawah, yang ada shiren marah sama gue"
"Ouh iya gua lupa! Ngapain gua kesini. Aduh gua mau sama shiren aja ah" adhit beranjak dari duduknya.
"Lo mau kemana lagi?"
"Mau kebawah lah, kalau ada shiren mah gak masalah gua gak disuapin lo hehe, yaudah ah gua pergi kebawah dulu ya"
Ketika adhit baru saja akan melangkah kan kakinya, tiba tiba...
"Agas!" panggil iren yang langsung menghentikan langkah adhit.
"Apa na?" adhit berbalik menghadap iren.
"Gue ikut" ucap iren.
Adhit langsung merangkul bahu iren.
"Yuk"
.
.
.
"Mana si iren sama adhit?" gerutu bang fahri."Mm biar shiren liat ya kak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ADHIT DAN IREN
RomanceNasib gue harus ngurusin cewek bar bar kaya loe. Menderita hidup gue -adhitya bagasardi Dari sekian banyak cowok di dunia, kenapa harus loe sih yang ada di hidup gue -irena irwanda Adhitya Bagasardi dan Irena Irwanda. Dua remaja yang harus menelan k...