●●●●●
Ada kalanya kita mencintai seseorang dengan berlebihan...hingga membuat kita lupa pada status kita.
Ada kalanya kita terlalu memprioritaskan seseorang...hingga kita lupa pada orang orang disekitar kita.
Namun ketahuilah...itu bukan cinta, melainkan ambisi dan nafsu belaka yang menguasai hati dan fikiran...Hari ini disekolah, adhit berencana untuk mempertemukan shiren dan iren. Namun sangatlah sulit apabila tidak direncanakan dengan baik. Adhit tau betul bahwa iren belum siap untuk bertatap muka dengan shiren. Tapi ia berharap dengan rencana yang telah ia buat untuk mempertemukan mereka berdua, disambut dengan baik oleh iren.
Ditaman, adhit dan dua teman karibnya yaitu bima dan sakti tengah sibuk sibuknya mempersiapkan pertemuan shiren dan iren.
"Bima, loe yang nulis suratnya. Kan tulisan loe cewek banget" kata adhit kepada bima.
"Ngomong ajah kalau tulisan gue bagus" jawab bima.
"Trus gue apa dhit ?" Tanya sakti.
"Loe...ntar kasihin suratnya ke shiren dan iren"
"Emang kenapa sih dhit loe mau banget mereka ketemu ? Pan mereka gak saling kenal. Trus tumben loe mau berurusan sama iren ?. Biasanya berantem mulu" tanya bima yang langsung diangguki oleh sakti tanda setuju.
"Lah bacot loe berdua. Jangan banyak nanya dah"
"Yeee kan kita yang bantuin loe, ya kita kepolah"
"Ntar juga loe tau"
"Kapan ?" Kata bima dan sakti berbarengan.
"Setelah matahari menjadi dingin dan piramida menjadi kotak"
Jawab adhit asal."Anjir loe"
"Yaudah buruan kerjain dulu napa"
"Oke"
"Jadi gue nulis apa nih ?"
Adhit pun memberitahu semua yang harus bima tulis di kertas. Untuk dijadikan surat.
10 menit kemudian
"Nah, surat yang ini, loe kasih ke iren. Trus surat yang ini loe kasih ke shiren oke" suruh adhit kepada sakti sembari mengasongkan satu surat beramplop pink dan satunya lagi berwarna biru muda. Yah, adhit memang menyuruh bima untuk membuat dua surat.
"Oke bos, BERANGKAT" seru sakti yang langsung berlari ke arah kelas iren.
Di depan kelas XI-1 IPA, sakti melihat iren dan dua sahabatnya tengah tertawa bersama. Didekatinya mereka oleh sakti.
"Ekhem...permisi nona nona..." ucap sakti kepada iren, adel, dan nisa.
"Tumben loe ke sini ?" Tanya nisa sewot.
"Emang ga boleh ?" Tanya sakti tak kalah sewot.
"GAK ! Kalau adhit gapapa" jawab adel.
"Lah kenapa loe berdua yang ngatur. Orang gue kesini juga mau ngomong sama iren"
"Sama gue ?" Tanya iren. Ia mengangkat satu alisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADHIT DAN IREN
RomanceNasib gue harus ngurusin cewek bar bar kaya loe. Menderita hidup gue -adhitya bagasardi Dari sekian banyak cowok di dunia, kenapa harus loe sih yang ada di hidup gue -irena irwanda Adhitya Bagasardi dan Irena Irwanda. Dua remaja yang harus menelan k...