{37} I KNOW

2.7K 87 5
                                    

Happy reading...

Setelah selesai mengompres iren, adhit keluar. Tadinya ia ingin menemui shiren, tapi rupanya shiren masih sibuk dengan ponselnya.

Ia berjalan ke meja makan, kebetulan perutnya sudah berbunyi meminta asupan makan.

"Buset ini nasi goreng banyak amat kek buat hajatan" kata adhit.

"Bodo ah gua mau makan" adhit duduk di salah satu kursi. Kemudian mulai memakan nasi gorengnya.

Tiba tiba datanglah bang fahri, reza, dimas, bima dan sakti. Mereka menghampiri adhit dan ikut makan bersama adhit.

"Mana nih cewek cewek?" tanya bang fahri.

"Namanya cewek, ya lama mandi nya" jawab bima.

"Bener lu, eh ntar malem kita tidur diluar gimana?" usul bang fahri.

"Tidur diluar gimana?" tanya bima.

"Maksud gua tuh kayak bikin tenda gitu, kan malem ini malem terkahir"

"Mau mau aja sih gua" kata bima.

"Lu dhit gimana?" tanya sakti kepada adhit yang sedari tadi yak bersuara dan hanya fokus kepada makanannya saja.

"Boleh lah" jawab adhit singkat.

"Eh tanya dulu ama cewek cewek" kata bima.

"Iya ntar gua tanyain iren deh, kalau iren setuju yang lain setuju" kata bang fahri.

*kamar iren

Dddrrrtttt

Bunyi tanda pesan masuk, membuat iren melirik ponselnya yang ada di nakas. Ia ulurkan tangannya untuk mengambil ponselnya.

*line

Annoyingboy ren kamu dimana?

Seketika iren tersenyum mendapati pesan dari reihan sang 'annoying boy'

IrenaIrwanda gue di villa gue lah, kenapa?

Annoyingboy Gua boleh kesana nggak?

IrenaIrwanda mau ngapain lu?

Annoyingboy ya gua mau main lah

IrenaIrwanda ouh boleh boleh

-read-

Setelah memberi izin pada reihan, iren baru ingat sesuatu.

"HAH?! Kalau reihan liat adhit gimana?" tanya iren pada dirinya sendiri.

"Aduhh ren, lu tuh bego apa oon sih?" lagi lagi ia bertanya kepada dirinya sendiri.

"Eh gue bilang aja lagi liburan bareng yakan? Iya iya"

Iren melepas kain yang ada si dahinya dan bergegas keluar dari kamarnya.

"Gue tunggu aja reihan di depan" gumam iren sembari berjalan ke pintu.

"IREN!" teriak bang fahri yang masih di meja makan. Kebetulan ia melihat iren yang berjalan keluar.

Iren menoleh, kemudian berjalan ke arah bang fahri.

ADHIT DAN IRENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang