Happy reading...
BRUKKK
suara yang berasal dari gebrakan pintu sangat menggema di ruangan yang besarnya 8m × 6m tersebut.
"Kenapa si lu han?" tanya seorang gadis yang sedari tadi bingung akan tingkah laku temannya tersebut.
"Gua harus ketemu sama dia" jawabnya.
Gadis tersebut menghampiri laki laki yang ada di hadapannya. Ia memicingkan matanya heran.
"Ketemu siapa?" ia mulai mengintrogasi.
"Orang yang selalu gua tunggu"
"Hah? Makin ngaco ni anak"
"Orang yang gua cintai selama ini"
Deg
Rasa sakit menyapa hati sang gadis tersebut saat laki laki yang dihadapannya nengucapkan kata cinta. Dia kah yang ia maksud? Tentu saja bukan.
"Siapa sih yang lu maksud han?"
"Lan, gua keluar dulu ya"
"Eh han!"
Langkahnya terhenti saat gadis itu memanggilnya.
"Apa?"
"Reihan, kasih tau dulu sama gua, siapa yang lu maksud ?"
"Lu nanti gua kasih tau, tapi gak sekarang. Lu sahabat gua, gak mungkin gua gak ngasih tau"
Sahabat ? Oke, gue emang cuma sekedar sahabat lu han gumam gadis tersebut.
"Heh, wulan kok lu malah ngelamun?" reihan melambaikan telapak tangannya di depan wajah wulan.
"Eh engga, yaudah lu tadi kan katanya mau keluar?"
"Yaudah, gua gak akan lama lama kok, gausah nungguin gua kalau lu lapar makan aja"
"I iya"
Reihan pun pergi meninggalkan wulan sendiri dirumah.
💞💞💞💞💞
Sebuah mobil CRV berwarna silver berhenti tepat di depan gerbang bangunan yang menghadap barat.
"Turun lu pada" perintah adhit.
"Iya dhit, sabar" jawab bima dengan ketus.
Bima pun keluar dari pintu kanan, sedangkan sakti dari pintu kiri.
"Dhit, lu gak turun?"
"Lu berdua duluan, tunggu di depan pintu gerbang"
Bima dan sakti hanya mengangguk. Mereka berjalan beriringan menuju pintu gerbang.
Tunggu, pintu gerbang? Yap, saat ini mereka sedang di depan villa pak Darna, pamannya adhit. Biasanya adhit mengunjungi pamannya tiga kali dalam setahun. Ia mengajak yang lain untuk dikenalkan kepada pamannya. Terkecuali bang fahri, karena sebelumnya ia telah bertemu dan lumayan sering berkunjung.
"Na..." adhit melirik sebelahnya, seketika ia sadar bahwa ia sedang tidak bersama iren.
"Haduh, tu anak ngeselin sih, tapi kok gua kangen? Perasaan baru aja ketemu, aneh..." gumamnya sembari menggaruk kepalanya.
Tiba tiba pikirannya melayang membayangkan yang telah ia lakukan pada iren tadi pagi.
Kiss?
Seketika dua sudut bibirnya terangkat.
"Gua sampai lupa markirin mobil" gumam adhit.
Ia arahkan mobilnya ke parkiran disamping villa pamannya. Tak lama, sebuah mobil berhenti tepat di sebelah mobilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADHIT DAN IREN
RomanceNasib gue harus ngurusin cewek bar bar kaya loe. Menderita hidup gue -adhitya bagasardi Dari sekian banyak cowok di dunia, kenapa harus loe sih yang ada di hidup gue -irena irwanda Adhitya Bagasardi dan Irena Irwanda. Dua remaja yang harus menelan k...