{29} MY CRAZY HUSBAND

2.6K 83 1
                                    

Happy reading...

"Siap bos, trus harus bawa apa lagi?"

"Bawa baju lo ya, kita disana 3 hari 2 malam"

"Oke"

"Besok kebiasaan ngaret jangan lo bawa dulu"

"Hehe iya bos"

Tut...

Adhit mengakhiri percakapannya dengan bima.

"Iya ren, berapa hari kita disana"

"Kata agas si 3 hari 2 malam"

"Siapa agas ren? Dia ikut?  Kenalin sama gue dong"

"Dia suami gue!"

"Ouh adhit...hehe ya maap gue gak tau"

"Yaudah, besok kerumah gue nya jangan telat ya"

"Siap siap"

Tut...

Iren pun mengakhiri percakapan via suaranya dengan adel.

"ADHIT ! IREN!" teriak bang fahri dari lantai atas.

"Apa si, pake teriak teriak segala" gerutu iren.

Adhit berlari menaiki tangga menuju kamar bang fahri diikuti iren dibelakang.

"Ada apa si bang ?" tanya iren.

"Kunci mobil gua ilang!"

"Lo mah ah, bisa gak sih cari dulu" kata iren kesal.

Tanpa basa basi adhit langsung mencari kunci mobil bang fahri di laci, lemari, hingga bawah kasur.

Iren juga mencari kunci tersebut di tumpukan baju, jaket dan rak sepatu bang fahri.

"GAk ada" ucap adhit dan iren berbarengan.

"Aduh mati gua"

"Tunggu, ren lo tadi mau nyuci jaket gua yang tadi gua pake kan?"

"Iya"

"Udah lo cuci? "

"Udah deh"

Bang fahri langsung gaspol berlari ke tempat iren biasa mencuci pakaian. Ia mengacak acak isi mesin cuci hingga baju baju yang baru saja iren cuci berserakan dilantai.

Terlihat jaket berwarna abu di dasar mesin cuci. Tak lain adalah jaket yang tadi siang ia pakai.

Ia meraba raba saku jaketnya. Ia yakin kuncinya ada disitu.

"Alhamdulilah ketemu" kata bang fahri saat setelah kunci mobilnya kembali ke tangannya.

"BANG FAHRI!"

Bang fahri kaget bukan main ketika mendengar teriakan iren. Itu artinya artinya ada yang salah.

"Apa si ren? Kuncinya udah ketemu"

"KUNCINYA UDAH KETEMU, TAPI LO LIAT BAJU YANG BARU GUA CUCI BELUM GUA KERINGIN UDAH KOTOR LAGI !!"

Mata bang fahri langsung melirik ke bawah. Terdapat cucian setengah basah berserakan di lantai.

Iren segera mengambil satu persatu cucian itu, berharap tidak ada yang kotor. Namun harapannya musnah ketika melihat banyak cucian yang tak sengaja diinjak bang fahri. Terlebih bang fahri memakai sandal.

"Aduh maaf ren gua terlalu panik" ujar bang fahri. Tapi iren tak menjawab sama sekali perkataan bang fahri.

"Lah, ada apa lagi?" tanya adhit yang sudah ada di belakang iren. Ia membantu iren mengambil cucian tersebut.

ADHIT DAN IRENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang