{17} I'M SO TIRED

2.3K 85 9
                                    

HAPPY READING GUYS...

Terlihat orang orang berlalu lalang di depan restaurant cepat saji yang saat ini menjadi pilihan bang fahri dan kedua orang tuanya makan. Sembari makan, mereka memperhatikan satu persatu orang orang itu lewat jendela kaca lebar restaurant.

"Mereka kemana si!" Gerutu bang fahri sembari menyimpan sendoknya dipiring.

"Mereka masih ada urusan di sekolah kali" kata dian.

"Ah masa sih mam, setau bang fahri mereka itu kalau jam pelajaran sekolah beres langsung pulang"

"Coba kamu telpon" suruh irfan.

"Iya kali ya" bang fahri pun menelpon ke nomor adhit.

Tut...tut...tut...

Nomor yang anda hubungi, sedang tidak aktif atau berada diluar jangkauan...

"Kok nomor adhit nggak aktif"

"Coba ke nomor iren"

Tut...tut...tut...

"Nggak diangkat" kata bang fahri yang masih memegang hp nya di dekat telinga.

"Yaudah tunggu ajah"

"Ya nggak bisa mam, kita udah nunggu satu jam. Trus nanti kalau mamy sama dady ketinggalan pesawat gimana ?"

"Engga bang, penerbangan kan masih satu jam lagi"

Bang fahri pun mengangguk dan melanjutkan makannya lagi. Sebenarnya mereka sudah sampai di bandara satu jam yang lalu, namun karena adhit dan iren tak kunjung datang, akhirnya mereka memutuskan untuk makan terlebih dahulu di restaurant dekat bandara.

-

Setelah merasa shiren dalam kondisi baik, akhirnya adhit pun berpamitan untuk pulang.

"Shiren...aku pamit pulang ya" kata adhit sambil berdiri.

"Iyah dhit, makasih ya karena udah bawa aku kesini"

"Hmm" adhit mengusap pucuk kepala shiren setelah itu ia berjalan ke arah pintu.

"Adhit ! Iren kamu tinggal ?"

Langkah adhit terhenti tepat di ambang pintu. Ia pun membalikan badannya dan melirik iren yang juga melihatnya dengan polos. Kemudian adhit menganggukan kepalanya kepada iren mengajaknya agar mengikutinya.
Iren yang mengerti pun hanya mengangguk dan segera berpamit pulang kepada shiren.

"Shiren, gue pulang ya"

Shiren pun hanya mengangguk.
Melihat adhit yang sudah jauh, iren langsung berlari mengikuti adhit.

Ketika dilorong, adhit semakin mempercepat langkahnya. Sedangakan iren terus berlari kecil berusaha mengejar adhit.

"AGAS TUNGGU" Teriak iren. Lagi lagi adhit harus menghentikan langkahnya namun kali ini tidak membalikan badannya, ia diam hanya untuk menunggu iren. Melihat adhit yang sudah menunggunya, sekarang iren benar benar berlari.

"Huh huh huh huh" seperti biasa, iren ngos-ngosan ketika sudah berlarian. Ia memang bukan ahlinya berlari. Bahkan ia sangat malas ketika adhit menyuruhnya untuk berlari lebih cepat.

Ketika sudah bersebelahan dengan iren, adhit melanjutkan langkahnya, sedangkan iren terus berusaha menyesuaikan langkahnya dengan adhit agar tak tertinggal lagi.

Namun ketika diparkiran, adhit lupa bahwa ia tidak membawa mobil. Buru buru ia mengeluarkan hp nya untuk menelpon bima. Iren hanya diam membisu di sebelah adhit.

ADHIT DAN IRENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang