Happy reading guys...
Adhit dan iren memutuskan untuk langsung pergi ke bandara tanpa pulang ke rumah terkebih dahulu.
Sesampainya di bandara, mereka langsung mencari sosok dian dan irfan. Tiba tiba ada notif masuk ke ponsel adhit.
BaNgFaHrI dhit, loe berdua dimana ? Gue, mamy sama dady ada di restaurant deket kantin. Cepet kesini
Setelah membaca pesan dari bang fahri, buru buru adhit berlari ke restaurant yang bang fahri maksud. Dan untuk kesekian kalinya iren hanya mengikuti adhit tanpa bertanya. Ya, sehenarnya iren mulai gerah karena terlalu lama tak berbicara pada adhit. Namun apa daya, adhit masih cuek kepadanya.
Adhit dan iren terus berlari, hingga gedung bersafat luar dominan kaca itu tampak dari radius 10 meter.
Adhit segera menghampiri gedung itu dan secara otomatis pintu masuk bergeser terbuka.Dilihat adhit bangunan bergaya ketimuran ini memiliki khas tersendiri, dengan kerangka kapal laut sebagai hiasan dinding, hingga keramik bermacam warna dipasang disatu ruangan. Unik...batin adhit.
Tak sengaja adhit melirik seorang laki laki tua berusia 50tahunan sedang bersuapan dengan seorang gadis sexy nan cantik seumuran dengan iren disampingnya. Rasanya adhit ingin sekali tertawa terpingkal pingkal karena dibayangannya iren yang sedang bersama laki laki itu, namun pikiran itu ia anggap angin lalu, walau itu membuatnya terkikik sendiri :v
Mata adhit terus mencari sosok bang fahri dan kedua mertuanya. Hingga akhirnya ia menemukan mereka di meja paling ujung dekat jendela kaca. Ia pun segera menghampiri mereka.
"Hai semua, mmm... maaf adhit telat" kata adhit. Bang fahri, dian dan irfan pun tersenyum.
"Hai dhit, gapapa kok ayo duduk"
Adhit pun duduk disebelah bang fahri.
"Eh ngomong ngomong dhit adik gue yang cerewet loe taruh dimana ? Kok nggak keliatan ?" Tanya bang fahri. Adhit menepuk jidatnya.
ASTAGA !! gue lupa !! Tapi bukannya iren ngikutin gue ?
"Hai" sapa iren secara tiba tiba. Namun itu sangatlah melegakan hati adhit.
"Eh iren, ayo duduk"
Iren pun duduk tepat disebelah adhit."Kemana dulu tadi sayang ?"
"Ouh ke toilet mam" jawab iren. Sekarang iren tak perlu lagi menutupi pipi kanannya, karena tadi sebenarnya saat baru masuk restaurant, iren langsung bergegas ke toilet untuk menyamarkan pipi memarnya dengan menambahkan bedak. Alhasil siapa pun tak akan tau ada apa dibalik make-up nya itu.
"Ouh gitu, oke sekarang mamy mau tanya. Kenapa kalian telat ?!" Tanya dian agak tegas.
"Kerumah temen"
"Mobil mogok"
Kata adhit dan iren berbarengan. Kemudian mereka saling bertatapan. Karena sekarang mereka berada di zona bahaya. Sedangkan bang fahri, dian dan irfan melongo mendengar jawaban mereka yang berbeda.
"Loh kok beda ?" Kata irfan.
"Iya, yang bener yang mana si ?" Tanya bang fahri.
"Mobil mogok"
"Kerumah temen"
Kali ini jawaban mereka tertukar, yang semakin membuat ketiganya bingung. Dan lagi lagi hanya melongo :v
"Aduhhh kalian terlalu kompak dah" kata bang fahri.
"Maksudnya, tadi kita diajak kerumah temen trus pas mau kesini mobil agas abis bensin, ya kan gas ?" Iren melirik ke arah adhit. Awalnya adhit mengerutkan dahinya, namun selanjutnya ia mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADHIT DAN IREN
RomanceNasib gue harus ngurusin cewek bar bar kaya loe. Menderita hidup gue -adhitya bagasardi Dari sekian banyak cowok di dunia, kenapa harus loe sih yang ada di hidup gue -irena irwanda Adhitya Bagasardi dan Irena Irwanda. Dua remaja yang harus menelan k...