-Claudya's Pov
Hari ini rencananya gue akan pulang ke Jakarta karena keadaan nenek gue udah membaik dan sesuai janji gue, gue udah ngomong ke Andra kalau hari ini gue balik.
Dia tampak girang ketika gue ngomong gitu, kagak tau kenapa. Biasalah, mungkin dia lagi gak waras.
Kalian mau tau reaksi dia ketika gue kabarin gue bakalan balik sekarang? Oke gue ceritain.
#Flashback On
Gue mendial nomor Andra setelah ayah bilang, kita akan pulang hari ini.
"Halo."
"Halo, Ndra."
"Claudya?"
"Iya ini gue? Ngapa kangen ye elu sama gue?"
"Idih, elu kalau ngomong... "
"Suka bener kan?"
"Tau aja, hehehe."
"... "
"Ada apaan?"
"Gue besok balik loh."
"Hah? Serius lu? Akhirnya!!!"
#Flashback Off
Aneh banget kan? Dari hari Senin tuh dia emang aneh, mau jemput gue terus bilang harus kabarin dia ketika gue mau pulang dan sekarang kegirangan pas gue bilang gue bakalan pulang.
Jujur aja sih, gue sedikit takut kalau terus-menerus deket sama Andra. Gue takut ada perasaan yang gak seharusnya ada, kita kan sahabat.
Setidaknya itu yang gue percaya saat ini, gak tau kalau nanti.
Menurut gue, Andra tuh jenaka banget, dia baik, humble, anaknya fun, friendly banget bahkan alim.
Buat kalian semua yang anggap Andra bad boy biasa, kalian saya besar. Menurut gue Andra pantas mendapatkan gelar pak ustadz di depan namanya, karena dia itu giat banget shalat dan hal-hal lain yang menyangkut agama.
Dan menurut gue juga, Andra tuh sempurna. Kalau ada yang bilang Andra gak sempurna karena dia jomblo, itu sih pemikiran mereka aja yang salah.
Andra tuh jomblo karena gak mau nyakitin hati perempuan, dia nyakitin kecoa aja gak berani, apalagi nyakitin perempuan.
"CLAUDYA!"
"CLAUDYA! CLAUDYA! CEPET PANGGIL DOKTER!" Gue terjingkak kaget ketika mendengar papah berteriak menyuruh gue memanggil dokter.
Dengan panik pun gue segera keluar ruangan dan mencari dokter.
"Dokter! Suster!" Teriak gue dan tak beberapa lama dokter dan suster pun datang ke depan ruangan nenek, dimana gue berada.
"Ada apa, mbak?"
Gue hanya sanggup menunjuk ruangan nenek, "nenek saya dok." Mereka mengangguk.
Mereka pun bergegas masuk, gue juga gak tau tadi nenek kenapa karena papah nyuruh gue cepet-cepet panggil dokter.
***
Gue terdiam ketika mendengar kondisi nenek yang lagi-lagi drop. Katanya nenek kecapean dan banyak pikiran, setidaknya itu yang di jelaskan oleh dokter David, gue tau dari name tag nya.
Dengan langkah gontai gue pun mendekat ke arah brangkar nenek, disana nenek terbaring lemah dengan mata yang masih tertutup, tak sadarkan diri.
"Nek, nenek kenapa bisa drop lagi sih?" Tanya gue pada nenek sambil menggenggam tangan nenek.
"Nenek kan tau, aku tuh paling gak bisa liat nenek kayak gini, cepet sembuh yah, Nek."
Tak lama dari itu gue merasakan elusan lembut di pucuk kepala gue yang gue yakini adalah tangan papah.
"Kita gak jadi pulang hari ini, kita tunggu nenek sembuh. Gapapa kan?" Gue hanya mengangguk.
Ada rasa sedih ketika mengetahui gue gak jadi pulang hari ini tapi gue juga gak mungkin tega ngebiarin nenek sendirian.
Terus gue harus ngomong apa ke Andra?
"Bentar yah pah, Claudya nelpon temen dulu." Pamit gue lalu keluar dari ruangan nenek.
-Andra's Pov
Gue terus tersenyum sembari memandangi benda datar yang sedari tadi gue genggam. Tadi Claudya nelpon, kata nya dia bakalan pulang hari ini.
"Si Andra gak waras nih senyam-senyum sendiri."
"Gir? Si Andra salah minum obat deh kayaknya.
"Ndra? Ente sehat?"
"Ndra? Lo waras kan?" Gue tak mengindahkan berbagai ucapan yang keluar dari mulut temen-temen gue.
Lalu gue menoleh ke arah mereka dengan menyungingkan senyuman gue. "Claudya sekarang pulang, guys!" Pekik gue girang.
Dan reaksi mereka hanya sebuah cengoan yang menurut gue itu adalah sebuah reaksi terlaknat yang pernah gue terima.
"Oh ayolah, masa kalian gak ada yang ikut bahagia sih? Gue bakalan nembak dia sekarang! Ketika dia kabarin kalau dia udah sampe di rumahnya!" Ucap gue sambil menampilkan puppy eyes gue.
"Sumpah Ndra, lo gak gak pantes kek gitu!" Desis Nadya dan gue balas tatapan datar.
"Gak kecepatan, Ndra? Anak orang baru balik dah lu ajak jalan aja. Emang kagak bisa tunggu besok?" Saran si Amar, salah satu temen bad gue.
Entahlah, rata-rata temen gue bad semua. Bahkan ada yang bilang kalau gue adalah ketua geng bad, padahal gue kan gak geng-gengan.
Berteman itu jangan geng-gengan, lebih baik berbaur dengan yang lain jangan sampe asik sendiri, ntar jadi autis!
"Terus rencana lo gimana?" Belom sempat gue menjawab pertanyaan Bagir, tiba-tiba saja sebuah panggilan masuk ke handphone gue.
Drt... Drt... Drt...
"Claudya?" Gue mengangguk lalu mendekatkan handphone gue pada telinga gue.
"Halo."
"Halo Ndra, maaf yah hari ini gue gak jadi balik. Nenek gue drop lagi."
Deg!
"Ndra?"
"Hah?"
"Lo gapapa kan?"
"Ah gapapa kok, santai aja. Gue tunggu lu pulang."
"Sorry yah sekali lagi, bye."
"Hm, bye."
Tut!
Gue menoleh kepada temen-temen gue yang tengah menatap gue penuh tanya dan gue jawab dengan gelengan.
Bersambung...
******
Aduh, gimana nih guys. Andra gagal lagi;( tetep ramaikan hastag pray for Andra yah guys, kita do'akan semoga amal ibadah nya di terima di sisi Allah yah, amin.#prayforandra
#poorandra

KAMU SEDANG MEMBACA
BAD BOY
Humor"Karena nakal hak segala bangsa!" Andra Ganasiar. Si bad boy yang bermetamorfosis menjadi kapten basket dari SMA Pelita Kasih ini adalah penganut sistem jomblo akut. Tak pernah terlintas di otak Andra untuk mencari pacar, terlebih setiap hari ia se...