-Author's Pov
Keesokan harinya terlihat Andra yang tengah di dampingi Siska masuk ke dalam ruang Bu Maya. Andra tampak santai sedangkan Siska malah tengah menangis. Sepulang sekolah kemarin, Andra diberikan sepucuk surat agar Siska datang ke sekolah.
"Enggak mungkin, bu, anak saya Andra tuh saat hari itu nolongin cewek. Iya kan, Ndra?" Andra tampak mengangguk.
"Lagian yah, bu, saya mukulin Jojo dan temen-temen nya karena dia hampir memperkosa temen SMA mereka, Claudya." Jelas Andra pasrah.
Bu Maya tampak berpikir, "Tapi Jojo dan teman-temannya bilang kamu yang mengeroyok mereka."
Andra tampak mengusap wajah nya kasar, "Aduh, bu, ibu mana bisa percaya sama mereka. Ibu kemaren liat sendiri kan wajah saya lebam-lebam, itu karena mereka."
"Tapi tetep aja kamu mukulin mereka dan karena itu juga ibu terpaksa menskorsing kamu selama tiga hari."
"Terserah ibu deh, Andra mah ngikut aja." Jawab Andra pasrah.
Ia tahu, sangat amat tahu, berurusan dengan Jojo akan menjadi sebuah masalah yang cukup panjang. Bagaimana tidak, ayah Jojo akan orang yang menanam saham di SMA Garuda, tidak heran jika dia berkuasa.
"Yaudah kalau begitu saya sama Andra pulang dulu yah, bu, terimakasih." Bu Maya tampak hanya mengangguk. Sedangkan Siska dan Andra tampak keluar dari ruangan Bu Maya.
Di dalam perjalanan menuju pulang, Siska hanya terdiam dan itu membuat Andra menyesal."Bun, maafin Andra yah? Andra lagi-lagi di skors, padahal Andra janji gak akan buat Andra di skors meskipun tetep buat masalah." Ujar Andra pada Siska membuat perempuan setengah baya itu tersenyum kecil menatap putranya.
Siska menggeleng, "Kamu gak salah, tapi bunda gak habis pikir aja sama si Jojo itu, jelas-jelas dia yang salah tapi malah kamu yang di skors." Andra tersenyum kecil.
"Udahlah, bun, lagian Andra gak apa-apa kok." Ujarnya mencoba menenangkan Siska.
Sejak kecil Siska selalu mengajarkan anak-anaknya untuk berani bertanggung jawab, tapi ia tidak ikhlas jika harus melihat salah satu anaknya bertanggung jawab untuk hal yang bukan anaknya lakukan.
"Bunda tuh gak mau kamu ikutin jejak ayah kamu yang nakal itu, tapi apalah daya bunda, kamu udah kek gitu." Ucap Siska membuat Andra terkekeh.
"Lagian menurut Andra, Bu Maya tuh baik banget ngebiarin Andra istirahat. Badan Andra tuh masih sakit-sakit semua karena di pukuli kemaren."
"Lagian kamu sih,udah bunda bilang gak usah sok jagoan."
"Tapi ayah bilang mending sekolah," bela gue.
"Siapa yang harus kamu patuhi sebelum ayah?"
"Bunda,"
"Setelah itu?"
"Bunda,"
"Lalu?"
"Bunda,"
"Baru?"
"Ayah,"
"Gotcha! Itu kamu tau, jadi kamu tuh harus nurut kata bunda!"Andra memutar bola matanya malas.
"Pak, mampir ke supermarket dulu yah." Kini justru membulatkan matanya sedangkan Pak Jono hanya mengangguk. Pak Jono adalah supir keluarga Andra.
"Loh, bun? Kok ke supermarket dulu sih?" Protes Andra.
Siska tersenyum, "Belanja bulanan, ayah kamu gak bisa nganter sih." Dan untuk pertama kalinya di bulan puasa ini Andra rasanya ingin berkata kasar.***
Setelah selesai berbelanja, Andra dan Siska memasuki rumah dengan kedua tangan mereka yang sibuk membawa beberapa kantung plastik dari belanjaan Siska tadi.
Demi Spongebob yang diadopsi sama keluarganya Nobita dan Doraemon, gak lagi deh gue nemenin bunda belanja bulanan. Ini untuk yang ketiga dan terakhir kalinya. Umpat Andra dalam hati.
Karena sebelumnya juga Andra pernah menemani Siska belanja karena cuman dia saja yang tidak sibuk dan berakhir pada umpataan-umpatan kasar di dalam hatinya.
"Bun, sumpah deh! Ini tuh berat banget!" Keluh gue.
Coba saja kalian bayangkan, Andra memegang dua kantung plastik di masing-masing tangan yang dua diantaranya berisikan shampoo, sabun, detergen, sabun pencuci piring, pewangi baju, kisbray, gula pasir, tepung terigu, dan 10 botol sirup. Tidak terelakkan lagi beratnya itu bagaimana.
Sedangkan Siska hanya membawa dua kantung plastik di masing-masing tangan nya yang semuanya hanya berisikan makanan ringan dan beberapa mie instans.
"Ah, gitu aja gak bisa. Bunda aja bisa nih!" Ucap Siska sembari mengangkat semua kantung plastik yang di bawanya.
Andra mendengus kesal sembari melafazkan dzikir agar tenang. "Serah bunda lah, Andra capek." Lalu ia pun berlalu dari hadapan Siska dengan sedikit tertatih.Dan dapat ia pastikan, esok hari, kakinya akan semakin bengkak ketika membawa banyak barang tadi.
“Andra, kamu mau kemana?” Tanya Siska sedikit berteriak. “Ke Kamar, bun!”Bersambung...
******
Aje gile, ini rekor gue, gimana? Adakah yang kangen sama cerita gak jelas ini?Oke, cukup bacotnya! Hanya ingin memberi informasi, kalau vote dan komen itu gak ngabisin kuota banyak?!
SELAMAT MENUNAIKAN PUASANYA BAGI YANG MELAKSANAKAN YAH KAWAN?!

KAMU SEDANG MEMBACA
BAD BOY
Humor"Karena nakal hak segala bangsa!" Andra Ganasiar. Si bad boy yang bermetamorfosis menjadi kapten basket dari SMA Pelita Kasih ini adalah penganut sistem jomblo akut. Tak pernah terlintas di otak Andra untuk mencari pacar, terlebih setiap hari ia se...