36 - Ancaman

14.6K 831 15
                                    

-Andra's Pov

Gue menggertakan gigi gue kesal, mau apa dia datang ke sekolah gue? Lalu dengan sengaja membuat ricuh lingkungan sekolah dengan kedatangannya bersama anggota genk nya.

"Andra, Andra! Apa kabar?" Dia berucap sambil berkacak pinggang.

"Mau apa lo?" Tanya gue dengan kesal.

Cowok di depan gue terkekeh dengan nada jahatnya di ikuti teman-temannya. "Gue tantang lo untuk balapan sama gue di sirkuit minggu depan!" Pekiknya membuat gue berdecak sebal.

Gue emang suka balapan, tapi sekarang udah enggak, setidaknya gue sekarang sadar kalau balapan dapat mengancam nyawa gue.

"Kalau gue gak mau?"

"Cewek lo dalam bahaya!" Gue terkekeh.

"Gue jomblo coy, cewek apaan coba?" Bantah gue dengan berbohong.

Anggap gue ini banci gak ngakuin kalau status gue udah berubah tapi ini demi kebaikan Claudya.

"Andra, Andra! Lo pikir kita-kita ini bodoh, satu Jakarta juga udah tau kalau sekarang lo udah bukan lagi jomblo akut! Lo pacarnya Claudya!" Ujarnya tepat sasaran membuat gue berusaha tetap santai dan tidak panik.

Gue tau kalau Jojo gak pernah main-main dengan omongannya. Ya, sedari tadi yang berbicara dengan gue adalah Jojo and the genk.

"Gue gak bohong, Jo, buat apaan gue bohong! Kagak guna tau gak!" Bantah gue.

"Basi! Lo bakalan nyesel kalau gak ikutan balapan sama gue minggu depan." Ucapnya membuat gue tak bergeming.

"Claudya akan dalam bahaya!"

"Inget, Ndra! Nyawa cewek lo ada di tangan elu. Elu pilih cewek lu dalam bahaya atau nyawa cewek lu selamat! Claudya sama gue satu sekolahan, kesempatan gue menyakiti dia lebih besar dan lo tinggal terima aja kabar kalau dia terluka." Lanjutnya.

"LO AKAN NYESEL KALAU NOLAK AJAKAN GUE INI! PIKIRKAN BAIK-BAIK, NDRA?!" Setelah itu mereka pergi dari hadapan gue menggunakan motor mereka masing-masing.

Gue menghela nafas gue, disatu sisi gue gak mau ikutan balapan, gue udah janji sama bunda buat gak nyelakain diri gue sendiri tapi disisi lain juga gue gak mau Claudya kenapa-napa.

"Ndra!" Gue tersentak kaget saat merasakan tepukan di bahu gue.

Gue menengok dan mendapati si Bagir yang tengah menatap gue khawatir. "Lo gak kenapa-napa kan? Si Jojo and the genk kagak ngapa-ngapain elu kan?" Gue hanya menggeleng.

"Ndra? Lo gak apa-apa kan?" Lagi-lagi gue hanya menggeleng.

"Andra, kamu gak kenapa-napakan? Ibu khawatir sama kamu." Gue hanya tersenyum simpul ketika Bu Maya mendatangi gue.

"Yasudah, kalian semua ayo masuk lagi. Kamu juga Andra, untung kamu tidak di apa-apakan." Pekik pak Raja.

Lalu gue dan para siswa dan siswi yang lainnya masuk sesuai perintah pak Raja.

***

Gue masih termenung memikirkan ucapan Jojo, apa yang akan dilakukan Jojo pada Claudya? Gue gak mungkin ngebiarin Claudya terluka tapi kalau gue turutin tantangan nya untuk ikut balapan, bunda bakalan sedih dan kecewa banget sama gue.

Kenapa sih gue harus di tempatkan di dalam posisi seperti ini? Posisi dimana dua orang perempuan yang gue sayangi akan berpotensi terluka, gue gak bisa.

"Ndra, lo bener gak kenapa-napa?" Gue menghela nafas.

Sedari tadi, Bagir gak ada henti-hentinya bertanya ada apa sama gue. "Apa yang di omongin sama si Jojo tadi pagi, Ndra?" Tanya Bagir.

Gue hanya terdiam, "Kalau lo diem kayak gini, gue yakin banget pasti si Jojo udah ngomong macem-macem sama lo!" Ujar Bagir.

"Cerita sama gue Ndra, kita ini udah kek saudara kan! Ayo cerita!" Paksa Bagir membuat gue tersenyum kecil.

"Jojo ngancem gue, Gir." Ucap gue membuat Bagir terkekeh.

"Si Jojo ngancem elu dan elu takut? Iya?" Gue hanya mengangguk.

"Andra, Andra! Lo ngapain takutin si Jojo sih? Elu sama dia masih bagusan elu, jadi ngapain takut." Gue terdiam.

"Lagian gue yakin dia ga--" ucapnya terhenti oleh gue.

"Dia ngancem bakalan nyakitin, Claudya," jawab gue dengan cepat membuat Bagir diam tak berkutik.

Tapi sedetik kemudian Bagir kembali tertawa meremehkan. "Dia ngancem begitu dan lo takut?" Gue mengangguk.

"Lo harusnya gak usah takut Ndra, ikutin aja permainan dia!" Gue menggeleng.

"Dia nantang gue balapan, Gir! Lo tau kan gue gak bisa lakuin itu, setahun yang lalu bunda nangis histeris ketika tau gue masuk rumah sakit gara-gara balapan dan sejak saat itu juga gue janji sama bunda untuk gak akan lagi ikutan balapan." Jelas gue sedangkan Bagir hanya diam menyimak ucapan gue.

"Tapi kalau gue nolak ajakan dia, Claudya akan dalam bahaya. Dan lo juga tau betul kalau Jojo gak pernah main-main sama ucapannya, kita pernah gak perduli sama ancaman dia tentang Zaki dan beberapa bulan yang lalu kita dapet kabar kalau Zaki koma di rumah sakit, Gir! Dan sampai saat ini kita belum dapat kabar baik tentang Zaki, dia masih koma dan semua itu karena Jojo, Gir!" Bagir terdiam.

Drt... Drt... Drt...

Deringan handphone gue mengalihkan perhatian gue, lalu dengan cepat gue pun langsung memposisikan handphone gue di depan telinga.

"Halo,"

"Andra!" Gue menyerit, ini siapa?

"Ini siapa yah?"

"Ini gue, Rachel, temen sekelasnya Claudya."

"Kenapa?"

"Claudya, Ndra!" Gue terlonjak kaget dari duduk gue.

"Ada apa sama dia?"

"Dia masuk rumah sakit, di--dia jatuh dari tangga."

"APA?!"

"DIMANA RUMAH SAKITNYA?"

Bersambung...

******
Hayo loh, si Claudya masuk rumah sakit. Gimana nih? Kepo gak lanjutannya kek gimana? Cukup staytune dan isi kuota aja biar dapet notif dari gue, oke!

Yok add id line gue untuk gabung grup BAD BOY! rizkytajulia!

   

BAD BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang