13 - Surat rehabilitasi

28.6K 1.7K 45
                                    

-Author's Pov

Siangnya, Andra terlihat berdiri di depan ruang Bu Maya dengan sepucuk surat yang ia pegang. Hari ini, ia merencanakan sesuatu untuk guru tersayangnya itu.

Tok... Tok... Tok...

Tak lama setelah mengetuk pintu, terdengar suara di dalam ruangan tersebut. "Masuk!" Dan Andra pun beralih membuka knop pintu kemudian masuk.

Clek...

Ketika sudah memasuki ruangan Bu Maya, ia dapat melihat Bu Maya yang tengah terduduk di kursi miliknya.

"Ada apa Andra?" Tanya Bu Maya dengan tatapan tak suka.

Andra menggeleng sembari tersenyum. "Gapapa Bu, saya cuman mau ngasihin surat ini untuk ibu." Jawabnya sambil menyerahkan sepucuk surat yang dibawanya.

"Emang siapa yang sakit?" Sontak Andra menggeleng. "Gak ada yang sakit kok bu, ini surat dari saya."

"Lah? Emang kamu kenapa?" Tanya Bu Maya bingung.

    "Alhamdulillah, saya kenapa-napa dan tetep ganteng, bu. Tapi saya mau rehab dulu sebulan ini." Ucapnya membuat Bu Maya semakin mengerutkan keningnya bingung.

"Rehab? Maksudnya?"

"Ya kan selama ini saya selalu bikin onar dan itu bikin ibu marah. Karena sekarang bulan ramadhan, jadi saya insyaf dulu bikin onarnya. Biar ibu gak batal puasanya." Jelasnya.

"Jadi kamu datang kesini cuman mau ngomongin itu?!" Tanya Bu dengan sedikit menaikan oktaf suara nya.

Andra yang mendengar itu pun sontak menatap bu Maya penuh khawatir. "Tunggu, bu! Ibu jangan marah-marah dulu! Ntar puasa ibu batal loh, kan sayang Bu, ibu udah capek sahur bangun pagi dan batal karena ngurusin saya."

"Lagian saya juga capek berantem mulu, mending rehab dulu deh. Kasihan sama badan mulus dan putih saya kalau berantem, ntar biru-biru lagi, emang saya Krisna." Lanjutnya.

Bu Maya justru kini terlihat menahan tawanya, "Kamu dah insyaf?" Andra menggeleng tegas.

"Saya mah gak insyaf bu, cuman mau rehab aja. Udah ah bu, saya mau lanjut tidur dulu! Dah ibu!" Setelah itu tanpa nunggu jawaban​ dari Bu Maya, Andra pun langsung berlari keluar dari ruang Bu Maya.

***

    Dikelas, Bagir justru kelabakan mencari cara untuk membangunkan Andra yang kini tengah tertidur dengan menyeludupkan kepalanya diantara kedua tangan yang bertumpu pada meja.

"Ndra! Woi! Aelah lo mah tidur mulu, kek kuda nil lama-lama lo molor mulu!" Pekik Bagir. “Andra!”

Mendengar pekikan dari Bagir, Andra mengerjapkan matanya. "Apaan sih?" Tanyanya kesal saat tau orang yang mengganggu tidurnya adalah Bagir.

Bagir lagi, Bagir lagi dan akan selalu Bagir lagi. Bosen tau! Umpatnya dalam hati.

"Minjem buku PR matematika dong, gue lupa belom ngerjain!" Andra memutar bola matanya malas.

"Mampus lo dimarahin sama Bu Maya!"

"Ayolah, Ndra." Bujuk Bagir.

"Gimana yah?" Tanya Andra berpikir.

Bagir terlihat memerhatikan Andra lekat, dan hal itu membuat Andra jijik. "Jangan liatin gue gitu! Jijik!" Seketika juga Bagir langsung menjauhkan diri dari Andra.

“Ayolah, Ndra. Minjem buku lu yah?” Andra pun akhirnya mengangguk.

Ia mengambil buku yang diminta oleh Bagir kemudian menyulurkan buku tersebut pada Bagir. “Thanks yah, Ndra!” Andra hanya ber-oh-iya.

“Ntar banguni gue kalau ada Bu Maya yah!” Lalu ia kembali menyeludupkan kepalanya diantara tangan yang bertumpu pada meja.

Sedangkan Bagir dengan gembira pun mulai menyalin jawaban dari buku Andra.

Bersambung...

******
Gimana sih perasaan kalian kalau cowok bad macem Andra bener-bener ada di sekitar kalian? Suka kah? Atau benci kah?

Dan ini pertama kalinya gue ngaret next, gapapa, lagi bosen jadi anak rajin next, tapi tetep tinggalkan jejak kalian yah!

BAD BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang