-Bagir Pov
Gue mendesah kecewa, inget yah, mendesah kecewa bukan mendesah yang lain, jangan pada ambigu, karena ambigu itu menyesatkan.
Besok gue UN mata pelajaran Matematika, dan pasti kalian juga udah pada tahu kan kalau gue itu gak terlalu jago di matematika karena gue bukan kalkulator.
Alasannya, karena gue lebih suka huruf daripada angka. Se-simple itu? Iyalah, gue kan suka yang simple tapi berfaedah daripada panjang-panjang tapi unfaedah.
Huhuhu!
Tiba-tiba saja terdengar suara dari luar yang membuat gue merasa terganggu, "Abang! Abang ngapain aja sih di dalem?! Mira udah kebelet nih, gantian dong!" Gue mendengus kesal.
Lalu berjalan ke arah pintu, "Ada apaan sih?"
Terlihat Mira yang tengah berkacak pinggang menatap gue kesal. "Mira tuh udah kebelet, daritadi Abang ngapain sih?"
"Abang gak ngapa-ngapain kok, Abang lagi cari inspirasi aja." Jawab gue apa adanya.
Seketika Mira membelakkan mata menatap gue, "Cari inspirasi? Di kamar mandi? Gak salah?!" Gue terkekeh sambil menggelengkan kepala gue.
Emang apa salahnya kalau gue cari inspirasi di dalem kamar mandi? Siapa tau aja kan syaiton-syaiton di kamar mandi pada pinter dan bisa bantuin gue ngerjain latihan soal matematika.
"Emang inspirasi buat apa sih?" Tanyanya penasaran.
"Ini, Abang lupa cara soal yang ini!" Gue menyerahkan buku matematika gue pada Mira.
Mira terkekeh, "Ini Abang lupa cara apa emang gak bisa?" Seketika gue tersenyum simpul.
"Ini mah gampang," gue tersenyum bahagia, ternyata Adek gue pinter juga yak.
"Yang bener? Gimana coba caranya?"
"Tapi kalau Mira tau caranya, haha." Gue menatap datar Mira, kok Adek gue sialan yak?
"Sama aja gak bisa," balas gue malas.
Lalu gue keluar dari kamar mandi, "Tuh sana masuk, puas-puasin biar gak kebelet!" Lalu dengan acuh gue berlalu dari hadapannya.
***
21.59 pm.
Gue mendengus kesal, huh! Yang gue lakuin sehabis keluar dari kamar mandi tadi hanyalah menatap buku dengan malas.
Tok... Tok... Tok...
Gue mengalihkan pandangan gue dengan malas, "Masuk aja, gak dikunci!" Teriak gue.
Lalu terlihat seorang gadis perempuan dengan baju tidur yang menempel ditubuhnya, siapa lagi kalau bukan Adek gue, Mira.
"Ada apa?" Tanya gue dengan malas.
"Mira gak bisa tidur, biasanya bapak yang temenin Mira sampe tidur tapi bapak kan lembur malem ini, jadi Mira gak bisa tidur." Gue menghela nafas.
Lalu gue menunjuk ke arah ranjang gue, "Tidur aja kasur Abang!"
Mira menggeleng, "Abang juga ikut tidur,"
"Abang lagi ngisi soal dulu, belum selesai."
Mira mengerutkan bibirnya kesal, "Ih Abang mah, masa abang Mira jadi bloon gini sih, kan dulu Abang pinter, lagian kalau gak bisa, Abang suka nanya ke bang Andra! Gitu aja susah!" Gue membelakkan mata gue.
Tadi itu Adek gue ngepuji apa ngehina sih? Bisa dikombinasikan gitu.
Eh tunggu! Tunggu! Tadi apa katanya? Abang suka nanya ke bang Andra, tau aja, tapi kenapa gue gak kepikiran untuk tanya tuh kunyuk satu aja yak?
"Yaudah, bentar, Abang telpon si kunyuk dulu."
"Ih Abang, namanya Andra bukan kunyuk, lagian nama bang Andra lebih bagus daripada nama abang." Lagi-lagi gue terbelalak, ini Adek gue apa bukan sih?
"Kok kamu jadi nyebelin gini sih?" Dua mengedikkan bahunya.
"Gak tau, udah takdir mungkin." Mendengar jawabannya membuat gue rasanya ingin merauk wajah gue tapi ntar kegantengan dan ketampanan gue ilang lagi.
"Au ah, Abang pusying." Balas gue.
Gue pun segera mencari kontan Andra dihandphone gue lalu mendialnya.
Drt... Drt... Drt...
Tak berapa lama tertampanglah wajah Andra yang tengah menguap.
"Assalamu'alaikum,"
"Wa'alaikumsalam," jawabnya.
"Ada apaan sih Gir? Ganggu aja!" Gue terpekik kaget ketika mendengar suara dari handphone gue dan reflek menjauhkan handphone dari telinga.
"Ndra," panggil gue.
"Apaan? Ini udah malem tau gak dan elu bangunin gue, harus penting yah! Kalau gak gue bacok lo ntar!"
"Iya ini penting,"
"Apaan cepet!"
"Teorema phytagoras gimana sih? Gue lupa,"
"APA?! LU LUPA?! ITU PELAJARAN SMP GOBLOK! DAN ELU LUPA, BENER-BENER YAK LU!" Gue mengusap telinga gue yang terasa panas ketika Andra berteriak.
"Ya santai dong mas, jadi gimana caranya Ndra?"
"Au ah, lu bangunin gue cuman demi nanya rumus phytagoras, emang gak bisa searching?" Seketika gue bungkam.
Iya yak, kenapa gak searching aja?
"Bodo ah, udah nanya sama lu, apaan cepet!"
"√s² - √r², jangan lupa lagi!"
"Wokeh siah, makasih yak, bye."
Gue pun mematikan panggilan tanpa bicara terlebih dahulu.
Tut... Tut... Tut...
Namun saat gue hendak menaruh handphone gue di meja belajar gue, terdengar suara notifikasi pesan masuk.
From : Si Kunyuk Andra
Eh anjing, seenaknya aja lu main mati-matiin aja, gak berkah lu, gak ngucapin salam lagi tadi.Gue terkekeh, nih anak niat banget dah.
To : Si Kunyuk Andra
Udah dulu yak, wassalamu'alaikum.Send!
Lalu tak berselang lama, terdengar notifikasi dari handphone gue.
From : Si Kunyuk Andra
Wa'alaikum salam, gitu dong!Gue tak membalas pesan dari Andra dan lebih memilih menoleh pada Mira yang tengah meringkuk di ranjang gue.
Katanya tadi minta ditemenin tapi dia malah duluan tidur nya, Mira, Mira, ck.
Bersambung...
******
Garing yak? Emang, judulnya aja kegaringan yang hqq.

KAMU SEDANG MEMBACA
BAD BOY
Humor"Karena nakal hak segala bangsa!" Andra Ganasiar. Si bad boy yang bermetamorfosis menjadi kapten basket dari SMA Pelita Kasih ini adalah penganut sistem jomblo akut. Tak pernah terlintas di otak Andra untuk mencari pacar, terlebih setiap hari ia se...