03 - Dikejar nenek sihir

64.5K 3.5K 79
                                    

-Author's Pov

Saat ini terlihat seorang lelaki yang tengah berlarian sambil berteriak meminta tolong diikuti seorang perempuan di belakangnya yang memanggil namanya.

"Andra!" Teriak perempuan itu dan ternyata yang di kejarnya adalah Andra.

"Andra! Kamu jangan lari!" Andra tidak mengindahkan panggilan itu, ia terus saja berlari sambil meminta tolong.

"Jangan kejar gue, Gladis! Gue takut, tolong! Woi siapapun tolong gue!" Teriak Andra sambil terus berlari.

Siapa sih yang gak kenal Andra, si bad boy yang selalu menjadi dambaan para perempuan di sekolah. Kulitnya yang putih, rambutnya yang sedikit berjambul, dan badannya yang tinggi.

Ditambah lagi dia itu seorang kapten basket yang selalu membanggakan sekolah dengan kejuaraan.

Satu aja kekurangan dia, pacar. Ya, itu udah jadi rahasia umum sih. Dan Andra itu paling benci ketika di tanya 'kapan punya pacar?' dan ketika miris duit. Eh, ada satu lagi dengan, yaitu ketika dia ketemu sama Gladis, yang bagaikan nenek sihir menurutnya.

"Bagir! Bagir! Tolongin gue!" Teriak Andra pada Bagir yang baru saja keluar dari toilet.

Andra berlari mendekati Bagir dengan nafas tersengal. Bagir menautkan kedua alisnya, "Kenapa sih lo lari-lari?"

"Gladis!" Mendengar itu Bagir langsung menarik Andra masuk ke dalam toilet.

Setelah mereka di dalam, Bagir mengintip melalui celah pintu dan menghela nafasnya ketika melihat Gladis yang sudah melewati toilet.

Bagir menengok ke arah sahabatnya, Andra terlihat tengah mengatur nafasnya. Terkadang ia terkekeh melihat sahabatnya ini, ia selalu saja di kejar oleh Gladis.

"Kenapa bisa di kejar si Gladis sih?" Si Andra nengok ke arah gue.

"Biasalah, gue kan ganteng. Lagian gue gak lagi ngapa-ngapain njir, orang gue lagi asik menikmati makan gratis dari bu kantin." Bagir menggelengkan kepalanya, sahabatnya ini sungguh somvlak.

"Makanya, kalau ganteng tuh bagi-bagi. Jangan di pergunakan sendiri, ganteng gak ngajak-ngajak sih lo mah!" Andra memutar bola matanya malas ketika mendengar jawaban dari sahabatnya ini.

"Serah lo dah! Gue emang ditakdirkan ganteng kali dari lahir," setelah itu Andra meninggalkan Bagir tapi sedetik kemudian Bagir ikut keluar mengikuti sahabatnya.

Andra dan Bagir itu dari genk, gak heran kalau mereka kocaknya luar biasa. Tapi menurut Andra, Bagir justru gak cocok disebut bad boy, di ajak bolos aja dia ngacir menghindar dari Andra.

Tapi jangan salah, gitu-gitu Andra tuh pinter tau. Dia itu pernah mewakili sekolah untuk lomba Biologi, Kimia, Fisika se-Indonesia dan dia juara 1, ajib kan?

Dia mah bad boy yang bisa membanggakan orang tua nya.

***

Bagir menggelengkan kepalanya ketika melihat sahabatnya yang tengah tertidur dengan earphone yang menempel di telinganya.

"Kagak pernah kapok nih anak, sebentar lagi kan pelajarannya Pak Raja. Kena semprot liurnya mampus nih anak." Decak Bagir.

Karena merasa kasihan, Bagir pun menggoyangkan badannya. "Woi, Ndra! Bentar lagi pelajaran pak Raja! Bangun woi!" Dan ia lupa satu hal, Andra adalah makhluk paling kebo sedunia ini.

"Ndra! Pak Raja lagi otw!" Bukannya terbangun, justru Andra semakin asik dalam tidurnya.

"Ndra! Yakin lo gak mau bangun?" Mata gue terbelalak ketika ngeliat si Andra ngangguk.

Gue memukul bahunya keras tapi dia tetep diam, "Ndra! Bangun goblok!" Pekik gue.

"Punya sahabat satu kok susah amat bangunnya kalau dah ngebo, kalau dah begini gue bisa apa? Hanya berdo'a aja semoga dia gak mati karena kelamaan ngebo." Lalu dengan pasrah pun Bagir ikut duduk di bangku sebelah Andra karena mereka hanya duduk sebangku.

***

Tring... Tring... Tring...

Bel pulang sekolah terdengar, mendengar suara itu, Andra berhasil terusik dari tidurnya. Ia mendongakkan kepalanya menatap ke depan, terlihat pak Raja yang tengah membereskan buku-bukunya.

Ia berdecak sebal, kenapa tidak ada yang membangunkannya. Pak Raja memang jarang ketika ia tertidur di kelas hanya saja, diam-diam pak Raja menandai Andra di buku nilainya.

"Dah bangun lu, Ndra?" Ia hanya mengangguk ketika Bagir bertanya.

Ia lihat teman-temannya yang lain pun tengah berkemas untuk segera pulang. "Kenapa kagak ada yang bangunin gue?" Tanya Andra pada Bagir.

Bagir justru berdecak sebal, "udah, lu nya aja yang kebo." Jawab Bagir.

Andra pun hanya bisa menghela nafas berharap nilainya tidak semakin jelek karena sering berulah dengan pak Raja.

Pak Raja bangkit dari duduknya, "Baiklah, cukup sampai sini pelajaran hari ini. See you next time." Ujar pak Raja pada semua murid namun matanya menatap Andra tajam.

Andra yang di tatap pun hanya bisa tersenyum manis lalu setelah itu pak Raja melengos pergi keluar kelas. 

Bersambung...

******

Yuhu, i'm comeback. Yah tidak ada yang perduli yah? Yasudah ane kembali ke alam ane aje! Bhay!

Hm, gimana hasil revisi nya?

BAD BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang