-Bagir's Pov
Gue menelusuri mall bersama Nadya, Andra, dan Claudya. Awalnya gue emang gak ada rencana buat ke mall, tapi setelah si Nadya mengetahui kalau Andra dan Claudya mau ke mall, dia ikut-ikutan minta ke mall.
Dasar plagiat.
"Gir, ih kita ke Timezone yuk! Tuh liat, si Claudya sama si Andra udah duluan kesana!" Gue memutar bola mata gue malas.
Udah tau gue itu anti banget yang namanya ke Timezone karena takut kejebak friendzone:(
"Ayo ih, Gir! Ayo!" Nadya menarik tangan gue membuat gue mau gak mau mengikutinya.
Si Nadya ini kek anak kecil banget, masa udah gede pengen main Timezone sih. Kalau si Andra sama Claudya mah sih bodo amat, mungkin mereka pas kecilnya kurang bahagia jadi masih pengen ke Timezone.
"Gir, kita photobox yuk!" Gue hanya mengangguk lalu membiarkan Nadya menarik gue ke tempat photobox.
Kita memasuki photobox tersebut, lalu menggesek kartu Timezone pada tempatnya. "Ntar pose pertama kita harus senyum yah, terus pose kedua kita harus saling tatap, pose ketiga kita manyun, pose keempat kita saling membelakangi, pose kelima kita saling pandang sambil senyum dan pose terakhir kita pelukan, oke?" Lagi-lagi gue hanya mengangguk.
Kalau kata bapak gue, cewek itu paling gak suka penolakan jadi kalau ditanya apapun cukup iyain aja dah, asal jangan jawab iya ketika ke gep selingkuh aja, ntar koid lu pada yang ada.
Cekrek...
Cekrek...
Cekrek..."Hore, udah! Ayo Gir, kita liat hasilnya." Dan lagi-lagi gue hanya mengangguk.
"Ih lucu banget, liat nih!" Ucapnya girang sambil memperlihatkan hasil foto kami dan gue hanya tersenyum simpul membuatnya menatap gue.
"Kok senyumnya kayak gak ikhlas sih? Gak seneng yah foto sama aku?" Gue menggeleng tegas.
Ini nih kejelekannya cewek, selalu mengira-ngira dan akhirnya ngambek, udah biasa.
"Enggak, bukan gitu."
"Terus apa dong?"
"Ini Timezone," jawab gue membuatnya menyerit bingung.
"Ya, emang ini Timezone. Kata siapa ini Bonbin?" Tanyanya polos membuat gue marauk wajah gue sendiri.
"Masalahnya, aku takut kena friendzone kalau main di Timezone." Dan seketika gue dapat melihat wajahnya yang terlihat cemberut.
Tuh kan! Alamat ngambek ini mah, dijawab salah, gak dijawab apalagi. Apalah gue ini, hanya seorang cowok yang memiliki hobby makan dan bernafas.
Dan tiba-tiba saja Claudya dan Andra menghampiri kita, "Woi, Gir. Udahan lu mainnya? Bukannya gue liat tadi lu baru masuk ke photobox aja deh." Ujar Andra.
"Iya emang, nih si ibu negara keburu ngambek." Jawab gue membuat Claudya terkekeh.
Nadya mendongak menatap gue tajam, "Ih! Gimana gak ngambek coba, orang daritadi kamunya kek orang gak ikhlas gitu ikutin kemauan aku." Omelnya membuat gue tersenyum kecil.
Liat si Nadya ngomel kayak gitu bikin gue pengen senyum deh ya meskipun ada sedikit yang bikin gue kesel.
"Ya kamu kan tau aku gak suka ke tempat beginian, malah pengen ikut-ikutan nih bocah dua, kan plagiat banget." Jawab gue sambil menunjuk Andra dan Claudya yang terlihat menahan tawa mereka.
"Ketawa aja lu pada!" Sentak gue pada Andra dan Claudya semakin membuat mereka tertawa.
"Ye habis kapan lagi disuguhi drama Korea kek gini, gak perlu keluar duit buat ke Cinema kan jadi enak, sekalian irit tiga puluh lima ribu lah." Ucapnya membuat gue mendengus kesal.
"Ngomongin Cinema, kita nonton yuk?" Saran Andra membuat mata Claudya dan Nadya seketika berbinar.
Ini salah satu yang gue heranin dari kaum cewek, kenapa sih setiap denger kata nonton, pasti mereka seneng?
"Ayok! Gue denger film Annabelle : Creation udah mulai loh."
"Ih gak mau horror ah, Clau!" Bantah Nadya tak suka.
"Horror itu seru tau!"
"Gak! Pokoknya gak mau horror! Lu kan tau gue ini orangnya takutan, ntar bisa-bisa gue gak nonton tapi malah merem lagi!" Gue terkekeh, si Nadya jujur-jujur amat, siapa nih dari kalian yang kek dia?
"Tapi kalau Claudya ada bener nya loh, mending horror aja, enak loh, kalau lu ketakutan kan tinggal peluk Bagir noh!" Ujar Andra smabil terkekeh sedangkan Nadya justru mendengus kesal.
"Gak mau ah, Bagir mah bau ketek." Gue terbelalak.
Seketika tawa Andra dan Claudya pecah membuat gue menatap ke arah Nadya dengan tajam. "Eh jangan salah yah, ketek itu bukti cinta aku ke kamu!"
"Hah?"
"Cinta aku ke kamu itu ibaratkan bulu ketek, tersembunyi tapi selalu tumbuh dan berkembang." Kata gue.
"Ah Bagir so sweet," pekik Claudya membuat gue tersenyum manis.
Berbeda dengan Nadya, dia justru menatap gue dengan muka tanpa ekspresi lalu tanpa gue duga dia menjitak kepala gue. "Aku gak mau, kalau cinta kamu ibaratkan bulu ketek, berarti cinta kamu bau dong?"
"Ih ketek aku gak bau tau!"
"Bau!"
"Bau darimana coba? Nih cium, wangi tau." Ucap gue sambil mendekatkan ketek gue padanya membuat dia menutup hidungnya.
Gue terkekeh, "Wangi kan?"
"Iya, wangi minyak nyong-nyong!" Pekiknya kesal.
Sedangkan Andra dan Claudya hanya memandangi kita sambil tertawa, biadab nih pasangan satu, hobbynya nontonin gue aja sama si Nadya kek drakor (drama Korea).
Bersambung...
******
Hai hai:) udah fast respon belom? Udah seru belum?
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD BOY
Humor"Karena nakal hak segala bangsa!" Andra Ganasiar. Si bad boy yang bermetamorfosis menjadi kapten basket dari SMA Pelita Kasih ini adalah penganut sistem jomblo akut. Tak pernah terlintas di otak Andra untuk mencari pacar, terlebih setiap hari ia se...