38 - Kabar duka

15K 855 41
                                    

-Bagir's Pov

Baru saja kemarin gue kembali membicarakan Zaki bersama Andra, dan kini gue dapet kabar dari mamah Zaki kalau Zaki baru saja menghembuskan nafas terakhirnya tadi malam.

Dan kini gue juga anak-anak satu sekolah masih gak percaya dengan berita ini, termasuk Andra.

Saat pertama kali gue kasih tau, dia marah-marah dan bilang kalau gue bohong tapi setelah itu dia pergi ke taman belakang dan nangis, gue liat itu.

Zaki adalah sahabat gue dan Andra, biasanya kita selalu bertiga, tapi Zaki lah yang paling deket sama Andra, setidaknya itu beberapa tahun yang lalu karena setelah Zaki koma, hanya gue lah yang Andra punya.

"Zaki, Gir! Dia gak mungkin ninggalin kita secepat ini kan, gue belom bisa jenguk dia lagi setelah sebulan yang lalu dan dia pergi tanpa mengucap selamat tinggal sama kita, Gir!" Gue masih terus menenangkan Andra di taman.

"Dulu kita sering manjat tembok sekolah dan elu paling susah di ajak bolos sampe kita harus dengan relanya angkat bokong lu yang berat dan somvlak nya elu malah kentutin kita." Gue terkekeh mengingat hal itu.

"Dulu kita adalah orang yang paling sering minta makanan gratis sama ibu kantin, bahkan sampe saat ini."

"Dulu kita sering ngabisin waktu bersama-sama, main ps bareng sampe lupa sekolah dan akhirnya kita berjamaah bikin surat izin dengan keterangan lupa sekolah dan besoknya kita di hukum bersihin toilet yang baunya nauzubillah." Lagi-lagi gue terkekeh.

"Lalu setahun yang lalu kita diserang dengan Jojo and the genk sampe Zaki dinyatakan koma dan dengan biadabnya sekolahan cuman nuntut Jojo dihukum tanpa masuk penjara! Zaki sahabat kita koma dan semua orang justru menyalahkan dia atas serangan tahun lalu!" Mata gue memanas dan sedetik kemudian gue merasakan cairan bening yang mengalir di pipi gue.

"Masih banyak yang gak bisa gue lupain dari Zaki, Gir!" Gue memeluk Andra lebih erat.

"Udah, Ndra. Udah, jangan nangis kek gini. Gue tau lu kuat, biasanya gue yang paling cengeng kalau urusan beginian lalu ku selalu bisa nenangin gue tapi kalau lu sekarang rapuh kek gini, siapa yang nenangin gue?" Ucap gue dengan serak.

"Harusnya jangan Zaki yang mati, biar gue aja! Gue rela! Gue gak bisa liat Zaki kayak gini, Gir! Bantu gue tuker nyawa​ sama Zaki, Gir!" Gue menggeleng tak kuasa menahan air mata yang terus menggenang di pelupuk mata gue.

"Andra! Bagir!" Gue mendongak sama seperti Andra.

Disana ada Nadya yang tengah berdiri di dekat taman dengan mata yang juga sembab.

"Kalian gue cariin kemana-mana taunya disini, ayo ikut kumpul! Gue tau kalian sedih, gue juga! Meskipun gue belum kenal sama almarhum Zaki, tapi gue tau kalau dia orang baik, gue tau dia sosok yang kalian sayang." Gue hanya mengangguk.

-Andra's Pov

Sepulang sekolah gue merebahkan tubuh gue dengan lemas di ranjang gue.

"Zak, kenapa lu ninggalin gue sama Bagir? Kalau gak ada elu, gimana sama kita?"

Gue meraih handphone gue dan tersenyum ketika melihat sebuah foto tiga orang pria yang tengah tersenyum ke arah kamera. Itu gue, Zaki dan Bagir.

Lalu pikiran gue melayang ke saat Jojo mengancam akan menyakiti Claudya, apa nanti Claudya juga akan bernasib sama kek Zaki? Lalu apa gue akan kuat?

Gak, gak, gue gak mau itu terjadi. Gue gak bisa liat Claudya terluka, cukup Zaki yang pergi ninggalin gue, enggak dengan Claudya.

Gue terlalu sayang sama dia, lebih baik gue yang mati, jangan Claudya.

Ting!

From : My Moodbooster
Aku tau kamu lagi berduka, aku juga turut berduka cita yah. Kamu harus tegar, aku yakin itu. Dan aku mohon, jangan karena hal ini juga kamu mau nerima ajakan Jojo. Jangan lupa juga untuk makan.

Gue tersenyum simpul, bahkan disaat kek gini aja Claudya masih sempat-sempatnya ngingetin gue untuk makan.

Lalu dengan bersemangat gue pun langsung mencari nomor Claudya di kontak dan segera mendialnya.

"Halo." Terdengar suara di seberang sana.

"Halo."

"Aku turut berduka cita yah." Ucapnya membuat gue tersenyum hangat meskipun dia tak melihat senyuman gue.

"Iya, makasih."

"Kamu jangan sedih."

"Aku gak sedih."

"Bohong!"

"Iya-iya, aku gak akan sedih lagi."

"Ndra,"

"Hmm... "

"Jangan terima ajakan Jojo yah, aku gak akan sanggup liat kamu terluka."

"Tapi aku lebih gak sanggup liat kamu ninggalin aku kek Zaki"

"Aku gak akan ninggalin kamu."

"Enggak kalau aku terima ajakan Jojo."

"Ndra, aku mohon."

"Aku juga mohon, jangan larang aku terima ajakan Jojo. Ini juga demi kamu, aku lakuin ini demi kamu, demi keselamatan kamu."

"Tapi gimana kalau kamu terluka?"

"Aku rela, bahkan mati pun aku rela."

"Kamu ngomong apa sih?!"

"Aku akan ngorbanin nyawa aku buat kamu, buat keselamatan kamu."

"Ndra... "

"Apapun yang terjadi nanti, aku mau kamu jangan lupain aku yah. Aku minta maaf belom bisa jadi pacar yang kamu mau."

"Ndra, kam--"

Tut... Tut... Tut...

Belumat Claudya membalas perkataan gue, gue sudah mematikan panggilan.

"Zaki, apapun yang terjadi ntar sama gue. Gue mau lu tunggu gue yah, kita sebentar lagi ada di tempat yang sama, gue akan nyusul lu." Ucap gue lirih.

Bersambung...

******
Hello everybodih! Gue lagi drop nih, kagak ada yang ngucapin GWS gitu atau GMS alias Geura Maot Salapian alias Gak Mati sekalian gitu.

Cukup strong:)

BAD BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang