My Little Boy

19.8K 668 42
                                    


Author Pov

"Nay! Bangun! Itu juven nangis." Ucap veranda yg masih menutup kedua matanya. Kinal hanya berdeham malas berjalan ke arah box yg tidak jauh dari tempat tidur mereka. Memang dulu ve ingin menaruh baby ju di kamar yg sudah disiapkan dan di dominasi dengan warna biru muda yg indah dan nyaman. Tapi karna tak tega melihat baby ju yg menangis, ve memutuskan untuk menaruhnya dikamar mereka.

"Ulululu anak papi kok nangis? Aus atau pipis nih? Sini sini papi gendong jagoannya papi." Ucap kinal menggendong baby ju. Rasanya kantuk yg tadi menyerangnya, musnah seketika setelah melihat baby ju.

"Oohh jagoannya papi pipis toh. Yaudah sini papi ganti pampersnya ya? Biar bobonya nyenyak. Duh jagoannya papi cakep bener. Habis ini bobo ya? Oh mau bobo bareng mami? Oke oke bobo bareng mami ya sayang?" Ve yg mendengar itu membalikkan badannya dan tersenyum menatap kinal yg sedang sibuk mengganti pampers baby ju. Padahal dulu mereka sering bertengkar karna kinal yg belum terbiasa mengganti pampers baby ju. Alasannya hanya satu, takut melukai jagoannya itu. Tapi itu hanya alasan lawas kinal, sebenarnya kinal memang sedikit jijik melihat kotoran bayi.

"Nah udah selesai. Sini bobonya yg bener." Ucap kinal membetulkan badan baby ju agar tidur diantara mereka.

Kinal pun menaruh kepalanya dibantal samping bantal ve. Dia menatap ve yg juga sedaritadi menatapnya.

"Dia lucu ya, ve? Dia bakal jadi laki-laki yg gagah dan bertanggungjawab, keren, humble dan friendly. Semoga kita bisa liat perkembangannya dia dari tahun ke tahun ya?" Ucap kinal beralih menatap sang buah hati yg masih belum tertidur.

"Amin. Semoga dia menjadi pribadi yg baik ya? Jadi anak yg penurut. Aku sayang kalian." Ucap ve tersenyum manis. Kinal sedikit mencondongkan badannya untuk mengecup kening ve.

"Aku juga sayang banget sama kalian." Ucap kinal yg juga tersenyum menatap ve. Tangannya mengusap kepala ve dengan lembut.

Sebelum mereka tertidur, mereka sedikit mengobrol dan sesekali mengajak baby ju berbicara. Dan seakan tahu apa yg di ucapkan kedua orangtuanya, baby ju selalu merespon dengan teriakan khas bayi.

Sungguh indah hidup mereka setelah baby ju lahir. Dan bahkan kasih sayang mereka selalu mengalir untuk baby ju. Mereka tidak mau kalau baby ju tumbuh dengan kurangnya kasih sayang. Meski mereka sibuk karena pekerjaan mereka, tapi mereka selalu menyempatkan diri menelfon baby ju yg dititipkan ke orangtua ve.


~~~~~~~


Pagi ini kinal harus pergi untuk menemani team k3 ke acara musik di salah satu stasiun swasta. Kinal memang diminta untuk menjadi koreografer jkt48 sekaligus manager team k3. Sedangkan ve menjadi model sekaligus designer ternama di Indonesia. Karirnya benar-benar melejit saat dia kembali ke tanah air.

Ve yg sibuk membuat sarapan untuk kinal sesekali melihat ke arah baby ju yg tertidur di kereta dorongnya.

"Ve! Ini kamu kok taroh mainannya juven di tas aku. Ya kali aku bawa-bawa ini." Ucap kinal menghampiri ve. Dia sudah siap dengan kaos lengan pendek hijau yg dilapisi dengan jaket jeans dan juga celana jeans biru serta sepatu putih yg di belikan ve dulu. Entah kenapa sepatu itu nasih cukup dan masih bagus. Mungkin karna kinal yg rajin merawatnya dan menaruhnya ditempat yg bagus.

"Ya kamu keluarinlah, sayang. Oh iya, ini cakenya entar kamu kasih ke anak-anak k3 ya? Kasian mereka pagi-pagi udah kerja." Ucap ve yg sedang menata 3 kotak besar berisi kue cake.
Kinal hanya mengangguk dan mencomot satu kue cake yg sudah di siapkan ve untuknya.

"Kamu jagain juven dulu ya? Aku mandinya cepet kok. Jagain, jangan sibuk makan aja." Ucap ve meninggalkan kinal yg masih sibuk mengunyah.

You Are My EverythingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang