You Are My Everything

7.4K 441 72
                                    


Author Pov

Setelah semua berlalu, Kinal selalu membagi waktunya untuk dua orang yang sangat dia cintai. Tak jarang Kinal yang menjemput Juven dan Alice dari sekolah. Veranda dan Shania memutuskan untuk membuka usaha bersama-sama dan di bantu Gaby serta Melody. Sedangkan Beby, dia kembali menjadi koreografer sekaligus manager dari team K3. Sama seperti Kinal yang menjadi manager team J tapi setelah kabar kembalinya Kinal dan yang lain, banyak sekali acara yang mengundang ketiganya untuk berbagi cerita.

Seperti sekarang, ketiganya baru saja keluar dari gedung trans TV. Nabilah yang dengan santainya meminum susu kotak dan Beby mengunyah kentang goreng. Tidak dengan Kinal, dia tanpa rasa malu memakan nasi kotak sambil menunggu jemputan.

"Gue manager, tapi napa punya manager juga ya?" Kata Kinal dengan mulut penuh.

"Gue juga, heran." Timpal Beby. Nabilah melirik keduanya dan menggeleng.

Untung temen, nggak punya malu ni anak dua. Batin Nabilah menggeleng kecil.

Setelah mobil datang, ketiganya langsung masuk dan melanjutkan aktivitas lainnya. Kinal memilih melanjutkan makannya. Sedangkan Nabilah, memilih membuka bukunya. Karena selama tiga tahun Nabilah tidak hadir di kampusnya, dia di nyatakan keluar. Dan dia harus mengulang kuliah.

"Bil, lo beneran ngulang?" Tanya Beby menatap Nabilah.

"Kepo deh," gumam Nabilah yang masih sibuk membaca.

"Gue jadi lo, mending berenti dah." Ucap Kinal pelan.

"Kalo gue berenti, gue mana bisa biayain hidup anak orang. Masa jadi artis mulu, otak juga harus main dong. Jangan asal akting sama nyanyi doang." Ujar Nabilah menatap keduanya.

"Emang yang 6 semester dianggap apa, Bil sama pihak kampus?" Tanya manager mereka melirik dari kaca spion tengah.

"Entah, Mama yang ke kampus. Gue cuma di suruh nunggu, padahal gue mau kesana buat ngurus sendiri." Kata Nabilah memandang keluar jendela.

"Mama lo terlalu sayang sama lo, Bil. Bersyukur lo punya dia." Nabilah mengangguk kecil dan matanya beralih menatap ponsel yang bergetar.

"Iya hallo, sayang. Kenapa? iya, ini sama dua cecunguk ini. Oke, nanti aku kasih tau. Love you too," Nabilah mematikan ponselnya dengan senyum merekah. Membuat Kinal dan Beby saling tatap.

"Ciee pasti kepo!" Seru Nabilah dengan tampang meledek.

"Resek lo!" Kata Beby mendorong bahu Nabilah.

"Apa sih, Bebeb. Tuh, si tante nyuruh kita ke cafe. Pada kumpul disana. Katanya mau bicarain sameting."

"SOMETHING!"

"Nah! itu maksud gue. Pinter anet sih kalian berdua. Uwuwuwuuu jadi gemes. Hahahaha!" Kinal dan Beby kompak melempar bantal ke arah Nabilah yang tertawa terbahak-bahak.

*****

Kinal menatap Veranda yang sedari tadi membereskan keperluan mereka untuk pergi besok. Sedangkan Juven, dengan santainya duduk di samping Kinal dengan sepiring brownies berada di tangannya.

"Yang ini bagus nggak ya? eeemmm... bagus kok. Ya udah, ini aja." Monolog Veranda yang masih sibuk dengan pakaiannya dan pakaian Kinal.

"Ve, kita disana nggak sampe sebulan, pakaiannya banyak bener. Lagian kan ini musim summer disana." Ucap Kinal yang jengah atas kelakuan Veranda yang tidak berhenti.

You Are My EverythingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang