Penguntit

4.9K 398 14
                                    

Shania Pov

Sesampainya kami bertiga di Singapura, kami segera pergi menuju hotel yang Nabilah juga tempati. Nabilah bilang, dia sedang berdiskusi dengan dokter di salah satu rumah sakit ternama di Singapura, jadi kami di minta untuk di hotel saja.

"Gab, lo kenapa?" Pertanyaan Beby membuat aku menoleh pada Gaby yang menunduk.

"Gapapa kok. Cuma kangen aja sama Nabilah. Sangking sibuknya dia, sampe waktu itu Papa nyuruh gue buat nge-date sama anak temennya. Dan kalian tau, siapa dia?" Gaby menoleh ke arah kami berdua dan kami hanya menggeleng.

"Dias Nugroho. Orang yang waktu itu kita temui di restoran. Orang yang kenal sama kak Ve." Ucap Gaby melemah.

"Dan lo mau?" Tanya Beby memasang wajah kesalnya. Gaby menggeleng, wajahnya dipalingkan ke arah jendela taksi.

"Jelas gue gak mau, Beb, Shan. Tapi Papa maksa dan gue harus nuruti itu semua karena Papa ngancem hubungan gue sama Nabilah. Gue gak mau nyudahin hubungan gue sama dia, dia udah giat banget belajar buat dapetin gelar sarjananya dan ngelanjutin S2. Terus gue mutusin dia gitu aja? Gue emang ceroboh, tapi buat Nabilah, gue gak akan pernah bertindak gegabah." Aku tahu Gaby menangis tanpa suara isakan sedikitpun. Tapi bahunya yang bergetar tidak bisa mengelabuhi kami berdua.

Ku peluk Gaby yang memang aku berada ditengah antar Beby dan Gaby. Aku tahu perasaannya sekarang. Papanya begitu menentang hubungannya bersama Nabilah. Bahkan dulu, Nabilah sempat terkena tamparan dan cacian dari Papa Gaby. Dan lagi-lagi karena cinta dua orang terlarang bisa bersatu. Cinta yang membuat Nabilah bisa berdiri dihadapan Papa Gaby dan meminta Gaby untuk menjadi kekasihnya.

Kalau aku ibaratkan, mereka itu dua ekor merpati yang sama. Sama-sama menerima tekanan namun saling mengucapkan kata semangat untuk diri mereka masing-masing. Tapi, disaat mereka sendiri semua berubah menjadi muram. Begitulah keduanya, Gaby yang menyibukkan diri dengan tugas kuliahnya, dan Nabilah yang giat belajar demi bisa meminang Gaby kelak.

"Udah, jangan nangis ya? Semua itu cuma ujian dari hubungan kalian. Dulu aku sama Beby juga sama kok. Bahkan dulu aku diusir dari rumah sama Papa Mamaku. Kamu harusnya bersyukur, Gab. Kamu punya Nabilah yang sangat kuat dan pekerja keras. Dia mau nerima tantangan Papa kamu biar bisa nikahin kamu kelak. Dia itu bener-bener kayak super hero buat kamu. Aku aja iri sama kamu." Ucapku menenangkannya. Dia mengangguk dan tersenyum ke arahku.

"Makasih ya, Shan. Beby harus jagain Shania, jangan sakitin Shania. Dapetin dia kan susah." Beby terkekeh mendengar penuturan Gaby. Mereka memang masih saling memanggil dengan nama dan sesekali bertengkar karena ulah jahil Beby.

"Iya ayam. Beby bakal jagain Shania. Tanpa lo suruh juga gue bakal jagain dia." Ucapan Beby yang terkesan malu-malu membuat aku dan Gaby tertawa karena wajahnya mulai memerah.

Tak lama kemudian, kami sampai di sebuah hotel yang megah. Nabilah memang berselera tinggi kalau mencari tempat penginapan.

Beby membantu aku keluar dari taksi. Padahal usia kandunganku baru berjalan 4 bulan tapi dia begitu sangat khawatir saat aku melangkah. Berasa udah nenek deh gue di pegangin mulu. Pikirku menatap tanganku yang masih dia genggam.

Kami segera diantar oleh seorang bell boy ke kamar yang akan kami tempati. Dan Gaby sudah meminta untuk dibukakan kamar Nabilah. Dan untungnya, Nabilah juga sudah berpesan pada resepsionis tentang kedatangan kami bertiga.

"Gab, kita tinggal ya?" Ucap Beby saat kami akan melewati kamar Nabilah yang Gaby buka dengan key card duplikatnya. Gaby mengangguk dan kami segera mengikuti bell boy ke kamar kami.

Setelah menutup pintu, aku masuk ke dalam karena Beby langsung berlari ke dalam karena tidak mau berbicara bahasa Inggris.

"Kebiasaan! Aku nya ditinggalin, untung bisa dikit bahasa Inggris. Beby! Malah pura-pura tidur. Banguuuuunnn." Ku tarik kakinya yang masih berada dibawah sedangkan badannya tengkurap diatas tempat tidur berukuran king size. Tapi tetap saja dia tidak mau bangun.

You Are My EverythingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang