Author Pov
Jika beberapa hari yang lalu semua orang merayakan hari ulang tahun Baby Ju, kini giliran keluarga Beby yang disibukan dengan 7 bulanan Shania. Empat hari lagi, semua akan disibukan dengan tugas yang sudah di berikan oleh Melody untuk acara 7 bulanan Shania. Dan bahkan Shania ingin ada fans yang juga merasakan perayaan 7 bulanan anak pertamanya. Beby yang di minta seperti itu sedikit was-was karena untuk mengundang beberapa fans itu memang mudah tapi jika ada yang tahu rumah mereka, pasti akan ada beberapa fans yang akan sering melewati rumah mereka. Dan itu membuat Beby sedikit risih.
"Ayolah, Beb, aku pengen ngerasain ada fans aku juga, masa nggak boleh." Beby menggigit bibir bawahnya saat mendengar keinginan Shania. Dia bingung harus bagaimana. Permintaan Shania ini sedikit sulit untuk dia kabulkan.
"Nju, kamu tau kan, kalo misal kita undang fans, takutnya rum-"
"Ya udah, kita bikin 7 bulanannya di gedung atau dimana gitu. Gampang kan? gitu aja kok repot." sergah Shania yang berjalan ke dapur.
Beby menghela nafas lelahnya dan berjalan mengikuti Shania. "Oke, aku bakal buat acara 7 bulanan kamu di theater. Gimana?" Shania menoleh dan menatap Beby tajam.
Beby mengerutkan keningnya saat mendapat tatapan tajam dari Shania. "Kita mau buat 7 bulanan, Beb, bukan buat show." kata Shania dengan kesal. Beby hanya cengengesan dan duduk di kursi yang ada di dapur.
"Becanda, Nju. Siapa tau aja pada mau gitu," gumam Beby menyandarkan punggungnya. Shania memutar bola matanya malas dan mengambil beberapa piring serta sendok.
"Terus kalo mau di gedung itu, gedung mana? musim orang nikah, Nju, pada di pake." Shania terdiam dan berfikir sejenak.
"Eemm... bilang aja ke kak Balenk, siapa tau di bantuin cari gedungnya." ucap Shania dengan senyum merekah. Beby terlihat berfikir dan mengeluarkan ponselnya dari kantong celana. Dia terlihat sedang mencari sesuatu disana.
"Aku ngomong! malah di cuekin!" teriak Shania kesal. Beby hanya berdeham dan meletakan ponselnya ke dekat telinga. Dia berdiri dari duduknya dan sedikit menjauh dari Shania yang semakin memasang wajah kesalnya.
"Dasar! kumat lagi!" gerutu Shania yang berjalan menuju ke atas, meninggalkan piring dan sendok yang tadi ia ingin pakai untuk makan.
Beberapa menit kemudian, Beby menyudahi teleponnya. Dia menoleh dan tidak mendapati Shania di tempatnya tadi. "Katanya mau makan, malah ke kamar," gumam Beby berjalan ke arah kamarnya.
Dia tahu kalau orang yang dia sayang itu sedang merajuk karena tidak di hiraukan. Di bukanya pintu coklat di depannya dan matanya menangkap seorang wanita yang perutnya sudah buncit sedang duduk memainkan ponselnya.
"Ngambek mulu, lama-lama anak kamu kayak aku loh mukanya." ucap Beby tersenyum menatap Shania yang tidak menanggapinya. Beby menghela nafas pelan dan mulai berjalan ke dekat Shania.
"Nju, jangan ngambek dong. Kata kak Balenk iya, entar di cariin, kalo udah dapet di kabarin. Kan empat hari lagi, jadi masih ada waktu." bujuk Beby mengelus rambut Shania.
Mereka terdiam beberapa saat hingga suara Shania memecah keheningan diantara mereka. "Beb, aku pengen es bubur kacang ijo tapi yang masih panas, beliin, ya?" Beby langsung menoleh dan menatap Shania bingung. "Kenapa?" tanya Shania yang ditatap seperti itu oleh Beby.
"Kamu nggak kenapa-napa kan, Nju? definisi es bubur kacang ijo yang masih panas itu aku nggak ngerti deh, es tapi panas? kamu sehat ,kan?" tanya Beby meletakan punggung tangannya di dahi Shania.
"Ish! apa sih, kalo nggak mau beliin ya udah! sana!" marah Shania dengan nada ketus dan menepis tangan Beby dari keningnya, dia berdiri dan memilih mendaratkan tubuhnya di tempat tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Everything
FanficKebahagiaan kecilku hanya karna kalian. Dua orang yg sangat aku cintai dan akan ku jaga. Terimakasih telah hadir dalam hidupku. I Love You. DKP Squel Your Happiness~ ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ WARNING! BERGENRE GXG! YANG TIDAK SUKA, SILAHKAN TINGGALKAN...