Rahasia Antara Kita

4.8K 455 50
                                    

Author Pov

Pagi ini Shania sudah sibuk menyiapkan semua keperluan Alice. Dengan telatennya dia menyuapkan sarapan Alice dan beralih mengurus isi tas Alice. Begitu seterusnya. Meski terlihat lelah, dia selalu merasa senang karena masih bisa merawat anaknya sendiri.

"Momy, biar Alice makan sendiri, Momy lanjut masak aja." Ucapan itu sangat menyentuh hati Shania. Dia tersenyum dan sedikit mencubit pipi Alice.

"Makasih ya, sayang? Alice bisa makan sendiri?" Gadis kecil itu mengangguk dan mulai menyendokan makanannya sendiri.

Shania beralih pada masakannya yang sudah mulai matang. Tangannya terus bergerak cepat mengambil kecap dan bumbu lainnya. Sesekali dia melirik ke arah Alice yang sedang makan dengan lahapnya.

Kalo kamu disini, pasti kamu yang bakal suapin dia. Gumam Shania dalam hati.

Setelah pekerjaan didapur selesai, dan Alice telah siap dengan pakaian seragamnya, dia menyuruh Alice untuk menunggunya di depan TV sambil menonton film kartun yang Alice suka.

"Alice disini dulu ya? Momy mau mandi terus ganti baju. Habis itu kita berangkat sekolah, oke?" Kata Shania sambil mengacungkan jempolnya.

"Oke, Momy!" Seru Alice dengan senyum mengembang. Shania segera naik ke kamarnya untuk bersiap-siap mengantar Alice juga Juven.

Shania tidak hanya membantu Veranda di butik yang Veranda dirikan. Meski dulu jurusan kuliahnya tidak menyangkut dunia fashion, tapi dia sangat mengerti dengan hal-hal seperti itu. Dia juga sudah mendirikan sebuah toko kue yang dia beri nama "BAS Bakery"

Nama itu dia ambil dari huruf depan nama Beby, Alice dan juga dirinya. Dia ingin, dengan nama itu dia bisa terus mengenang orang yang sangat dia cintai.

Shania turun sambil sesekali membereskan ikatan rambutnya. Mungkin jika tidak mengenal Shania, orang akan berfikir dia masih seorang gadis dan belum memiliki anak. Bahkan member dan ex-member JKT48 saja selalu heran dengan Shania yang masih terlihat fresh.

"Alice?" Shania menengok kiri kanan saat kakinya sudah menapaki lantai ruang TV. Dia tidak melihat Alice disana.

"Kemana anak ini?" Gumam Shania mengambil tas serta tempat air minum Alice. Dia berjalan menuju pintu rumah. Matanya dia picingkan saat melihat Alice sedang berbicara dengan seseorang di dekat pintu pagar rumah. Shania terus memperhatikan keduanya, sampai dia menangkap kalau orang itu menatapnya sekilas dan berpamitan kepada Alice.

Seperginya orang itu, Alice berbalik dan terkejut saat melihat Shania sedang berdiri di teras rumah. Perlaha gadis kecil itu berjalan menghampiri ibunya. "Momy, mau berangkat sekarang?" Tanya Alice pelan-pelan.

Shania tersenyum melihat anaknya ketakutan. Dia berjongkok dan sedikit membetulkan dasi biru Alice. "Sayang, tadi ngobrol sama siapa? kok kayaknya asyik banget sampe nggak sadar ada Momy disini." Ucap Shania berusaha memancing Alice.

"Itu tadi Om pipi bolong, tadi Om pipi bolong nanyain Momy, terus kasih Alice ini." Ujar Alice sambil memperlihatkan sebuah boneka spongebob.

Kak Andi? kok nggak masuk aja? biasanya Kak Andi langsung masuk kalo ada Alice sendirian diluar. Ucap Shania dalam hati. Tapi dia segera menepis fikiran-fikiran aneh yang tiba-tiba muncul.

"Ya udah, kamu simpen dulu gih! kita kan, mau berangkat sekolah." Alice mengangguk dan berlari menuju ruang TV untuk menaruh bonekanya dan setelah itu keduanya berangkat menuju rumah Veranda untuk menjemput Juven.

*****

Veranda menghela nafasnya pelan setelah menyelesaikan masakannya. Dia sedikit melirik ke arah tangga. Sedari tadi putra semata wayangnya itu belum juga turun.

You Are My EverythingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang