Author Pov
Jam dinding masih menunjukkan pukul 2 pagi, dini hari. Tapi Shania sudah merengek pada Beby agar dibelikan sesuatu. Beby yg tak kunjung bangun pun jadi sasaran pukulan dari Shania.
"BEBY BANGUN!!!! AKU LAPER!! Ayo cepet beliin!! Beeeeeebb!!! Ish! Ini anak kebo bener kalo tidur!!! BEBY!!" Shania terus memukul-mukul lengan Beby agar bangun. Karena Shania sudah sangat merasa kesal, Shania beranjak dari duduknya dan mengambil air putih yg biasa dia letakkan di nakas dekat tempat tidur.
Byuurr!!
"Waduuh!! Nju! Kamar kita bocor!!" Seketika Beby langsung terduduk dan membuka matanya.
"Bocor jenong lo!! BANGUN!! Beliin aku sup buntut sekarang." Kata Shania duduk disamping Beby yg membelalakan matanya tak percaya. Beby melirik jam di dinding dan menatap Shania lagi.
"Sup buntut? Mana ada jam 2 subuh, nju. Yang lain aja ya?" Ucap Beby takut-takut.
"Ya udah yang lain. Eeemm.... Aku mau kamu beliin apel Malang. Aku pengen banget nih." Ucap Shania cemberut.
"Yaelah, nju. Yakali aku ke Malang dulu. Aku beliin apel di supermarket aja ya?" Beby beranjak dan ingin mengganti pakaiannya tapi tangannya ditahan oleh Shania.
"Lapernya gak jadi. Beliin petasan ya? Aku pengen main petasan." Ucap Shania cemberut. Hal itu malah membuat Beby makin frustasi.
Mana ada jam segini orang jualan petasan. Pikir Beby.
"Nju, beli yang lain aja ya? Beli apa gitu, jangan petasan. Bahaya tau, apalagi kan jam segini gak ada yang jualan." Ucap Beby hati-hati. Tapi Shania langsung menatap Beby tajam.
"Cepet beliin!! Ini aku mumpung bisa liat muka kamu loh! CEPET! POKOKNYA BELIIN AKU PETASAN! SE.KA.RANG." Dengan cepat Beby mengganti bajunya dan pergi mencari barang yg Shania minta.
"Gila! Mana ada orang jualan petasan subuh gini? Tanya kak Kinal aja kali ya? Siapa tau dia tau yang jualan petasan jam segini." Ucap Beby membuka hpnya dan mengirim pesan pada Kinal. Sambil menunggu balasan dari Kinal, Beby melajukan mobilnya entah kemana. Moga aja ada. Batin Beby sesekali melihat kiri kanan.
Saat sedang menoleh kiri kanan, Beby mendengar suara notif hpnya berbunyi. Dia menepikan mobilnya ke pinggir dan segera membuka chat balasan dari Kinal.
"Astaga! Napa jauh banget sih jalannya? Duuhh pusing pala Beby." Gumam Beby mengacak rambutnya pelan.
Beby terus melajukan mobilnya ke jalan yang Kinal bilang. Saat sudah sampai, dia memarkirkan mobilnya dan keluar. Dia berjalan dan sesekali menoleh kiri kanan untuk memperhatikan apakah ada yang berjualan kembang api.
Setelah berjalan hampir 30 menit, Beby menemukan sebuah warung dan didepannya terdapat macam-macam kembang api. Beby menghela nafas lega. Akhirnya dia bisa menemukan barang yang Shania minta.
"Beli! Bu, pak, mba, mas. Beli!" Ucap Beby sambil melihat-lihat kembang api dan petasan banting.
Beli semua aja kali ya? Biar tuh anak seneng. Batin Beby tersenyum tipis.
"Beli apa, neng?" Tanya si penjual yang baru saja datang.
"Eh? Ini, bu. Beli kembang apinya. Tapi saya borong. Berapa?" Ucap Beby tersenyum ramah.
Setelah si penjual membungkus barang yang Beby inginkan. Beby duduk sebentar di sebuah bangku kecil dekat situ.
"Ini semua buat apa, neng?" Tanya ibu penjual.
"Oh ini, bu kakak saya ngidam. Jadinya disuruh beliin ini." Ucap Beby yang sedikit bingung harus menjawab apa.
"Waah berapa bulan kakaknya? Emang kok orang hamil tuh ngidamnya aneh-aneh. Dulu anak ibu ngidamnya kaki kodok. Sampai bingung suaminya yang nyariin." Ucap ibu penjual sedikit bercerita. Beby tersenyum mendengar cerita ibu itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/113348372-288-k957684.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Everything
FanfictionKebahagiaan kecilku hanya karna kalian. Dua orang yg sangat aku cintai dan akan ku jaga. Terimakasih telah hadir dalam hidupku. I Love You. DKP Squel Your Happiness~ ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ WARNING! BERGENRE GXG! YANG TIDAK SUKA, SILAHKAN TINGGALKAN...