Author PovBeby terus terdiam memandangi teman-temannya yang sibuk dengan gerakan yang baru saja mereka pelajari. Sedangkan gadis berlesung pipi itu sudah menguasainya dari pertama melihat AKB48 membawakannya.
"Beb!" Dia menoleh saat dirinya di panggil oleh suara cempreng dari gadis cadel yang sedang berjalan ke arahnya.
"Tumben lo diem. Sakit gigi lu?" katanya duduk disamping Beby.
"Enggak, gue lagi mikir aja, nggak nyangka aja gue dapet kepercayaan buat bawain lagu ini." ucap Beby tersenyum tipis. Gadis di sampingnya itu hanya mengangguk-anggukan kepalanya. Matanya bergerak, menelusuri tempat latihan.
"WOY!! TANTE!! KATANYA BEBY, DIA KANGEN LO!!" Beby langsung menoleh dan membekap mulutnya.
"Lo ngomong apaan sih, Bil. Ngaco' lu!" Bisik Beby masih membekapnya.
"Eeemm... eeemm..." Gadis itu terus meronta dari bekapan Beby yang belum juga di lepas.
"Beb!" Panggilan seseorang langsung membuat Beby melepas bekapannya pada gadis yang tadi berteriak. Dia menoleh dan melihat gadis jangkung ber-chocochip sedang menatapnya.
"Eh, Shan..." lirihnya tersenyum gugup. Entah kenapa, dia selalu tidak bisa mengontrol degup jantungnya jika berdekatan dengan gadis yang masih berdiri itu.
"Ikut gue keluar yuk! gue pengen beli sesuatu." Katanya tersenyum. Sehingga bulan sabit yang tersembunyi di balik matanya itu tampak sangat manis di wajahnya.
"Eemm... Bil, lo-"
"Gue mau kita berdua aja." Ucap gadis jangkung itu sebelum Beby mengajak Nabilah. Dia mengangguk dan berdiri dari duduknya.
Nabilah tersenyum-senyum melihat wajah Beby yang sangat tegang. Ingin sekali gadis itu tertawa namun terus dia tahan. Dia hanya tidak mau kalau Beby merasa malu.
Saat keduanya sudah berlalu pergi, tawa Nabilah langsung pecah. "HAHAHA MUKENYE BEBY KEK KEPITING REBUS HAHAHAHA!" Melody yang baru saja akan lewat memandang aneh pada adik kecil generasi satu itu.
"Tiati keselek." Kata Melody yang berjalan pergi. Nabilah yang mendengar itu reflek terdiam dan malah cengengesan.
*****
Beby terus berjalan di depan Shania. Dia tidak sadar kalau langkahnya terlalu cepat. Shania yang berada di belakang Beby, berusaha menyamai langkahnya.
"Beb, pelan-pelan aja kalo jalan. Gue nggak gigit." Ucapan Shania reflek membuat Beby berhenti melangkah. Shania yang tidak tahu Beby akan berhenti langsung menubruk tubuh kurus Beby.
"Eh, kamu nggak apa-apa?" Tanya Beby khawatir. Shania menggeleng sembari tersenyum.
"Kalo mau berhenti pelan-pelan, jangan mendadak gitu." Ucap Shania tersenyum manis.
Beby mengangguk dan mulai berjalan lagi. Beberapa kali dia menghela nafas, berusaha menetralkan degup jantungnya yang terus berpacu sangat cepat.
"Mau siomay?" Pertanyaan Shania hanya dia balas dengan gelengan.
"Beb, soal... yang waktu itu... aku mohon kamu nggak ambil hati. Aku cuma be-"
"Nggak apa-apa, lagian aku sadar kamu itu normal. Jadi aku nggak masalah kamu nolak aku." Sela Beby sebelum Shania melanjutkan ucapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Everything
FanficKebahagiaan kecilku hanya karna kalian. Dua orang yg sangat aku cintai dan akan ku jaga. Terimakasih telah hadir dalam hidupku. I Love You. DKP Squel Your Happiness~ ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ WARNING! BERGENRE GXG! YANG TIDAK SUKA, SILAHKAN TINGGALKAN...