Sebuah Pengungkapan Tak Terduga

6.1K 489 70
                                    

Author Pov

Setelah satu minggu berada di rumah Maminya, Kinal dan Veranda juga Juven kini sudah kembali ke rumahnya. Dan hari ini, atas permintaan Viny, beberapa mantan member JKT48 dia undang ke theater JKT48. Betapa girangnya Juven saat mereka sampai di theater.

"Dedek Al!!" seruan Juven membuat beberapa orang menoleh. Ada yang sesekali menyapa Juven yang memang tidak mengenal, tapi Juven masih tetap ramah dengan fans-fans dari orang tuanya itu.

Semua tampak berdecak kagum akan wajah Juven yang lucu. Ada yang beberapa juga menyapa Kinal dan Veranda. Keduanya pun ikut menyapa dengan ramah.

"Dedek Al juga nonton joget-joget ya, Onty?" Tanya Juven sambil menarik-narik tangan Beby.

Beby tersenyum melihat Juven yang terlihat girang. "Iya dong, Juven seneng banget kayaknya." Ucap Beby berjongkok di hadapan Juven.

"Iya dong, kan mau nonton joget-joget yang kayak di TV. Juven suka tuh, lagu yang dung drung dung dung, Onty!" Beby dan Shania saling melirik dengan wajah bingungnya. Sedangkan Alice yang tadinya berada dalam gandengan Shania sudah di bawa kabur oleh Nadila dan Stefi ke dalam theater.

"Kenapa? bingung ya? lagu river maksudnya, Beb, Shan." Ucapan kinal membuat Shania dan Beby tertawa.

"Hahahaha kamu ini, bisa aja ganti-ganti judul lagu. Ayo, masuk yuk! Alice udah di bawa kabur sama anak dua tadi." Ajak Shania. Kinal dan Veranda mengangguk dan mulai berjalan. Juven yang sudah sangat senang sudah berjalan di depan mereka.

"Juven, kok ganteng sih? lucu lagi."

"Makasih, Om."

"Iih! Juven gemeesin!"

"Hehehehe."

"Hallo Juven!"

"Hallo juga, Onty."

Begitulah sapaan dari para fans yang melihat Juven berjalan masuk ke dalam theater. "Liat tuh, anak kamu. Udah kayak di rumahnya sendiri asal masuk." Ucap Veranda yang hanya mendapat kekehan dari Kinal.

Keempatnya tertawa melihat Juven yang tiba-tiba berjalan mengendap-endap sambil mengintip saat dia akan berbelok. Ada beberapa staff JKT48 yang entah sedang apa di tempat biasa member berhi-touch.

"Hallo, Juven!" Seru semua yang melihat Juven yang mengintip.

"Juven masih inget Onty nggak?" Juven mengangguk dengan senyum merekah. Dia juga melihat galeri foto para member. Saat sedang asyik melihat-lihat, tiba-tiba dia menyerukan nama Shani dengan gembira.

"Onty Shani! Onty Shani!" Serunya sambil melompat-lompat. Kinal dan yang lainnya sempat menoleh kiri kanan tapi akhirnya mereka tersadar yang di maksud Juven adalah foto Shani.

"Papi gendong! Juven mau liat dari deket!"

"Oke, sini. Hap!" Kinal langsung menggendong Juven. Bocah itu dengan sangat gembira menyebutkan satu persatu nama member yang ada dalam foto. Bahkan dengan sangat cepat dia menyebutkannya.

"Wih! Juven pinter." Ucap Beby bertepuk tangan.

"Heh! jangan pinter-pinter, anak lu mana?" Ucapan Shania langsung membuat Beby berlari masuk ke dalam pintu theater dan mencari Alice.

"Udah, turun ya? Papi pegel gendongin kamu, dek." Kinal menurunkan Juven.

"Juven, joget dung drung dung dungnya kayak gimana, sayang?" Ucap Kinal pada Juven yang masih betah melihat-lihat foto para member.

Tak berapa lama, Juven sudah memperagakan gerakan dance dari lagu river. Meski tidak terlalu bagus, setidaknya Juven memiliki daya ingat yang sangat bagus. Semua gerakannya sangat sama dengan yang Kinal peragakan.

You Are My EverythingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang