Author Pov
Melody bersenandung kecil sambil melirik Lidya yang sedang sibuk mengetikan jarinya di laptop. Sesekali gadis di sampingnya itu berdecak.
"Kamu itu kenapa?" Tanya Melody meletakan piring yang tadi dia pakai makan ke atas meja.
"Nggak apa-apa kok." Jawab Lidya mencoba tersenyum.
"Ya udah." Lidya menoleh dan menatap Melody tidak percaya. Wanita hamil disampingnya itu memang beberapa hari ini sering sekali membuatnya kesal. Bahkan terbilang cuek pada dirinya.
Awas kalo kangen. Gumamnya dalam hati. Dia kembali mengetikan jari-jarinya diatas keyboard laptop. Memang hari ini dia sedang pusing karena urusan kantornya.
"Lid, beliin cah kangkung di warteg depan dong. Pengen makan makanan yang di situ." Ucap Melody yang sudah terlihat bosan.
"Tadi kamu kan udah makan dua nasi bungkus, Mel. Makan lagi?" Tanya Lidya tidak percaya.
"Iya, kenapa emangnya? bawaan hamil, Lid." Lidya memutar bola matanya malas. Selalu seperti itu jika Melody meminta sesuatu darinya.
"Ya udah, bentar ya? aku keluar dulu." Melody hanya mengangguk dan kembali memainkan ponselnya. Setelah Lidya keluar, Melody berdiri dan berjalan ke dekat jendela, dia memastikan jika Lidya sudah benar-benar pergi.
"Kamu kira aku makan sebanyak Kinal apa, akhirnya pergi juga." Gumam Melody dengan senyum kemenangan. Dia duduk di tempat Lidya duduk tadi. Tangannya meraih mouse yang ada diatas meja dan mencoba melihat apa yang tadi Lidya kerjakan.
"Gini amat kerjaannya. Aku mah juga bisa." Kata Melody mengetikan beberapa kalimat. Dia terus mengetik hingga suara motor yang baru masuk ke halaman rumahnya membuat tangan berkulit putih itu berhenti mengetik. Dia segera berpindah tempat duduk ke sampingnya dan berpura-pura memainkan ponsel.
"Nih, udah aku beliin. Mau di bukain juga?" Melody menggeleng. Perempuan itu hanya cuek sambil bermain sebuah games di ponselnya.
Lidya mengerutkan keningnya, dia coba melihat permainan apa yang sedang Melody mainkan. "Mel, aku ngomong. Jangan kayak gitu ah," ucap Lidya mencoba bersabar.
"Apa sih? aku lagi main, kamu nggak usah ganggu deh. Aku juga udah nggak mau makan cah kangkungnya. Kamu taruh aja di meja makan." Ujar Melody cuek. Lidya menghela nafasnya pelan dan mulai berjalan ke arah meja makan.
Setelah meletakan bungkusan yang tadi dia bawa, dia kembali ke ruang TV dengan wajah datarnya. Bahkan saat duduk, Melody tak menggubrisnya sama sekali.
Ini anak hamil macem apa sih? gue kenapa di anggurin gini deh, apa gue salah kasih makan kali ya? tapi sama aja kok makannya. Sama-sama makan nasi. Bahkan nasinya di luar batas wajar. Ucap Lidya dalam hati sembari menatap wajah samping Melody.
"Nggak usah liatin aku kayak gitu. Aku emang cantik dari lahir." Seketika Lidya mendelik dan memalingkan wajahnya ke arah laptop.
Lidya terdiam sejenak saat melihat laptop di hadapannya. Memang masih ada tulisan disana. Bahkan sudah bertambah. Matanya melirik Melody yang masih cuek dengan gadget ditangannya.
"Mel..."
"Ya?"
"Ini... kamu yang nulis?" Tanya Lidya perlahan.
Melody menjauhkan tangannya dari wajahnya dan menatap Lidya dengan tatapan sinisnya. "Iya, kenapa emangnya? enak kan aku bantuin ngetik?" Kata Melody santai.
"I-iya, bagus kok bagus. Cuma..."
"Cuma apa?" Melody semakin menatapnya dengan tatapan sinis. Sedangkan Lidya susah payah menelan ludah saat melihat tatapan Melody yang seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Everything
Fiksi PenggemarKebahagiaan kecilku hanya karna kalian. Dua orang yg sangat aku cintai dan akan ku jaga. Terimakasih telah hadir dalam hidupku. I Love You. DKP Squel Your Happiness~ ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ WARNING! BERGENRE GXG! YANG TIDAK SUKA, SILAHKAN TINGGALKAN...