Ekstra Part 5

9.5K 463 59
                                    

Author Pov

Shania berjalan perlahan di belakang Beby dan Alice yang berada di gendongan Beby. Gadis kecil itu terus mengoceh, mengomentari semua barang yang dia lihat. Bahkan sesekali dia berseru meminta sesuatu yang dia anggap menarik. Shania tersenyum melihat Alice yang sangat gembira berjalan-jalan di sepanjang jalan Galabo. Beby terkekeh melihat Alice yang berseru menginginkan makanan di sebuah tempat. Dia menoleh ke arah Shania yang sudah paham. Shania mengangguk dan ketiganya berjalan mendekati apa yang Alice mau.

"Alice mau minum wedang?" Tanya Beby menatap Alice. Gadis kecil itu mengangguk mantap.

"Mau, momy yang ajarin Al minum wedang. Enak rasanya. Dady harus minum ya?" Beby mengangguk dan menurunkan Alice dari gendongannya.

Ketiganya menikmati wedang ronde yang telah mereka pesan. Sambil meminum wedangnya, mata gadis kecil itu menelusuri semua tempat yang ada di kiri kanannya. Dia tersenyum saat menemukan sesuatu yang menurutnya menarik.

"Momy! Al mau itu." Ucap Alice menunjuk sebuah tempat. Shania menoleh ke arah sebuah penjual tahu khupat. Memang Alice sangat suka dengan tahu khupat. Mama Shania pernah membuatkan untuk Alice dan gadis kecil itu sangat suka.

"Kamu suka?" Tanya Beby sedikit menunduk.

"Suka banget. Oma pernah buatin tahu kutap." Jawab Alice dengan lucunya. Shania dan Beby tertawa kecil mendengar ucapan Alice.

"Khupat,  bukan kutap. Ya udah, ayo abisin wedanynya dulu, baru kita kesana." Alice mengangguk cepat dan segera menghabiskan wedang rondenya.

*****

Beby menggeleng kecil saat melihat Alice yang sangat doyan. Bahkan selesai menghabiskan punyanya sendiri, dia meminta milik Beby. Padahal Beby juga suka dan akan menghabiskannya. Tapi karena tak tega dengan anak semata wayangnya itu, Beby rela kelaparan dan memberikan jatah tahu khupatnya untuk Alice.

Shania terkekeh melihat Beby yang tidak percaya melihat anaknya. "Biasa aja kali, dia emang doyan banget sama ini. Nih, kamu makan punya aku. Kenyang aku." Beby tersenyum dan mengambil piring yang Shania sodorkan untuknya.

Selesai makan, Beby dan Shania kembali berjalan-jalan. Namun baru beberapa langkah, Alice sudah meminta di gendong lagi. "Al, Dady baru makan loh. Kamu udah minta gendong." Ucap Beby tersenyum.

"Kaki Al capek, Dady." Ujar Alice membuat Shania gemas dan mencium pipinya.

Sepanjang mereka berjalan, Beby terus mengobrol dengan Shania yang masih terus tertawa karena ucapan-ucapan Beby. Hingga Beby sadar kalau Alice tertidur dalam gendongannya.

"Nju, Al tidur nih. Pulang yuk! kasian dia." Kata Beby yang di setujui Shania. Keduanya pun pulang ke tempat Shania.

Beby selalu tersenyum melihat Shania terlihat bahagia saat dalam perjalanan pulang. "Kamu seneng?" Tanya Beby pelan.

Shania menoleh dengan senyumannya. "Karena kamu, aku seneng, Beb." Bisik Shania melingkarkan kedua tangannya di lengan Beby yang memangku Alice.

"Makasih, udah jadiin aku yang terakhir." Ucap Shania dengan pelan. Beby tersenyum dan mencium puncak kepala Shania dengan sayang.

*****

Juven memandang papi juga maminya yang sedang diam. Sedangkan Juven yang sedaritadi memperhatikan keduanya terus mengunyah kue yang tadi sempat Veranda berikan untuknya. Matanya tak henti melihat keduanya yang duduk sedikit menjauh.

You Are My EverythingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang