Author Pov
"Mami, Juven pengen nginep di rumahnya Onty Shani. Masa nggak boleh." Rengekan itu terus terdengar di telinga Veranda. Pagi ini Juven libur sekolah hingga dua minggu ke depan. Dan Veranda yang akan keluar kota sedikit kebingungan karena Juven tak mau ikut dengannya dan Kinal karena ingin berlibur bersama Viny dan Shani.
"Juven, Mami udah bilang ke kamu, kita mau pergi. Kamu nggak mau jalan-jalan sama Mami?" Juven tidak menjawab. Bocah itu hanya memasang wajah memelasnya dihadapan sang ibu.
Veranda menghela nafasnya pelan dan melirik Kinal yang sedang asyik memainkan ponselnya. Tidak ada yang berubah dengan Kinal. Dia masih menggilai permainan online yang dulu dia mainkan bersama member team J dulu.
"Mau aku banting ya hp kamu?" Tidak ada respon. Hanya pergerakan ibu jari Kinal yang terlihat oleh Veranda. Sementara Juven mulai menahan tawanya karena melihat kelakuan Mami dan Papinya.
Veranda berdiri dari duduknya dan tanpa aba-aba, dia langsung merebut ponsel Kinal. Dengan santai dan tampang tanpa dosanya, Veranda melemparkan ponsel Kinal entah kemana. Si empunya ponsel memekik kaget saat melihat nasib ponsel yang baru lima menit dia mainkan sudah mendarat begitu mulus didalam kolam renang.
"Hp gue..." Gumam Kinal menoleh pada Veranda yang sudah duduk kembali diatas sofa sambil memainkan ponselnya.
Juven menutup mulutnya dengan kedua tangan untuk menahan tawanya. Dia hampir saja tertawa karena kelakuan Veranda juga Kinal yang sangat terlihat konyol.
"Nggak usah di tahan-tahan gitu, Juven. Kalo mau ketawa langsung ketawa aja." Ucap Veranda tanpa menoleh kesampingnya. Seketika tawa Juven pecah. Dia sangat puas menertawai wajah memelas Kinal hanya karena ponselnya yang masuk dalam kolam renang.
"HAHAHAHAHA aduh... perut Juven sakit, Pi. Papi jangan masang muka gitu dong HAHAHAHA." Kata Juven sambil terus tertawa.
"Tega kamu, Ven sama Papi. Ve, hp aku itu." Rengek Kinal dengan wajah memelasnya.
"Ya udah, mau diapain." Ucap Veranda cuek. Tangannya hanya terus memainkan ponsel yang dia genggam. Tak dia pedulikan Kinal yang masih merengek karena ponselnya.
"Tapi itu masuk kolam, Ve."
"Ya udah, masuk kolam aja. Ambil sana."
"WHAT?! ambil kamu bilang? oke, berarti kamu juga nggak boleh main hp." Dengan cepat Kinal merebut ponsel Veranda dan dia sembunyikan di balik punggungnya.
"Kinal! balikin hp aku!" Seru Veranda mencoba mengambil ponselnya dari Kinal. Sedangkan Juven hanya sebagai penonton. Dia terus tertawa melihat kelakuan Veranda dan Kinal yang sangat lucu di matanya.
"Nggak. Aku nggak bakal balikin. Hp aku aja masuk dalem kolam."
"Ya udah ambil kenapa sih? baru masuk kolam juga." Veranda terus mencoba mengambil ponsel yang Kinal genggam di balik tubuh tegapnya.
"Apa? kamu bilang ambil aja? kamu udah buat game aku mati, Ve." Ucap Kinal mulai mendramatis. Veranda menghela nafas dan menatap Kinal datar.
"Pilih aku, atau hp kamu?" Tanya Veranda dengan tatapan datarnya. Kinal terdiam. "Ya kamulah." Jawab Kinal menggigit bibir bawahnya.
"Ya udah, siniin itu hp aku."
"Kamu pilih aku atau hp kamu?"
"Hp aku. Sini ih! balikiiiin, Kinal!"
"Jahat bener, padahal aku pilih kamu."
Keduanya terus berdebat hanya karena masalah ponsel. Juven tersenyum melihat kelakuan kedua orangtuanya. Diambilnya kacang yang tadi Veranda makan dan dia mulai memakannya dengan menyandarkan tubuhnya sandaran sofa. Bagaikan menonton live drama, Juven sesekali tertawa saat Kinal mendapat cubitan di lengan serta perutnya dari Veranda.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Everything
FanfictionKebahagiaan kecilku hanya karna kalian. Dua orang yg sangat aku cintai dan akan ku jaga. Terimakasih telah hadir dalam hidupku. I Love You. DKP Squel Your Happiness~ ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ WARNING! BERGENRE GXG! YANG TIDAK SUKA, SILAHKAN TINGGALKAN...