Author Pov
"AAAAAA!!" teriakan Lidya, Desy dan Viny menggema diseluruh ruangan rumah Veranda.
"Ampun, Bil! kalo lo mau pergi, pergi aja, tapi jangan ajak-ajak gue. Gue belum nikahin Shani nih." Ucap Viny yang masih terus menutup matanya dengan kedua tangannya.
Tak beda jauh dengan Viny, Lidya dan Desy masih juga menutup kedua matanya bahkan Lidya menyembunyikan wajahnya di balik punggung Desy.
"Iya, Bil, gue baru nikah sama Melody. Gue baru mau punya anak, Bil, jangan bawa gue. Bawa Desy aja nih, dia belum ada kepastian mau lanjut nikah apa enggak sama Okta." Ujar Lidya mendorong punggung Desy dengan pelan.
"Enak aja! gue juga mau serius sama Okta. Jadi jangan gue, Bil. Suer! gue bakal nikahin Okta." Nabilah yang sedaritadi diam saling bertatapan dengan Juven.
"WOY! gue Nabilah asli! lo kira gue setan apa! buka-buka! malah nutup mata kek liat arwah goyang aja." Ketiga gadis itu langsung membuka matanya dan menatap Nabilah yang terlihat kesal.
"Ini beneran lo, Bil?" Tanya Desy menatap Nabilah dari bawah sampai atas.
"Iyalah, gue napak neh!" Kata Nabilah sambil menghentak-hentakkan kedua kakinya ke tanah.
Sedangkan ketiga gadis yang sudah berdiri itu saling melirik dan kembali menatap Nabilah yang sudah diam lagi. "Menurut lo, dia hantu bukan?" Bisik Viny pada Lidya yang memicingkan matanya ke arah Nabilah yang menatap penampilannya sendiri.
"Kalo gue bilang, ini jebakan." Gumam Desy dengan tampang sok seriusnya.
"Kok lo bisa bilang ini jebakan?" Tanya Lidya heran. Viny mengangguk dan menatap Desy bingung.
"Karena, di film-film Thailand yang gue tonton, hantu itu tukang nyamar jadi manusia. Padahal dia itu sebenarnya hantu." Kekeuh Desy. Lidya dan Viny hanya mengangguk-anggukan kepalanya. Sedangkan Nabilah hanya memutar bola matanya malas.
"Tapi gue ini manusia, Desy!" Geram Nabilah sambil sedikit mengacak rambutnya.
"Onty, ini tuh, beneran Onty Nabilah. Nih, nih, Juven cubit ya," ucap Juven mencubit pelan punggung tangan Nabilah.
"Aduh! Juven tangannya mirip Kak Ve nih, sakit bener." Gumam Nabilah mengusap punggung tangannya sendiri.
"Sakit, Bil?" Tanya Viny dan Lidya penasaran.
"Sakit lah, tangan ni anak mirip ibunya, panas." Jawab Nabilah masih mengusap-usap punggung tangannya.
"Tapi gue masih belum percaya kalo lo itu manusia. Gue bakal percaya lo itu manusia atau hantu setelah gue lakuin apa yang gue bakal lakuin." Ujar Desy dengan tatapan sok sinisnya.
"Emang apaan?" Tanya Viny dan Lidya kompak.
"Bentar," kata Desy yang mulai berdiri membelakangi Nabilah. Tubuhnya langsung dia turunkan hingga kepalanya berada diantara kedua kaki panjangnya. Tak lama kemudian, dia kembali menegakan tubuhnya.
Lidya dan Viny langsung penasaran akan jawaban Desy. "Gimana, Des?" Tanya keduanya kompak.
"Dari pengamatan yang gue amati barusan, ternyata..." Desy menggantung ucapannya. Viny dan Lidya masih saja memasang wajah penasaran mereka.
"Ternyata apaan, Des?" Tanya Viny dengan wajah tegangnya.
"Apaan, Desy!" Kesal Lidya yang sudah tidak sabaran.
"Ternyata dia manusia." Jawab Desy yang langsung mendapat toyoran di kepalanya.
"HAAH! gue ikutan bego jadinya!" Kesal Lidya mendorong pelan bahu Desy yang cengengesan.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Everything
FanfictionKebahagiaan kecilku hanya karna kalian. Dua orang yg sangat aku cintai dan akan ku jaga. Terimakasih telah hadir dalam hidupku. I Love You. DKP Squel Your Happiness~ ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ WARNING! BERGENRE GXG! YANG TIDAK SUKA, SILAHKAN TINGGALKAN...