Hyeongseob pov'sSejak dari tadi aku menatap Woojin dari kejauhan. Ia adalah saudara dari Jihoon dan Youngmin sunbae,murid terkenal di sekolah ini. Mereka bertiga terlihat tidak memakan apapun di kantin,hanya mengobrol dan sesekali Youngmin sunbae meneguk minuman yang ia bawa dari rumahnya,biasanya anak lelaki tidak ada yang sepatuh dia. Sejujurnya aku sudah sangat mengagumi Youngmin sunbae sejak dulu,ia tampan dan berbakat. Namun ntah mengapa ketika melihat Woojin rasanya berbeda.
Prang!
Aku terkejut dan menatap seorang siswi yang menjatuhkan gelas kantin,ia mendapat sayatan dari kaca yang ia ambil. Aku hendak membantunya namun ia sudah dibawa pergi temannya ke UKS. Aku mengalihkan perhatianku kearah Woojin lagi. Ia sedang menutup hidungnya menggunakan telapak tangannya. Jihoon dan Youngmin sunbae dengan cekatan membawa dia pergi dari sana. Apa Woojin alergi bau ocha? Aneh sekali.Hyeongseob pov end.
•••
"Apa kau tidak apa?"
"Y-ya." Woojin mengangguk lemas,ia masih belum bisa menahan hasratnya untuk meminum darah lagi dan lagi. Youngmin menaikan lengan seragamnya hingga sebatas siku."Gigit sekarang." Jihoon menatap tangan Youngmin yang dipenuhi oleh bekas gigitan Woojin. Jihoon yang merasa tidak tega langsung mengambil alih.
"Aku saja."
"Hyung?"
"Cepat lakukan saja." Woojin hanya pasrah dan menggigit pelan tangan Jihoon,Jihoon terlihat tidak kesakitan sama sekali,gigitan sesama vampir akan menyalurkan banyak energi,seolah seorang vampir memberikan sebagian kekuatan yang ada. Pantas saja jika Youngmin adalah yang terkuat diantara mereka. Setelah selesai Woojin melepas gigitannya."Sudah membaik?" Jihoon memeluk tubuh Woojin. Woojin mengangguk lagi.
"Terima kasih." Jihoon menatap Youngmin penuh arti. Youngmin yang mengerti langsung pergi ke kelas Woojin.Kelas 11-3
"Ya,dia mendadak sakit songsaem. Aku akan mengantarnya pulang."
"Ya,terima kasih Youngmin-ssi." Youngmin membungkukan badannya sopan dan langsung pergi menuju parkiran.•••
(Song : chocking on flower by fox academy. Heard this song while read this part is recommended;-;)
Jihoon sekarang sedang memutar lagu favoritnya. Chocking on flower. Lagu ini terdengar tentram di telinga jihoon. Ia juga sekarang sedang berendam di bathub. Meskipun mahluk abadi sepertinya tidak memerlukan hal-hal yang berkaitan dengan membersihkan tubuh,namun Jihoon menyukai aroma bunga yang menyerbak ketika sedang berendam.
Jihoon menatap kelopak bunga yang bertebaran,terapung diatas air. Wajahnya menjadi sedih,ia mengingat saat dulu. Detik-detik dimana ia harus menggigit seorang anak kecil yang sekarat. Demi menyelamatkan hidupnya,ia harus merubah seorang anak kecil lucu menjadi monster yang haus darah. Jihoon menyesal,namun ia sangat menyayangi anak tersebut,ia tidak ingin anak kecil itu meninggalkannya. Jihoon menghela nafas panjang,tidak ada yang perlu di sesali,kejadian itu sudah terjadi 200 tahun lalu.
"Hyung..?" Jihoon menatap kearah pintu yang tertutup.
"Ya?"
"Aku duluan ya. Lapar." Sahut suara tersebut.
"Ya,ajak Youngmin juga." Dan selanjutnya tidak ada balasan. Jihoon lalu bangkit dan memakai kimono handuknya,dan juga mematikan radio kecil miliknya.Diruang makan Woojin dan Youngmin sedang minum bersama.
"Bagaimana? Apakah menjadi mahluk sosial itu menyenangkan?" Youngmin menatap Woojin yang sedang melamun."Hm. Biasa saja. Tapi ada sesuatu yang sangat menarik."
"Apa itu?"
"Aku tadi duduk bersebelahan dengan seseorang. Dia ramah." Youngmin terkekeh kecil,adiknya sudah mengerti masalah perasaan?
"Apa kau merasa aneh ketika menatapnya?" Woojin mengangguk.
"Rasanya disini seperti bergerak" Woojin menunjuk dada sebelah kirinya. Youngmin kembali tersenyum. Diantara ketiga bersaudara itu,hanya Youngmin yang belum pernah merasakan apa yang kedua adiknya rasakan. Ia sampai pernah beberapa kali berpacaran tanpa cinta karna ingin merasakan rasa yang sama. Namun tetap saja,tidak ada yang terjadi pada tubuhnya."Apa hyung pernah merasakannya?" Woojin menatap Youngmin yang sekarang ikut melamun.
"Belum." Belum sempat Woojin berbicara,Jihoon sudah datang dan ikut bergabung."Sedang membicarakan apa?"
"Woojin jatuh cinta,Hoon." Jihoon seketika membulatkan matanya.
"Benarkah? Siapa orangnya." Woojin gelagapan sekarang.
"Hm. Aku tidak yakin."
"Kenapa?" Jihoon menuang O Negatif ke cangkir klasik kesukaannya."Dia. Dia sangat cantik." Jihoon dan Youngmin menatap Woojin datar,Jihoon yang melamun sampai menumpahkan O Negatifnya. Untung saja Youngmin segera menepuk pundak Jihoon,jika tidak mungkin ia harus ikut menjilati meja makan yang berceceran cairan nikmat dengan aroma manis tersebut.
"Apa kau mencium wangi aneh di dekatnya?"
"Tidak. Wanginya sangat manis,lebih manis dari darah manapun yang pernah kuminum." Jihoon dan Youngmin bertatapan.
"Lalu seperti apa wanginya?"
"Seperti itu dicampur dengan itu." Woojin menunjuk bunga mawar merah dan lilin aroma vanilla milik Jihoon.Jihoon menatap tidak percaya kearah Youngmin. Begitupun sebaliknya.
"Apa itu artinya?"
TBC
Author ngetik ni ff pen mimikri rasanya/?
ff ini juga banyak yg blom ke publish dan menumpuk beberapa part.
pen reparasi dulu;-;
Hope u guys enjoy this asdfghjkl story/?[4.27 — 22 June,2017]
KAMU SEDANG MEMBACA
Sharp Teeth - JinSeob ✔️
Fantasy"Because the undead have feelings too." -The Wimpy Vampire. [there's a private part. fantasy. bahasa.]