여덟 - Delapan

1.9K 402 34
                                    

Sebuah tamparan keras tepat mengenai pipi kiri hyunbin. Yang terkena tamparan itu hanya menyinggungkan smirk khasnya dan tertawa kecil.
"Jadi,kau jauh-jauh kesini hanya untuk menanyakan hal itu? Kau memang bodoh park jihoon." Youngmin hanya bisa menatap mereka sekarang,ia belum bisa turun tangan karena jihoon ingin ia yang pertama kali menghajar si keparat ini.

"Katakan hal yang sebenarnya kwon hyunbin!"
"Aku tidak membunuh pria itu. Puas?" Hyunbin menatap remeh jihoon.
"Sejak dulu kau memang tidak pernah berkata jujur." Perlahan iris mata jihoon berubah warna menjadi merah terang.
"Kali ini aku berkata jujur. Untuk apa aku berbohong pada anak paman yang terhormat ini?" Nada perkataan hyunbin seolah meremehkan jihoon,lagi. Jihoon menatap benci hyunbin yang sekarang merangkul euiwoong dan menyandarkan kepalanya diatas kepala sang adik.

"Kau lihat? Park jihoon yang dihormati ini berani melanggar peraturan yang ayahnya buat." Euiwoong berusaha pergi dari tempatnya berpijak,namun ia tidak bisa.

Youngmin yang sudah muak mendekati jihoon,mensejajarkan tubuhnya dengan jihoon.
"Oh. Calon pemimpin kita juga ikut membela si penghianat jihoon?"
"Kau lah penghianat."

Brak!

"Adik tiri kurang ajar."

Sret. Bugh!

"Euiwoong!"

•••

"Hng..." hyungseob membuka matanya perlahan,ia mengerjapkan matanya berkali-kali sebelum akhirnya pandangan hyeongseob benar-benar jelas.
"Astaga." Hyeongseob hampir terjungkal jika woojin tidak segera menariknya ke dekapannya.
"Hati-hati." Posisinya sekarang woojin terduduk dan hyeongseob dipindah ke pangkuannya. Bisikan di dalam kepala woojin seperti mendorongnya untuk melakukan hal-hal sesuka hati. Kedua tangannya memeluk pinggang hyeongseob dan bibirnya mengecup pelipis hyeongseob beberapa kali. Hyeongseob yang merasa dirinya akan meledak sebentar lagi langsung mendorong dada woojin. Tapi ia kurang sigap,pergelangan tangannya ditahan dan ia sekarang hanya bisa memohon semoga dirinya tidak meledak karena diperlakukan seperti ini.

Sebagai sentuhan terakhir woojin menjamah (lagi) bibir cherry hyeongseob. Sebuah lenguhan keluar tertahan oleh hyeongseob membuat woojin semakin gencar. Tapi hyeongseob cepat-cepat menahan dada woojin.

"Woojin-ah..." hyeongseob menatap woojin dan sebaliknya.
"Aku. Aku bisa jelaskan." Hyeongseob terdiam.
"Maaf,tadi aku...hm...aku."
"Woojin..."
"Hyeongseob dengarkan aku."
"Park woojin..." seketika sekujur tubuh woojin seperti membeku ketika hyeongseob menyentuh taringnya yang memanjang menggunakan telunjuknya. Selesai sudah,sekarang hyeongseob mengetahui kebenaran bahwa park woojin adalah seorang vampir.

"Ini...nyata?" Hyeongseob masih menyentuh taring itu dan menatap woojin dengan wajah polos.
"Vampir itu...nyata?" Hyeongseob masih memasang wajah polosnya.
"Apa kau akan membunuhku?" Woojin menggeleng. Park woojin,kau adalah vampir terbodoh dalam sejarah,umpat woojin dalam hati.

"Aku..." belum sempat woojin melanjutkan kalimatnya,hyeongseob sudah menyatukan lagi bibir mereka,hyeongseob menggoda woojin dengan cara menjilat kedua taringnya pelan. Hyeongseob kembali melenguh saat woojin membalas ciumannya,gigi tajam itu melukai bibir hyeongseob tapi ia tidak perduli. Woojin menyesap darah yang keluar dari bibir hyeongseob,ia yang merasa tidak tega langsung melepas ciumannya.

Woojin menyeka darah di bibir hyeongseob menggunakan ibu jarinya,setelahnya ia langsung menjilat habis darah tersebut.

Hyeongseob menempelkan telapak tangannya di dada woojin,ia tidak merasakan adanya detak jantung disana.
"Ini sungguhan?"
"Tapi karena dirimu,disini..." woojin membawa tangan hyeongseob untuk menyentuh dada kirinya.
"...disini aku merasa seperti hidup kembali." Tidak,ini sangat cepat. Terlalu cepat.
"Tapi..."
"Aku pikir jika memiliki orang spesial dalam sejarah hidup akan menyenangkan,bodohnya aku pikir kau adalah orang itu,sayangnya monster sepertiku tidak pantas mendapatkannya. Ini hanya ungkapan perasaanku. Abaikan saja,anggap aku ini normal. Dan maaf aku telah lancang." Woojin bangkit dari posisinya,ia lalu berbalik dan hendak pergi,namun pergerakannya tertahan oleh kedua tangan hyeongseob.

"Orang spesialmu juga menganggap dirimu spesial,park woojin."

•••

"Youngmin,kenapa tubuhku serasa kaku." Jihoon sekarang sedang berada di ruangan sempit yang terdapat banyak bawang putih berserakan.
"Youngmin!" Percuma saja jihoon berteriak seperti itu,ia disini hanya berdua bersama euiwoong. Youngmin tidak ikut disekap karena hyunbin mengincarnya. Jihoon berusaha mencari jalan keluar namun matanya terasa sangat perih dan penciumannya juga terasa sakit.

"Kurang ajar kau kwon hyunbin!" Euiwoong menahan pergerakan jihoon,ia tidak ingin saudaranya itu terluka lebih parah.
"Hentikan jihoon." Euiwoong menyadari bahwa atap dari ruangan ini terbuat dari kaca sehingga sinar matahari dapat masuk,tapi daerah tempat tinggalnya jarang sekali ada sinar matahari,suasananya selalu lembab dan lebih sering terjadi hujan. Ruangan ini biasanya digunakan untuk eksekusi mati para vampir yang melanggar peraturan.
Jihoon terdiam ditempat,ia berusaha sekuat tenaga untuk membuka kedua matanya.

"Youngmin hyung!" Euiwoong mulai tidak tega,ia juga hanya bisa tertunduk karena merasakan hal yang sama dengan jihoon.
"Sudahlah,hentikan jihoon. Ini sia-sia."
"Tidak! Youngmin hyung!"

Disisi lain youngmin sedang berhadapan dengan hyunbin.
"Apa yang kau inginkan?"
"Tahta. Aku ingin gelar yang kau miliki sekarang menjadi miliku."
"Kau bahkan tidak tahu menau peraturannya."
"Aku tidak perduli. Cepat berikan benda itu atau kau tidak akan pernah melihat si bodoh jihoon itu."
"Dalam imajinasimu saja." Youngmin menendang keras pria di hadapannya,demi apapun di dunia ini,hyunbin masih terlihat biasa saja walaupun ia sudah menghantam tembok di belakangnya hingga hancur seperti dihantam benda keras.
"Berani juga ya?"
"Kau,yang membunuh anggota keluarga kita."
"Mana aku peduli?"

Bugh!

Youngmin menghindar dan mengakibatkan si otak udang hyunbin melukai dirinya sendiri.
"Berdamailah denganku."
"Tidak,sampai kau memberikan aku kuncinya."
"Keras kepala!" Youngmin selalu berhasil menghindar dan hyunbin yang kena getahnya. Begitu seterusnya.

"Apa yang kau lakukan pada minhyun?"
"Menikahinya." Hyunbin menyeringai,tubuhnya sudah banyak terdapat sayatan-sayatan kecil.
"Kau tidak ada rasa sedikitpun padanya."
"Kau pikir aku cinta? Tidak. Omong kosong. Mahluk abadi tidak perlu hal-hal berbau roman seperti itu." Hyunbin membuka kemeja putihnya dan membuangnya sembarang arah. Oh,jangan pikir mahluk abadi tidak bisa memiliki tubuh yang terbentuk sempurna,mereka bisa.
"Apa yang akan kau lakukan."
"Kau pikir?" Hyunbin menjentikan jarinya dan dia menghilang secepat kilat,para mahluk abadi dikaruniai kekuatannya yang berbeda-beda,dan hyunbin membunuh beberapa anggota keluarganya karena ia ingin mendapatkan inti sari kekuatan tersebut,yang lalu di tanamkan dalam dirinya. Youngmin sedikit panik,ia menghirup udara di sekitarnya,tidak tercium aroma tubuh hyunbin. Ia akhirnya memilih untuk berlari ke lantai atas untuk menemui minhyun.

"Astaga. Apa ini?!"

TBC
Gimana? Makin sini makin aneh ga?;-;

[3.00 — 24 June,2017]

Sharp Teeth - JinSeob ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang