다섯 - lima pt.1

2.9K 564 32
                                    


Youngmin saat ini sedang berdiam diri di kelasnya,12-1. Ia memainkan tempat minum miliknya yang tentu saja berwarna gelap untuk menyembunyikan apa isinya.

"Permisi." Youngmin mendongak dan menatap pintu kelasnya. Ia mendapati donghyun disana. Youngmin lalu bangkit dari posisinya dan menghampiri donghyun.
"Ya? Mencari siapa?"
"Hm sunbae,aku mau minta tolong ajarkan ini" donghyun memberikan buku fisika-nya pada youngmin. Youngmin mengangguk setuju.
"Mau kapan? Dan dimana?"
"Di sekolah saja,di perpustakaan?" Youngmin mengiyakan ajakan donghyun.
"Besok ya sunbae,karena lusa aku ulangan" sahutnya lagi,youngmin kembali mengangguk dan tersenyum kecil. Manis sekali,batin donghyun.
"Yasudah,aku kembali ke kelas ya sunbae? Sampai jumpa!" Donghyun membalikan tubuhnya dan seketika wajahnya menjadi sangat cerah,ia berhasil mendekati youngmin!

Youngmin hanya menatap punggung donghyun yang menjauh,ia lalu kembali ke bangkunya dan membuka buku donghyun. Tulisannya rapih namun di beberapa lembar acak-acakan,mungkin karena ia telat menulis. Youngmin terkekeh kecil ketika ia mendapati ada beberapa gambar seperti alpaca di halaman belakang bukunya. Youngmin mengambil pulpen miliknya dan dengan wajah senang menulis jawaban dari soal yang belum terjawab oleh donghyun. Ia mulai mengerjakan soal demi soal dengan teliti.

•••

"Huft" woojin mendudukan dirinya di kursi meja makan. Hari ini sekolahnya mengadakan tambahan untuk kelas 11 dan 12. Woojin tidak mengikuti tambahan tersebut karena ia malas,ia harus bertemu dengan lelaki manisnya dan itu hanya akan membuyarkan apa yang ada di dalam benaknya.

Youngmin ada janji dengan donghyun untuk belajar bersama,jihoon juga ada janji dengan jinyoung. Jadi woojin sendirian dirumah. Woojin yang mulai bosan beranjak pergi ke kamarnya untuk mengganti pakaian,ia memilih menggunakan kaus putih polos ditambah kemeja navy dan jeans hitam. Setelah berganti pakaian,woojin menatap cermin di hadapannya,rambut kemerahannya acak-acakan. Masa bodoh ia tidak perduli.


Sementara itu hyeongseob sedang meniup-niup poninya bosan,ia tidak tahu harus kemana untuk bersembunyi agar tidak tertangkap basah membolos kelas tambahan. Hyungseob sekarang menggunakan kaus lengan panjang bergaris hitam putih yang terlihat sedikit oversize dan tentu celana jeansnya. Ia juga menggendong tas sekolahnya,harusnya ia pergi ke sekolah,namun ia malah berbelok ke kedai es krim. Alhasil ia terlambat.

Hyeongseob mempoutkan bibirnya kesal,sedari tadi ia tidak menemukan satupun bis yang datang,ditambah langit sudah menggelap menandakan sebentar lagi turun hujan.

"Kau tidak pergi ke sekolah rupanya." Matilah hyeongseob,ia tertangkap basah sedang membolos. Tapi tunggu dulu,berarti orang di sebelahnya ini juga tidak ikut tambahan,mengapa ia harus takut?.

"Kau juga ti—" kalimat hyeongseob terputus karena park woojin berada di radius yang sangat dekat dengannya.

Hujan sudah mulai turun,ratusan tetes air mulai membasahi apapun yang ada di bawahnya. Woojin sekarang memegang payung yang juga melindungi tubuh hyeongseob. Woojin mendekatkan wajahnya hingga dahi mereka bersentuhan. Iris maroon-nya tidak lepas menatap hyeongseob. Begitupun sebaliknya.

"Lain kali jangan nakal begini."

•••

"Youngmin hyung,ini bagaimana caranya?"
"Yang mana?" Youngmin sekarang sedang berada di rumah donghyun karena perpustakaan sekolah dikunci.
"Ini,aku tidak mengerti." Youngmin lalu menulis cara-cara pengerjaan di kertas kosong. Donghyun menopang dagu dan menatap youngmin yang sedang menjelaskan pelajaran. Ia memperhatikan mata youngmin yang serius dan juga tangan kecilnya yang menulis diatas kertas.

"Nah hasilnya—" youngmin mendongak dan mendapati donghyun yang sedang senyum-senyum kearahnya. Youngmin mengedipkan matanya berkali-kali dan langsung menepuk donghyun.

"Paham?"
"I-iya hyung."

•••

"Manusia yang telah membunuh paman. Lalu kenapa saudara kita malah berteman dengan mereka?!"
"Setidaknya manusia sekarang tidak menyakiti mereka bukan?"
"Tidak bisa! Sekali musuh tetap saja musuh. Paman adalah pemimpin yang adil,dia terbunuh hanya karena ulah manusia!"
"Hentikan! Jangan bertengkar disini." Seketika ruangan besar tersebut hening. Seorang lelaki muda melerai pertikaian antar saudara ini.

"Apa yang akan kalian lakukan? Tidak ada bukan?" Katanya lagi.
"Aku akan merusak citra mahluk itu di depan mata saudaraku sendiri."
"Memangnya kau ini siapa? Kau pemimpin disini? Bukan,kau hanya vampir biasa!"
"Benarkah? Lalu apa ada yang bisa mengalahkan kekuatanku?"

"Kau sendiri membunuh sesama vampir karena kau ingin mendapatkan kekuatannya!" Si bungsu dengan wajah marah menunjuk-nunjuk wajah si sulung. Kakak ipar dari si bungsu hanya bisa menatap mereka pasrah. Ia lalu menyeru pada suaminya,si sulung.

"Hentikan perkelahian ini hyunbin!"

TBC
How is it? Boring ga?:(
Sengaja bikin 2 part karna panjang layaknya......stop.

See ya!

[12.29 — 23 June,2017]

Sharp Teeth - JinSeob ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang