"Jadi kau itu baru berpacaran dengan woojin?" Jihoon sekarang sedang mengadakan sesi mengobrol dengan hyeongseob.
"I-iya." Hyeongseob sedikit gugup sekarang.
"Tenang,woojin baik-baik saja." Jihoon tersenyum hangat kearah hyeongseob.
"Hyung,apa aku berbahaya untuk kalian? Kenapa youngmin hyung terlihat marah sekali tadi?" Ya bagaimana youngmin tidak marah jika mahluk yang menjadi penyebab utama perang antara vampir dan manusia terjadi berada di depan matanya."Sudah jangan di pikirkan. Youngmin tidak marah." Jihoon juga sebenarnya khawatir. Meskipun youngmin sangat menyayangi seluruh anggota keluarganya,jika ada peraturan disana ia akan patuhi.
"Hm,hyung..."
"Ya? Ada apa?"
"Sebenarnya aku ini anak angkat. Aku sendiri tidak tahu siapa orang tuaku sebenarnya." Jihoon berpikir sejenak.
"Sekarang orang tua angkatmu ada di tempat tinggalmu?"
"Tidak,aku tinggal sendirian,mereka juga tinggal dirumah mereka." Fakta ini makin memperkuat jihoon bahwa hyeongseob memiliki darah campuran.
"Bagaimana jika malam ini kau menginap disini?" Jihoon menatap hyeongseob yang terdiam di tempatnya.
"Memangnya kenapa hyung?" Jihoon menunjuk jendela besar di dekat mereka,hujan turun sangat lebat di luar.
"Aku menunggu sampai reda saja hyung."
"Jangan,jika sudah malam tidak baik keluar-keluar,tidak apa." Hyeongseob akhirnya mengangguk setuju,setidaknya ada woojin yang menjaganya bukan?•••
"Kau tidur saja di kasurku,aku biasa terjaga di malam hari." Woojin mengusap rambut hyeongseob dan tersenyum kearahnya. Hyeongseob hanya diam dan memeluk woojin erat,ntah kenapa di otaknya berputar fakta bahwa woojin akan pergi selamanya dalam waktu dekat.
"Abeoji,jangan tinggalkan aku ya?"
"Aku ini kan orang mati yang hidup kembali. Kau ini ada-ada saja." Woojin terkekeh.
"Sekarang cepat tidur,sudah jam 9." Hyeongseob mengangguk.
"Sebentar ya,aku mau mengecek keadaan saudaraku,kau tidur dulu saja." Woojin lalu pergi keluar dari kamarnya,hyeongseob menatap sekitar,kamar ini bernuansa gelap,ditambah ada peti mati tua di pinggir ruangan,sejujurnya hyeongseob takut namun ia tepis semua rasa takut itu."Lebih baik aku tidur saja."
01.00 A.M
Woojin perlahan memasuki kamarnya,dilihatnya hyeongseob sudah tertidur. Woojin mendekati ranjangnya dan mendekati hyeongseob,indera penciumannya menghirup aroma menggoda yang super memabukan. Kedua taring itu kembali memanjang,woojin perlahan mendekati leher hyeongseob dan hendak menggigitnya. 5cm lagi taring tajam itu menancap di leher jenjang hyeongseob. Woojin langsung mengurungkan niatnya begitu ujung taringnya menyentuh kulit hyeongseob. Ia berlutut di samping ranjang dan menundukan kepalanya,di dalam hatinya ia tidak ingin melakukan hal ini,ia tidak ingin mengubah hyeongseob menjadi seorang monster seperti dirinya,ia tidak ingin egois mementingkan dirinya sendiri dibanding orang spesialnya.
Woojin bangkit dan langsung keluar kamar menuju ke lantai paling atas."Hyung." Youngmin menoleh.
"Bagaimana?"
"Aku pilih opini kedua."•••
"Hng?" Hyeongseob mengerjapkan matanya,ia terbangun karena bermimpi buruk.
"Hyeongseob?" Suara jihoon terdengar di depan pintu kamar. Hyeongseob segera membukanya.
"Ya hyung?"
"Kau cepat ikut denganku ya?"
"Memangnya ada apa hyung?"
"Nanti aku cerita,sekarang kau ganti bajumu,pakai punyaku." Jihoon menyodorkan beberapa potong baju kepada hyeongseob.25 minutes later.
"Hyung,sebenarnya ini ada apa?" Sekarang hyeongseob bersama jihoon berada di dalam mobil. Euiwoong,woojin dan youngmin sudah tidak ada sejak tadi pagi.
"Woojin."
"Woojin? Ada apa dengan dia?" Wajah hyeongseob berubah menjadi panik."Dia memutuskan untuk mengeksekusi dirinya sendiri."
•••
"Kau siap?" Woojin mengangguk,ia bersama youngmin dan euiwoong sedang menunggu jam menunjukan pukul 12 siang. Euiwoong sengaja youngmin ajak agar ia tidak bisa memberhentikan waktu dan menghancurkan semuanya. Euiwoong sedih sekarang,apalagi youngmin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sharp Teeth - JinSeob ✔️
Fantasy"Because the undead have feelings too." -The Wimpy Vampire. [there's a private part. fantasy. bahasa.]