다섯 - lima pt.2

2.6K 519 6
                                    

A week later.

Jihoon sekarang menghentakan kakinya marah dan melangkah masuk kedalam sebuah gedung besar bernuansa putih. Kedua matanya langsung mendapati sosok seorang lelaki bertubuh menjulang yang sedang menyeringai kearahnya.

"Sudah lama tidak bertemu ya? Park jihoon?"
"Dimana adikmu?" Jihoon menatap si tubuh tinggi dengan wajah marah.
"Ck,untuk apa kau bertemu dengan dia?"
"Cepat katakan"

"Jihoon!" Yang terpanggil menatap kearah sisi kanan gedung. Terdapat adik tidak sedarah hyunbin yaitu euiwoong. Hyunbin memutar bola mata dengan iris lightred-nya malas.

"Hentikan omong kosong ini."

Di tempat lain tepatnya di dalam mobil,woojin berada di kursi belakang dan youngmin di kursi pengemudi. Mereka sedang menunggu jihoon yang katanya hanya sebentar untuk menjenguk. Tapi buktinya ini sudah lewat 20 menit. Youngmin dan woojin tidak mengenakan barang-barang ekstra pelindung kulit seperti biasa,hari ini mereka pergi ke tempat yang jarang sekali terjamah oleh sinar matahari,selalu saja langitnya mendung.

"Hyung,apa aku pernah bertemu dengan hyunbin hyung?" Youngmin menggeleng. Setelah itu hening kembali. Mereka sudah 20 menit mengobrol dengan para nyamuk. Woojin yang mulai bosan akhirnya keluar dari mobil dan menatap beberapa orang berjubah hitam berlalu-lalang. Tempat ini sangat berbeda dengan tempat dimana dirinya dan kedua saudaranya tinggal. Tidak ada tawa atau keceriaan,tempat ini mengingatkannya pada kejadian yang sudah lalu. Meskipun lingkungan yang ceria sangat bertolak belakang dengan sebagian besar kaum-nya,tapi lingkungan seperti itu sangat membantu woojin untuk melupakan masa lalunya.

Dari kejauhan woojin dapat melihat jihoon yang tergopoh-gopoh berjalan kearahnya. Woojin dengan sigap menghampiri jihoon dan membantunya berjalan.

"Kakimu kenapa? Tidak apa kan?"
"tidak apa." Mahluk abadi memang tidak bisa merasakan sakit di fisik,namun jika memang ada yang tidak beres dengan tubuhnya tetap saja mereka akan terlihat sedemikian rupa.

"Jihoon? Kenapa kakimu?" Youngmin menatap jihoon yang sudah duduk di sebelahnya.
"Nanti saja ceritanya. Cepat pulang sekarang."

•••

Jihoon sekarang sedang duduk di sofa,disebelahnya terdapat youngmin dan juga woojin yang duduk menyila di lantai.

"Jadi,ceritakan sekarang jihoon."
"Aku berkelahi lagi dengan hyunbin. Ia mengancam akan berbuat buruk jika kita tidak menjauhi manusia."
"Dia pikir dia itu siapa?" Youngmin yang notabene adalah putra pertama pemimpin kaumnya mulai tersinggung.
"Ntahlah,aku bingung."
"Jika dia membuat onar lagi,bukan kau,tapi aku,dia akan berurusan denganku." Woojin sedari tadi hanya menyimak percakapan kedua kakaknya. Ia menatap mata youngmin dan jihoon bergantian. Warnanya berbeda satu sama lain,youngmin memiliki iris merah terang,jihoon tidak begitu terang maupun gelap. Sementara woojin memiliki warna iris maroon,katanya warna iris tersebut menandakan seberapa besar energi yang dimiliki. Ingin rasanya ia memiliki iris dengan warna seterang youngmin.

Jihoon menatap kakak dan adiknya bergantian,youngmin yang mulai geram melangkahkan kakinya pergi ke lantai paling atas untuk menenangkan diri,dan woojin sekarang menopang dagunya malas.

Flashback.

"Jihoon! Hyunbin! Hentikan!" Suara bariton itu menghentikan aksi mukul-memukul antar 2 orang pemuda bersaudara.
"Dia berusaha menggigitku!"
"Dia juga berusaha mengambil jatah minumku!"
"Aku bilang hentikan!" Seketika kedua pemuda tersebut terdiam.
"Maaf ayah/maaf paman." Ucap mereka bersamaan.
"Kalian ini tidak bisa sehari tanpa bertengkar?" Tak lama dari balik pintu rumah terlihat sosok pemuda lain.
"Ada apa ayah?"
"Youngmin hyung,dia berusaha menggigitku." Jihoon berlari kearah youngmin dan bersembunyi dibelakangnya. Hyunbin menatap mereka geram,ia lalu menghentakan kakinya kasar sambil meninggalkan tempat tersebut. Youngmin menatap bebatuan yang diinjak hyunbin,bebatuan yang sudah menjadi serpihan kecil.

Youngmin akhirnya ikut membantu,ia menghampiri hyunbin yang duduk diatas sebuah batu besar.
"Ada apa lagi?" Tak ada jawaban dari hyunbin.
"Aku bicara padamu!" Hyunbin menoleh dan iris merah keduanya bertemu.
"Aku bosan bertengkar denganmu."
"Jangan pikir karena kau anak pertama paman,kau adalah yang terhebat." Hyunbin langsung melesat pergi. Youngmin menghembuskan nafasnya panjang dan langsung berbalik badan meninggalkan tempat tersebut.

Flashback off.

TBC

I KNOW DIS SETORI WERE SO WEIRD SERIOUSLY GUYS.
Tapi tetep ae di tulis.
untuk hyunbin stan,maaf disini dia jadi begini adudu. Author mencari wajah yang cocok biar dapet kemistri/?;-;. Tapi yaudin lah. keep readin';-;b

[6.41 — 23 June,2017]

Sharp Teeth - JinSeob ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang