스물다섯 - Duapuluhlima

1.9K 441 76
                                    


   "Jinyoung-a,apa kau lihat Woojin datang ke sekolah?"

  "Tidak,bukanya kau ini satu tempat tinggal denganya,kenapa bertanya padaku?"
  "Dia biasanya langsung pergi begitu saja." Jihoon berbohong.

  "Jangan bohong padaku. Ada apa lagi?" Jinyoung menunduk,mensejajarkan wajahnya dengan Jihoon.
  "Akan aku jelaskan nanti. Intinya sekarang bantu aku untuk mencarinya. Kumohon." Jinyoung bisa merasakan bahwa Jihoon sangat khawatir dan ketakutan.

  Jinyoung mengangguk kemudian merengkuh tubuh Jihoon,pria itu mengusap rambut kecoklatan Jihoon,berusaha menenangkan pikiran kekasihnya.

  "Kau tidak coba menggunakan kekuatan supranaturalmu?" Jihoon menggeleng,apakah kalian fikir membaca pikiran atau meramal masa depan adalah hal yang menarik? Ya,bagi kalian itu hal yang menarik. Tapi bagi Jihoon,itu sangat menyakitkan. Menyakitkan saat kalian dengan nyata menyaksikan adegan demi adegan hidup di dunia yang akan datang. Terlebih jika ada hal buruk yang terjadi.

  "Yasudah. Sekarang kita cari Woojin."

Other Side.

  Hyunbin sedang sibuk melatih kekuatanya,ia memilih berlatih di pinggir Danau karena ini tempat paling nyaman menurutnya.

  Mulai sekarang dan seterusnya,Hyunbin bertekad untuk tidak menggunakan kekuatan supranatural yang ia curi. Ia berusaha menerima apapun yang ada dalam dirinya. Ntah apa yang merasuki Hyunbin hingga ia dapat berfikir kritis begini.

  Setelah berlama-lama di darat,Hyunbin melucuti pakaian bagian atasnya lalu perlahan memasuki Danau. Ia menenggelamkan setengah tubuhnya.

  "Hyunbin." Suara ini sangat lembut dan pelan. Jelas bukan suara Jihoon. Bukan pula Youngmin atau Euiwoong.

  "Hyunbin-a. Itu kau?" Hyunbin menoleh dan seketika ia terdiam. Seorang lelaki manis tengah menatapnya teduh,jari manis lelaki itu telah melingkar sebuah cincin yang sama dengan miliknya.

  Hyunbin naik ke daratan dan langsung merengkuh tubuh lelaki manis itu.

  "Maafkan aku. Maafkan aku,Minhyun." Minhyun tersenyum kecil,benar apa yang dikatakan Youngmin,Hyunbin mulai berubah. Minhyun lalu membalas pelukan Hyunbin dan membiarkan suaminya menenggelamkan wajahnya di ceruk lehernya. Ini adalah hal pertama dalam hidupnya.

  "Kau marah padaku. Hukum saja aku." Minhyun menggeleng.
  "Tidak apa,aku tidak marah,bin. Aku memaafkanmu."

•••

Srak.

  Woojin menatap datar makam nenek dan ibunya yang terdapat dolmen diatasnya.
  Dolmen ini berfungsi untuk mencegah para mahluk abadi bangkit kembali. Sungguh menyedihkan bukan? Ya,bagi para mahluk abadi.

   Makam ini terletak di ujung tebing yang berhadapan langsung dengan laut lepas.
  Woojin mendudukan dirinya di sebuah batu besar dan menatap lurus kearah laut dengan ombak yang saling bertabrakan satu sama lain.

  'Bagus Park Woojin. Kau mengubah dia menjadi monster dan sekarang kau meninggalkanya.'  Kalimat itu terus terlintas di pikiran Woojin hingga saat ini.

  Woojin menatap keatas, langit sudah berwarna keabu-abuan, menandakan hujan akan turun sebentar lagi. Woojin memilih untuk mencari tepat bermalam, ia melangkahkan kakinya kemanapun kakinya membawa.

  Woojin sengaja datang ke bagian tenggara untuk menemui Nenek dan Ibunya. Makam Ayahnya tidak ada, karena beliau sudah di kremasi.

  Woojin akhirnya menemukan sebuah kastil tua yang dindingnya sudah sangat lapuk. Bahkan beberapa bagian kastil itu hancur. Ya, setidaknya ada tempat bermalam.

  Dengan perlahan tangan Woojin membuka pintu kastil yang lumayan besar itu,bunyi berderit dari pintu tersebut memecah keheningan dari dalam kastil.

  "Permisi." Woojin menatap sekitar, ia mempertajam pengelihatanya, kalau-kalau ada penghuninya.

  Setelah memastikan tidak ada siapapun disana, Woojin dengan berani melangkahkan kakinya masuk. Tempat ini sangat kotor, hal pertama yang Woojin lihat adalah ruang tengah dengan meja makan memanjang dengan kursi-kursinya yang berserakan. Seolah sedang terjadi keributan dalam keluarga.

  Woojin dapat mencium aroma darah namun samar. Ia tidak memperdulikan hal itu. Padahal, itu adalah petunjuk bahwa masih ada seseorang di dalam kastil ini.

  "Hm." Woojin menatap dinding kastil yang terdapat sebuah lukisan besar disana. Pada kanvasnya terlukis seorang wanita dan pria. Sepertinya mereka sepasang suami-istri.

  Woojin kembali menaiki anak tangga dan ia menemukan beberapa pintu disana. Ada 4 sampai 5 pintu. Woojin berinisiatif untuk mengecek satu persatu ruangan itu.
  Ternyata kosong, 4 ruangan yang ia cek kosong semua,hanya terdapat beberapa peti mati. Woojin berfikir positif, mungkin dulu kastil ini tempat tinggal kaum yang sama denganya.

  Hingga sampai akhirnya Woojin pada ruang terakhir,ia dengan perlahan membuka pintu ruangan itu. Aroma busuk langsung menyeruak dan menyerang pernafasanya.

  Woojin terdiam. Kali ini ruangan benar-benar penuh. Di penuhi oleh tumpukan mayat-mayat yang berserakan di lantai, bahkan karena terlalu banyak ada yang tertumpuk. Dan yang paling parah adalah tubuh yang tergeletak tepat di depan pintu.

  Woojin menatap lekat tubuh kaku itu. Ada bekas gigitan di leher mereka, ya ternyata benar, ini tempat tinggal sebangsanya dulu. Tapi, tunggu...Woojin langsung berjalan mundur saat ia mengetahui satu fakta mengejutkan disana.





  Semua tubuh kaku itu masih segar, seluruhnya. Seolah semuanya telah dibunuh di hari yang sama.

  Woojin langsung berbalik dan berlari secepat mungkin menuruni tangga, saat sudah mendekati ambang pintu ia terdiam sesaat. Ntah apa yang membuatnya tiba-tiba membeku ditempat.

  Woojin merasa ada yang aneh, ia menoleh ke sebelah kanan dan yang ia temukan lebih menyeramkan dari sebelumnya.














Seorang pria tua dengan pakaian serba hitam sedang memandang dengan wajah datar kearahnya. Dan yang terburuk...








Seluruh mata lelaki itu berwarna hitam legam. Seolah iris mata lelaki itu menyatu dengan bola matanya. Woojin merasa nafasnya tersendat ketika lelaki tadi tersenyum menampilkan gigi tajamnya.








  "Darah cucuku beraroma sangat manis."

TBC

Je gatau ini kapan end-nya. Takutnya kalian bosan astaga dragon): tapi gapapa lah ya,bukan cerpen soalnya): spoiler : beberapa chap lagi ada konflik yang greget/?

[4.34 — 16 July,2017]

Sharp Teeth - JinSeob ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang