열다섯 - limabelas

2.3K 447 24
                                    

HAI
Apa kabar tanggal 1 julinya? Baper? Sama author juga:( author bakal naroh bonus di bagian bawah ya;-;

Enjoy!

•••

Hyeongseob bersama dengan woojin berada di sekolah mereka sekarang,woojin disuruh jihoon untuk mengambil data-data dirinya dengan alasan akan pindah sekolah sebenarnya ya tidak akan sekolah,karena pastinya kasus keluarga yang menurut jihoon super sialan ini akan memakan waktu cukup lama untuk di selesaikan. Hyeongseob dan woojin berdiam diri di perpustakaan sekarang,tempat ini sunyi dan damai,cocok untuk bermalas-malasan.
"Abeoji,memangnya ada masalah apa? Maaf sebelumnya."
"Ntah,aku sendiri belum tau." Woojin ini sering dijadikan 'senjata akhir yang mematikan' oleh keluarganya sejak dulu,jadi dia tidak boleh gugur di awal.
"Hm...ngomong-ngomong,abeoji tidak ingin menggigitku?" Pertanyaan macam apa ini.
"Tidak,tidak akan dan tidak mau."
"Kenapa? Darahku pahit ya?"
"Bukan,bukan itu." Justru aroma tubuhmu itu sungguh manis,batin woojin.
"Ayolah,cicipi aku,ya?" Hyeongseob merengek seperti ini karena ia takut woojin kembali melakukan aksi 'bunuh diri yang sudah terbunuh' kemarin.
"Tidak bisa sayang." Hyeongseob menghela nafasnya,sekarang yang ia bisa lakukan hanya mengekor woojin agar tidak melakukan hal tersebut lagi. Tanpa mereka sadari,percakapan itu terdengar jelas di telinga guanlin. Ya,guanlin. Orang yang berhasil membuat park woojin merasa cemburu waktu itu. Guanlin tersenyum miring dan langsung berlalu pergi,ia sedari tadi bersembunyi di balik rak buku dan menguping pembicaraan jinseob. Woojin sebenarnya sudah mencium aroma tubuh orang lain disini,tapi ia abaikan,siapa tau hanya guru atau staff sekolah?

"Abeoji...ayo kita pulang."
"Hm?" Woojin menatap jam dinding perpustakaan,sudah menunjukan pukul 3 sore.
"Ya,kita pulang sekarang."

•••

"Ish,aku hanya menonton kalian begitu?"
"Jihoon,mengertilah."
"Tidak,aku ingin ikut."
"Hm,yasudah." Youngmin sekarang sedang membuat rencana dan mengatur strategi bersama jihoon dan 2 saudaranya.
"Lalu aku?" Hyunbin menunjuk dirinya sendiri.
"Kau? Tidak usah." Jihoon masih saja bersikap cuek.
"Kau yang memimpin." Sontak jihoon,euiwoong dan hyunbin sendiri membeku karena ucapan youngmin.
"M-maksudmu?"
"Memangnya kenapa? Apa salah hyunbin memimpin?" Mana sudi jihoon di-ketuai oleh hyunbin yang sudah jelas musuh bebuyutannya. Jihoon hanya pasrah,mau bagaimanapun ini perintah youngmin. Ya setidaknya dia tidak berada di posisi yang berdekatan dengan hyunbin.

"Dan sekarang kita atur posisi penyerangan..."
"...euiwoong,kau tunggu di luar gedung,biar aku yang menjaga didalam. Jihoon dan hyunbin penyerang pertama." Kalimat terakhir terdengar sangat menyedihkan di telinga jihoon,minum darah apa ia kemarin sampai begini.

"Tapi..."
"Ya,kenapa hyun?"
"Mereka yang akan memasuki wilayah kita,bukan kita,kemarin aku sempat mendengar rencananya."
"Ya baguslah,biarkan mereka menjadi tamu."
"Lalu,bagaimana dengan 'senjata akhir' kita?" Jihoon bertanya to the point.

"Biar aku yang urus. Kalian berdua lebih baik pendekatan agar lebih kompak."

'Pendekatan? Mana sudi aku.' -hoon

A few moments later.

"Kau kan punya berbagai macam kekuatan hasil curian. Kenapa tidak kau saja yang menentukan?"
"Jihoon,ini bukan saatnya berdebat." Suara jihoon masih bisa terdengar oleh youngmin meskipun jihoon sedang di kamarnya dan youngmin serta euiwoong di lantai bawah. Hyunbin hanya tersenyum miring,padahal dulu ia dan jihoon paling benci jika disuruh berdekatan begini. Jangankan berdekatan,saling menatap saja enggan.

"Jadi,bagaimana tuan kwon hyunbin yang hebat?"
"Kita menyerang secara bersamaan."
"Tapi kan—"
"Mereka berjumlah tidak sedikit,park jihoon."
"Tapi kenapa harus bersama? Kan aku bisa sendiri kau juga."
"Jihoon,kali ini saja." Jihoon mendengus.
"Hm,baiklah." Lebih baik sekarang ia mengubah jinyoung menjadi vampir agar bisa bekerja sama seperti leon dan matilda.
"Aku lupa apa keahlianmu."
"Membaca pikiran dan meramal masa depan." Jawab jihoon polos. Hyunbin ingin rasanya menertawakan jihoon,keahlian seperti itu mau ditinggal sendirian?. Ya meskipun keahlian milik hyunbin hasil curian,setidaknya ia dapat mengendalikannya dengan baik.
"Apa? Kalau mau tertawa ya tertawa saja." Jihoon memasang wajah marah namun gagal.
"Haha." Dan seketika hening. Jihoon langsung meledakan tawanya,hyunbin hanya ikut-ikutan tertawa. Tapi kemudian...

"...hentikan,tidak lucu."

•••

08.15 P.M

"Kenapa berhenti? Ada yang aneh?" Hyeongseob menatap woojin yang tiba-tiba menghentikan langkahnya dan langsung memasang mimik wajah serius. Woojin hanya diam dan menarik hyeongseob agar mendekati dirinya.
"Tidak,tidak ada apa-apa." Hyeongseob tau ada yang tidak beres,tapi ya sudahlah,ia menurut saja.
"Abeoji takut aku pergi ya?" Canda hyeongseob.
"Iya,oleh karena itu jangan dekati orang asing."
"Hm,tapi kan orang baru itu—"
"Park Woojin." Woojin dan hyeongseob langsung menghentikan pergerakan mereka,woojin menoleh ke belakang dan menatap tajam kearah si pemilik suara yang memanggilnya.

"Siapa?"
"Bisa aku pinjam dia?" Hyeongseob menggeser tubuhnya,bersembunyi dibelakang tubuh woojin.
"Maaf. Dia bukan barang." Tubuh Hyeongseob menggigil,ia tadi melihat sekilas wajah pria tadi,terlihat sangat familiar tapi tidak begitu jelas. Intinya,ia takut sekarang,titik.
"Hanya sebentar."
"Tidak."
"Kau menantangku?"
"Menurutmu?" Hyeongseob langsung menarik lengan woojin begitu pria itu hendak menghajar habis seseorang yang menantangnya tadi.
"Abeoji..." hyeongseob berbisik pelan.
"Ya?"
"Bisakah kita pulang saja? Aku pikir dia bukan orang waras." Woojin mendengarkan hyeongseob tapi matanya tidak berhenti menatap kearah pria tadi. Woojin lalu menggumam menandakan ia menyetujui. Woojin melirik hyeongseob yang matanya terpejam secara paksa,wajahnya terlihat ketakutan dan itu terlihat lucu dimata woojin. Sesaat setelahnya woojin teringat ia masih belum selesai dengan si pria tak dikenal tadi,woojin kembali mendongak dan pria tadi sudah hilang,tidak ada disana. Woojin menatap tempat di sekitar bekas pria itu menapakan kakinya disana,matanya langsung tertuju pada sebuah benda berbentuk botol kecil yang berisi...darah? Hanya sekitar 5-10 tetes. Woojin dalam jarak lumayan jauh bisa menatap jelas botol kaca itu,dibotol tersebut tertulis 2 buah kata menggunakan black marker dengan tulisan...

'Half blood.'

TBC

BONUS TIME!
Cr to owner;-;


BONUS TIME! Cr to owner;-;

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[9

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[9.23—1 July,2017]

Sharp Teeth - JinSeob ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang