"Kita dapat anggota keluarga baru?" Euiwoong menatap aneh kearah youngmin.
"Ya. Indah bukan?" Youngmin berusaha secantik mungkin tersenyum lebar. Euiwoong baru mendapat kabar ini sekarang,ia dan youngmin sedang berbicara di ruang tengah,sementara Hyunbin dan jihoon sedang sibuk bermain catur di pojok kanan ruangan. Katanya yang menang adalah yang terkuat. Hm."Siapa anggota keluarga baru kita?"
"Pasangan woojin."
"Sejak kapan woojin hyung menikah? Kenapa aku tidak diundang?" Euiwoong memasang wajah kecewanya.
"Bukan. Dia belum menikah. Hanya saja...""KUDA MEMAKAN MENTRI HAHA!" Hyunbin tertawa bahagia.
"RAJAMU SUDAH AKU SANDERA WAHAI TUAN KWON YANG TERHORMAT." Jihoon mengangkat tinggi pion raja milik hyunbin yang sudah keluar dari papan."Hyunbin. Jihoon." Nama yang terpanggil langsung menoleh dan langsung disuguhi tatapan membunuh youngmin.
Hyunbin menelan salivanya kasar dan jihoon melempar pion raja hyunbin sembarang arah. Youngmin menggelengkan kepalanya heran,ia lalu kembali menatap euiwoong."Jadi woojin itu terpaksa mengubah pasanganya karena suatu hal yang mendesak."
"Aku ingin bertemu!"
"Ya...""HEY CURANG!"
"KAU SAJA YANG TIDAK BISA CARANYA. PAYAH!""HYUNBIN JIHOON. KELUAR."
•••
"abeoji,akhir-akhir ini kenapa pengelihatanku buram ya?"
"Benarkah?" Woojin mensejajarkan wajahnya dengan hyeongseob. Woojin mengamati bola mata hyeongseob,tidak ada yang salah.Oh. Mungkin ia lupa. Seorang halfblood yang sudah tergigit mahluk abadi akan secara otomatis memberikan setengah energinya untuk si mahluk abadi. Berpengaruh pada fungsi organ-organ tubuh halfblood yang tergigit.
"Ini salahku,seob." Woojin menegapkan tubuhnya,ia mengusap surai hitam hyeongseob.
"Hm? Tidak. Kau tidak salah." Hyeongseob mengusap pipi woojin,ia juga berusaha menajamkan pengelihatanya.
"Maaf." Woojin menarik hyeongseob dan memeluk tubuh pendek itu. Hyeongseob membalas pelukan woojin dan mengusap punggung lebar woojin perlahan. Menenangkan pikiran kacau woojin.
"Jangan di pikirkan ya,aku tidak apa." Woojin terdiam dan hanya dapat menenggelamkan wajahnya di ceruk leher hyeongseob.
Woojin sekarang sedang berada di sekolah,ia menemui hyeongseob untuk mengeceknya. Meski baru menjadi dalam bagian kaum mahluk abadi,hyeongseob sangat pandai menyembunyikan jati dirinya. Ia dapat menahan hasrat haus darah dan semuanya berjalan seperti biasa,seperti tidak ada yang berubah."Aku harus kembali ke kelas. Tidak apa abeoji?" Woojin mengangguk. Hyeongseob menyempatkan diri untuk memberikan cheek-kiss pada woojin sebelum pergi.
"Jangan keluar di jam 10 pagi sampai 3 sore."
"Aku mengerti. Hati-hati abeoji!"•••
09.00 P.M
"Coba minum ini." Woojin memberikan segelas O positif. Darah paling diminati para mahluk abadi.
Hyeongseob menerima gelas itu kemudian meneguk sedikit demi sedikit isinya."Bagaimana?"
"Aku suka!"
"Dan—"
"Lagi,abeoji." Hyeongseob menyodorkan gelas kosongnya kepada woojin.
"Jatahnya 3 hari 1 gelas."
"Hmm." Hyeongseob mempoutkan bibirnya. Padahal rasanya sangat enak dan manis. Woojin menyunggingkan senyumnya melihat tingkah hyeongseob yang masih kekanak-kanakan,mahluk abadi atau bukan,hyeongseob tetaplah dirinya."Kalau begitu,apa yang akan kita lakukan sekarang?"
"Bermain? Menonton bersama?"
"Tidak mau."
"Lalu?"
"Aku mau abeoji."
"Kau sudah memiliki diriku seob. Bagaimana bisa dua kali?"
"Bukan itu."
"Lalu apa?"
"Mau abeoji..." Hyeongseob memeluk tubuh woojin dan mengusak pipinya di dada woojin. Woojin memang dasarnya tidak peka atau memang tidak ingin? Jika tidak ingin sepertinya mustahil,mana ada orang yang mau menolak?.
Mungkin ia pura-pura tidak tahu."Mau apa? Aku tidak mengerti."
"Ah,urusi saja sendiri." Hyeongseob berbalik dan berjalan kearah kamarnya. Woojin mengikuti hyeongseob kedalam kamar,dilihatnya pria manis itu sedang memeluk kedua kakinya dan duduk diatas ranjang."Seob." Woojin ikut duduk disisi ranjang dan mengusap rambut hyeongseob.
"..."
"Jangan marah begitu."
"..."
"Kalau tidak marah,lihat aku."
"..."
"Seob."
"..." Woojin yang mulai gemas menarik tangan hyeongseob hingga pemiliknya ambruk mengenai tubuh woojin.
"Abeoji—" Woojin memotong kalimat hyeongseob menggunakan bibirnya. Hanya kecupan singkat.
"Marah padaku?" Hyeongseob menggeleng dan woojin sendiri sudah tidak tahan. Hyeongseob terlihat sangat menggoda saat ini,sial.
"Abeoji,jangan marah. Aku takut." Hyeongseob memeluk leher woojin dan duduk dipangkuan pria itu.
"Tidak." Woojin dapat merasakan hyeongseob yang mengecup lehernya berkali-kali. Menggemaskan,ia tidak tahan."Abeoji." Woojin menggeram tertahan saat hyeongseob dengan sengaja menyentuh sesuatu dibawah sana.
"Hentikan sebelum aku benar-benar nekat." Hyeongseob langsung menghentikan aksinya. Woojin jika sudah begini,memang menyeramkan.•••
"Kulitmu sensitif sekali ya?"
"Iya. Sakit jika terkena sinar matahari."
"Ngomong-ngomong sudah jam 10. Besok libur sih."
"Memangnya kenapa?"
"Kau tidak mengantuk paca?" Paca adalah sebutan baru untuk youngmin dari donghyun.
"Tidak,kau sendiri?"
"Aku juga tidak. Masih ingin melihat bintang." Mereka sekarang sedang berdiam di pinggir han river.
"Ngomong-ngomong,masalah hyeongseob itu,dia selamat berkat woojin ya?"
"Haha. Iya."
"Jika tidak ada woojin pasti dia sudah benar-benar menghilang." Tenang,donghyun tidak tahu menau tentang jati diri youngmin dan keluarganya,ia hanya mendapat info jika hyeongseob tersesat lalu diselamatkan oleh woojin. Sangat berkebalikan dengan fakta aslinya.Donghyun masih menatap keatas,beberapa saat setelahnya ia mengalihkan pandangannya pada youngmin yang juga sibuk mengamati bintang-bintang.
"Paca."
"Hng?" Youngmin menoleh. Donghyun memberikan senyuman pada youngmin.Chu.
Donghyun mengecup bibir peach youngmin. Youngmin langsung merasakan sekujur tubuhnya seakan membeku. Donghyun melepas tautanya dan menatap manik mata youngmin.
"Aku mencintaimu."
TBC
Jeje bakal sedikit meringkas cerita ini. Kalo panjang banget ntar takutnya boring. Tapi pas udah diringkas tetep ae panjang:v
[10.11—11 July,2017]
KAMU SEDANG MEMBACA
Sharp Teeth - JinSeob ✔️
Fantasy"Because the undead have feelings too." -The Wimpy Vampire. [there's a private part. fantasy. bahasa.]