스물넷 - duapuluhempat

1.7K 296 52
                                    

MATURE CONTAIN.

For u who want read this chap and after that report this story. love u so ma lil frog.
[private part kadang suka eror dan kepublic sendiri. so,ane angkat tangan.]
•••

"Hyung. Apa yang terjadi dengan—"
"Berapa banyak vampir yang kau gigit?"
"Dirimu dan youngmin hyung."
"Kami hanya berdua. Kenapa bisa begini?" Woojin menundukan kepalanya dan mengacak rambutnya frustasi.

"Aku sekarang menjadi musuh kalian,begitu hyung?"
Youngmin dan Jihoon bertukar pandangan.

Ya,fullblood terkenal sangat kuat dan kekejamanya untuk membunuh sesama kaumnya. Mereka dengan tega menghisap habis darah para mahluk abadi,bahkan keluarga dari clan mereka sendiri. Biasanya di awal fullblood akan terlihat normal. Semakin lama mereka akan semakin gencar dan agresif. Hal ini disebabkan oleh darah di dalam tubuh mereka bukanlah darah manusia yang menjadi vampir. Melainkan darah vampir yang kembali dicampur dengan darah vampir.

Dan mengapa mata mereka berwarna hitam dan merah?. Jika kalian belum tahu,darah vampir sangat kental dan berwarna pekat,jika seorang vampir menggigit sesamanya energi yang terlalu kuat itu tentunya mempengaruhi seluruh organ tubuh mereka. Vampir biasa meminum darah manusia yang sama sekali tidak memiliki keistimewaan apapun selain hanya memberi energi untuk hidup didalamnya,jadi hanya iris mereka yang berubah.

Namun jika mereka memilih jalan menyimpang tadi,kalian tahu sendiri bukan penyebabnya?

"Woojin..."
"Jangan dekati aku hyung." Woojin menepis kasar tangan youngmin.
"Jauhi aku."
Woojin berbalik dan melangkah gontai keluar dari hutan. Youngmin menatap sendu adik bungsunya itu.

"Hyung. Apa woojin akan berubah dan melakukan apa yang dulu kakek lakukan pada beberapa anaknya?"
"Tidak. Aku yakin dia tidak akan berubah sampai kapanpun."

•••

"Seob. Aku minta sekarang jangan temui aku dulu. Aku benar-benar harus menyendiri sekarang. Ini penting." Hyeongseob menatap kaget woojin,woojin hanya menatap sendu hyeongseob yang sekarang terduduk di pangkuanya dan berhadapan denganya. Wajah manis itu terlihat sangat sedih sekarang.
"Tapi...abeoji—" Kalimat itu terpotong saat woojin mengecup bibir hyeongseob,ia lalu meraup bibir bawah hyeongseob lembut dan menyesap-nyesapnya. Karena ini adalah yang terakhir,ia memutuskan untuk berlama-lama.

"Anghh..." hyeongseob tidak sengaja bergesekan dengan bagian bawah woojin.
"J-jangan...pergi..." hyeongseob mendongak karena woojin sekarang sedang melumat leher saljunya.
"Aku harus." Woojin merobek kasar kaus putih polos hyeongseob dan membuangnya sembarang arah. Woojin menaruh tubuh kecil itu terlentang diatas ranjang.

"Abeoji—" Lagi lagi kalimat hyeongseob terputus. Woojin dengan tidak sabar melucuti seluruh pakaian hyeongseob hingga ia fullnaked.

"Kau akan rindu padaku." Woojin melirik bagian bawah hyeongseob dan membelainya seduktif. Hyeongseob hanya dapat melenguh karena ulah woojin. Woojin mengecup tubuh polos hyeongseob yang terekspos bebas dengan tangan kanan yang masih memberi servis pada lil-seob dibawah sana.

"K-kumohon...jangan pergi." Hyeongseob baru bisa mengeluarkan suaranya saat woojin memberi jeda karena pria itu sekarang membuka kaus hitamnya dan menyisakan jeans hitamnya.

"Aku tidak meminta izin sekarang." Woojin memainkan jarinya disekitar manhole hyeongseob. Ia dengan tanpa izin memasukan jari tengahnya kedalam sana dan mulai menggerakanya semau dirinya,tidak perduli pada hyeongseob yang menggelinjang nikmat dan meremas kasar sprei kasur.

Sharp Teeth - JinSeob ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang