HISTORY

2.1K 420 52
                                    


1000 Years Ago. In the south east of korea,there was a really happy family. Father and his wife has an daughter and son. Father gave their family a name,he said it is for identity of their family. So he gave the name called 'presledovatel'. Its mean the chaser.

"Ayah,aku sekarang sudah 115 tahun,apa aku bisa bebas sekarang?" Seorang anak remaja lelaki mendekati ayahnya yang sedang terduduk di kursi dengan bantalan merah bludru kesayanganya.
"Tentu. Tentu kau bisa." Sang ayah tersenyum kearah putranya,melihat hal itu anak perempuanya ikut bergabung.
"Bagaimana denganku?"
"Tidak,kau wanita,tetap diam didalam kastil." Gadis itu menundukan kepalanya sedih,ia lalu akhirnya pergi ke lantai atas. Sang kakak mengikutinya di belakang.

"Hei. Jangan murung."
"Pergilah,kemanapun kau mau."
"Jangan begitu,kau akan kuberi darah segar bangsawan." Sang adik memasang wajah bahagia,iris merahnya memancarkan aura bahagia.
"Aku sayang padamu."
"Aku juga. Tunggu disini. Aku tidak akan lama." Sang kakak tersenyum dan dibalas oleh adiknya.

•••

Hari berganti bulan,bulan berganti tahun,tahun ke tahun keluarga ini menetap di tempat yang sama dengan anggota keluarga lengkap. Dan kedua kakak beradik itu kini keduanya sudah menikah dengan pasanganya masing-masing. Sang kakak,tuan muda Im menikah dengan seorang gadis bangsawan,dan sang adik nona muda Im menikah dengan saudagar kaya,tuan muda Park. Pasangan yang mereka nikahi juga sudah menyetujui adanya pelaksanaan 'ritual' penyambutan anggota keluarga baru mereka. Mereka tidak menyesal sama sekali,justru mereka sangat bahagia sekarang.

Tuan besar Im,kepala keluarga besar ini mulai jarang sekali berinteraksi dengan keluarga baru yang kedua anaknya bangun. Ia lebih suka menyendiri ataupun mengunjungi saudaranya. Ia bahkan tidak memperbolehkan istrinya,nyonya Im untuk keluar dari kamar mereka. Anak-anak mereka juga tidak di perkenankan untuk menjenguk.

Suatu hari,si anak sulung yaitu tuan muda Im mengajak sang adik serta ayahnya untuk makan malam bersama. Tuan besar Im katanya sedang terjangkit penyakit kulit karena terbakar sinar matahari,oleh karena itu ia menggunakan jubah bertudung hitamnya.

"Ayah. Ini darah saudagar kaya pendatang baru di kota ini. Darahnya beraroma sangat manis." Si sulung menuang cairan merah itu ke sebuah cawan emas dan memberikanya pada sang ayah yang tertunduk dengan tudung yang dikenakan. Sang ayah hanya diam dan meraih cawan itu lalu meminumnya.

"Ayah,sepertinya luka itu sangat serius,boleh kulihat?" Kali ini si bungsu yang membuka suara.
"Tidak." Jawab ayahnya dingin.
"Akan ku obati,lukanya akan cepat sembuh." Si bungsu membujuk ayahnya,karena memang si bungsu memilihi keistimewaan untuk mengobati suatu penyakit atau luka dengan cepat.
"Tidak." Jawab sang ayah kembali. Si bungsu saling bertatapan dengan kakaknya.
"Tidak apa,ini tidak sakit." Si bungsu dengan berani hendak membuka tudung hitam ayahnya. Ketika tanganya sudah menyentuh kain tudung tersebut,sang ayah mengelak.

"Kubilang tidak!" Kedua kakak beradik tadi terdiam. Sang ayah mengepalkan tanganya menahan amarah dan matanya menatap tajam si bungsu.
Si bungsu bangkit dari kursinya bukan karena bentakan sang ayah,namun matanya langsung menatap hal yang mengganjal.

"M-matamu!" Si sulung ikut menatap dan sang ayah menerkamnya lebih dulu. Akhirnya perkelahian itu terus terjadi sampai akhirnya kedua kakak beradik tadi berhasil keluar dari kastil. Namun saat mereka keluar para warga desa menatap mereka geram,ditangan mereka semua terdapat obor yang menyala dan pasak kayu di beberapa tangan lainya.
Si sulung langsung berlari kearah berlawanan bersama dengan adiknya. Sampai mereka masuk kedalam sebuah hutan lebat dan minim cahaya rembulan.

"Aku pinjam liontinmu." Si bungsu menurut dan memberikan liontin berbentuk prisma miliknya. Si sulung lalu menyakiti pergelangan tanganya dan meneteskan darahnya ke sembarang arah. Ia juga menancapkan liontin milik adiknya di satu titik tengah kemudian dirinya memejamkan mata. Si bungsu yang tidak mengetahui apapun hanya dapat memantau dan terdiam.

Sharp Teeth - JinSeob ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang