Pt. 4

2.2K 343 9
                                    

Sejeong menggerutu pelan ketika ia tak kunjung menemukan Daniel. Ia sudah pergi ke lapangan indoor maupun outdoor, perpustakaan, bahkan kantin sekalipun, namun batang hidung Daniel bahkan tak terlihat di semua tempat. Sejeong lalu menutuskan untuk beristirahat sebentar di salah satu bangku taman sekolah dan mengeluarkan ponselnya.

SejeongKim
-Heh Kudaniel
-Lo dimana?
-Gue jadi nggak bisa ikut pelajaran kimia gara-gara harus nyariin lo
Read

"Anjir, cuma di-read. Awas aja ntar kalo sampe ketemu" kesal Sejeong lalu cepat-cepat mengetikkan sesuatu di HP nya.

SejeongKim
-Heh,
-Chat gue bukan koran asal lo tau.
-Lo dimana?

Kudaniel
-Cie nyariin :p
-Kangen ya neng?

SejeongKim
-Na?jis.
Read

SejeongKim
-Kudanielllll.
-Lo dimana sekarang?
Read

SejeongKim
-Njir
-Awas aja ntar kalau ketemu ya!!!

Kudaniel
-Aw, abang atut.
:v

SejeongKim
-Sekarang lo dimana!??
-Capek gue muter" sekolah daritadi.
-Kudaniel?
Read

SejeongKim
-Sumpah, lo bikin gue mendidih.
-Mau lo apasih?

Kudaniel
FYI, my name is Kang Daniel, not Kudaniel.

SejeongKim
-Oh gosh,
-Fine
-Kang Daniel, lo ada dmn sekarang?

Kudaniel

Gitu dong dari tadi.

SejeongKim
Lo dmn?!?

Kudaniel
Ngebet bgt pen ketemu gw.
Rooftop.
G pake lama, atau gw bakalan pindah tmpat.

SejeongKim
Heh, ya lo napa gk turun terus nyamperin gw di taman terus msk kls?

Kudaniel
Yang btuh siapa?

SejeongKim
Kalo kyk gini kan gw yg repot,
Taii!

Kudaniel
Mulut yg sopan neng
Suka" gw
Skrg lo yg butuh gw buat bs masuk klas kimia kan?
Ya udh, lo yg ksini.
:P

SejeongKim
Kudaniel kamvretttt
Najis gw butuh lo

Kudaniel
Oh gitu, yawda, gw pndah skrg & gw jamin lo gak bs nemuin gw.

SejeongKim
Eh jgn
Iya" gw kesana. Puas lo??!
Jgn pindah dulu
Tungguin disana

Read

***

Brak!

Pintu yang terbuka dengan keras membuat Daniel tertawa keras-keras. Lelaki itu sangat senang ketika mengetahui bahwa Sejeong benar-benar marah karenanya.

"Ikut gue sekarang!!" ujar Sejeong di dekat pintu. Gadis itu tak mau repot-repot mendekati Daniel yang berdiri di dekat pagar pembatas.

"Sini dulu sini, katanya kangen sama gue" goda Daniel melambaikan tangannya dan beranjak duduk di bangku yang memang berada di rooftop.

"Lo yang kesini, gue udah capek-capek naik 50 anak tangga cuma buat jemput anak TK bernama Kang Daniel. Harusnya lo lebih menghargai gue dikit, dong.." protes Sejeong.

Daniel menoleh menikmati wajah kesal Sejeong, "Lebay, tangga untuk kesini gak lebih dari 20 anak tangga. Oh ya, lalu dimana anak TK nya???" cibir Daniel yang telah memalingkan kepalanya dan tersenyum kecil secara diam-diam.

Daniel dapat mendengar suara langkah kaki yang menghentak-hentak semakin mendekat kepadanya, lalu ia juga tertawa ketika mengetahui bahwa Sejeong benar-benar menurut untuk menghampiri dirinya.

"Geseran dikit!" bentak Sejeong sembari kaki kiri Daniel yang membuat lelaki itu mengumpat pelan.

Karena tak mau cewek di dekatnya mengamuk, Daniel akhirnya memutuskan untuk menggeser sedikit badannya, menyisakan tempat yang cukup agar Sejeong dapat duduk di bangku itu.

Gadis itu lalu mendudukkan dirinya keras-keras di samping Daniel dan memejamkan matanya.

"Lah, lo nggak ngebujuk gue gitu biar mau masuk kelas?" Daniel menaikkan sebelah alis matanya, jeran.

"Buang-buang waktu. Lagian tinggal 1 jam mapel lagi bel pulang. Gue capek nyariin anak TK tadi. Jadi gu-"

"Jadi lo lebih milih buat bolos? Wwah, ketua kelas ku ternyata seseorang yang nakal ya"

Hening.

Sejeong tak berniat menanggapi perkataan Daniel dan lebih memilih untuk menikmati angin sepoi-sepoi yang menerpa wajahnya lembut.

"Lo mau tidur?" tanya Daniel yang mengamati mata Sejeong yang terus-terusan menutup.

"C-cogan sebelah itu namanya siapa?" tanya Daniel, lalu ia merutuki dirinya sendiri yang tiba-tiba menanyakan hal tak penting pada Sejeong.

"Napa? Lo naksir?"

"Anjir, gini-gini gue itu normal, ege!" umpat Daniel.

"Sans ae mas. Ya lo napa dah nanya-nanya namanya? Pake manggil cogan sebelah lagi!"

"Kan gue dengernya anak sekelas nyebut gitu, dan gue nggak tau namanya, makanya nanya" elak Daniel.

"Joshua Hong" jawab Sejeong yang kini membuka matanya untuk menikmati pemandangan menenangkan di depannya. Yang tampak di bawah adalah taman sekolahnya.

"Siapanya elo?"

"Kepo" sahut Sejeong cepat sembari memicingkan matanya ke arah Daniel, heran dengan kelakuan aneh Daniel hari ini.

"Gue ngepoin elo? Ogah, najis"

"Ya udah b aja, elah. Nggak usah nyolot gitu, mata lo mau keluar tuh!" celetuk Sejeong.

"Sialan!!" umpat Daniel yang membuat Sejeong tertawa kecil. Daniel menoleh dan mendapati wajah Sejeong yang sedang tertawa sehingga kedua matanya membuat sebuah senyum terbalik yang imut.

Cantik

Eh anjir, dia rival lo. Masak iya lo lemah cuma gara-gara dia ketawa gini doang. -Daniel.

"Ya udah lah ya, gue mau tidur. Jangan ganggu" peringat Sejeong lalu menyamankan dirinya dan mulai memejamkan matanya lagi.

"Kalo misal udah bel pulang gue gak mau bangunin lo"

"Masa bodo"

"Ya udah"

"Ya udah"

Hening.

Tak terdengar jawaban lagi. Nafas Sejeong nampak sudah teratur.

Puk

Secara tidak sengaja kepala Sejeong terantuk ke bahu bidang milik Daniel. Lelaki itu menoleh sehingga ia menghirup aroma mawar yang manis dan lembut karena hidungnya menyentuh rambut hitam milik Sejeong.

"Ck, gak bangun, gak tidur, tetep aja nyusahin" cibir Daniel.

Lelaki itu menyisihkan anak-anak rambut yang menutupi sebagian wajah Sejeong lalu mengamati gadis itu lekat-lekat.

Cantik.


Hayoloh Daniel...
Pfftt....

TORPE | Kang Daniel ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang