Pada pagi hari itu, masih tampak kabut menutupi pandangan. Sementara Daniel telah berada di dalam ruang kelas 11 A, berdiri di depan loker milik Sejeong.
Dirinya tampak ragu-ragu ketika hendak membuka loker itu, namun akhirnya setelah menghela nafas dan menghembuskannya kuat-kuat ia memutuskan untuk membuka loker tersebut.
Sesuai dengan perkiraan Daniel sebelumnya, dalam loker itu terdapat sebuah kotak layaknya yang terjadi kemarin.
Pemuda itu mengerutkan dahinya dan berpikir keras, ia melihat jam tangannya yang masih menunjukkan pukul 6 pagi. Tak mungkin bukan bila ada orang lain yang memasuki kelas ini sebelum dia?
Lalu ia kembali mengingat-ingat hal yang terjadi kemarin. Ia ingat sekali bahwa ia adalah anak yang pulang terakhir kali karena harus mengikuti rapat rutin pengurus inti OSIS.
Daniel mengingat betul bahwa dia memasuki kelas untuk mengambil tas nya pukul 5 sore.
"Ah sial. Kenapa gue nggak ngecek loker ini waktu kemarin sore? Kali aja ini barang udah ada di sana.." rutuk Daniel pada dirinya sendiri.
Daniel lalu mendengus kuat-kuat dan membawa barang itu ke bangkunya.
Dengan pelan kotak itu ia buka dan tampaklah boneka yang dilumuri cairan lengket berwarna merah pekat layaknya darah segar.
Daniel mendekatkan hidungnya perlahan ke arah kotak itu, berusaha untuk mengendus bau dari boneka. Namun dirinya sama sekali tak mendapati bau amis di sana, ia lalu yakin bahwa cairan itu bukanlah darah yang sesungguhnya.
Daniel lalu melepaskan sticky-notes dari salah satu bagian kotak itu dan membaca tulisan yang terdapat di dalamnya.
Halo,
Usah gue bilang bukan?
Kalau bakalan ada surprise buat lo ke depannya.Dan ini bakaln terjadi tiap hari,
So, lo mau berhenti jadi CABE atau lo mau terus gue gangguin?
Pemuda itu lalu meremas sticky note yang ada di genggamannya dan ia sempat melirik jam yang terpasang dengan apik di tangannya.
Pukul 06.15
Daniel menghela nafas lalu bergegas melangkah keluar kelas guna membuang benda itu sebelum ada orang lain yang melihatnya.
Sebelum kembali ke kelas dia menyempatkan diri untuk menuju kamar mandi untuk membersihkan tangannya dan mencuci muka. Lalu setelah itu dia melangkah ke kelas dan mendapati sudah banyak siswa dan siswi yang telah berada di sekolah.
Daniel mengamati wajah-wajah siswa-siswi itu dengan seksama sembari membalas sapaan mereka dengan senyuman yang terlukis di wajah tampannya.
Ia memasuki kelas dan mendapati Jaewon serta Sejeong telah duduk di bangkunya.
Setelah meletakkan tas serta ponselnya, Sejeong berdiri dan menuju lokernya diikuti oleh Jaewon. Dapat Daniel lihat Jaewon sangat pelan-pelan saat membuka loker itu.
Lalu saat loker itu telah sepenuhnya terbuka, Daniel mengulas senyum tipis ketika helaan nafas lega dari kedua orang itu terdengar. Tidak. Lebih tepatnya Daniel merasa senang ketika mendapati Sejeong tidak cemas dan kepikiran dengan hal-hal bodoh semacam itu.
Dia lalu duduk di bangkunya dan memainkan ponselnya.
Line!
Itu adalah bunyi dari ponsel yang sedang Daniel pegang sekarang. Pemuda itu mengabaikannya dan memilih untuk melanjutkan game-nya.
Namun notifikasi notifikasi lain terus berdatangan membuatnya merasa kesal.
Dia akhirnya menekan tombol back dan membuka notifikasi tersebut.
29J
Ping!
P
P
P
Kenapa lo gagalin rencana gue?
Kenapa lo ngelindungin Cabe itu?
Mau jadi pahlawan kesiangan?
Udah telat, mas.
Pergi ke gudang sekolah sekarang!K.Daniel
Lo siapa dah?
Read."Anjir," ujar Daniel lalu melangkah keluar dari kelas.
Ia menyusuri koridor dan menuju ke gudang sekolahyang terletak di sisi belakang. Dengan pelan ia membuka pintu gudang.
"STOP! Lo di situ aja!" ujar seseorang menghentikan langkah Daniel yang hendak masuk lebih dalam di gudang.
Daniel menghiraukannya dan terus berjalan.
"Kalau lo terus berjalan, gue bakalan bikin Cabe itu menyesal karena sekolah disini!!" ancam orang itu lagi yang menbuat Daniel serta merta menghentikan langkahnya.
"Siapa lo? Dan gue berhenti bukan karena gue takut sama lo atau apa itu!" tanya Daniel.
"Nggak perlu tahu siapa gue sebenarnya. Gue cuma mau memperingatkan elo, kalau lo ngelakuin hal-hal yang ngerusak rencana gue buat si Cabe. Gue bakalan membuat teror yang lebih waw lagi!!"
Daniel menggertakkan giginya lalu melangkah maju dan menuju ke arah dia mendengar sumber suara. Dia membuka terpal yang menutup meja dan kursi yang telah usang.
Dan Daniel dibuat terperangah ketika melihatnya.
TBC
Ini nggak ganti genre jadi misteri kok.. ^^
Cuma ya, bagian dari cerita ini itu ya emang gini.
Ada yg penasaran?
Stay tuned, ya..
KAMU SEDANG MEMBACA
TORPE | Kang Daniel ✔
FanfictionI only use one word to unlock the door to your feelings When i don't have the key, sweet words place second I study you constantly and repeat the study every day I'll show you what I've done Rock my head. •✓•✓•✓•✓•✓•✓•✓•✓•✓•✓•✓•✓•✓•✓•✓• Torpe (n.) a...