[SejeongKim]
-Hai,
-Gue udah tau siapa lo sbnrny.
-splng sekolah nanti bisa kita ketemu?[Unknown]
-wah
-trnyt lo gercep jg ya
-oke, fine.
-di rooftop, cmn kt berdua.[SejeongKim]
-ySejeong menghela nafas lalu menyisir rambutnya. Ia memandang kosong ke arah cermin.
Semalam ia dan Daniel memutuskan untuk mengakhiri hubungan pura-pura mereka berdua.
Dan selama semalaman pula lah Sejeong terjaga karena memikirkan apa cara yang tepat untuk mengakhiri teror dari Minkyung yang ditujukan kepadanya. Selain itu Sejeong juga memikirkan hal lain yang juga baru ia ketahui tadi malam. Sesuatu hal itu keluar dari mulut Ayahnya.
Kini tampak kantung tebal di bawah kedua matanya.
Serem banget wajah gue-SejeongKim.
Ia menuruni tangga dan membulatkan matanya melihat Daniel yang kini sudah berada di ruang makan bersama dengan Myungsoo, Ayah, dan Bundanya.
Sejeong mendudukkan diri di sebelah Myungsoo, tepat di hadapan Daniel. Gadis cantik itu hanya melemparkan senyuman dan memulai memakan sarapan seperti biasanya.
"Enak banget ya adik gue, punya pacar deket banget sama keluarga.." celetuk Myungsoo yang membuat Sejeong menjatuhkan sendok yang ia pegang sehingga menimbulkan suara dentingan berisik.
Gadis itu kaget karena seingatnya ia sama sekali tidak bercerita bahwa Daniel adalah pacarnya (read : pacar pura-puranya) di hadapan keluarga.
"Apasih Kak? Nggak usah ngomong sembarangan, Daniel bukan pacar gue lagian.." sewot Sejeong sembari mengambil sendok yang terjatuh tadi dan meletakkannya di wastafel yang berada tak jauh dari tempat duduknya.
"Lah, kalau bukan pacar. Ngapain dia ngapelin lo pagi-pagi gini?" tanya Myungsoo.
"Kak, please. Gue nggak tau, dia sendiri langsung kesini tanpa bilang-bilang.." Sejeong benar-benar tidak berada dalam mood untuk bercanda sekarang.
"Ah, itu... Anu, cuman mau nebengin Sejeong ke sekolah kok.." jelas Daniel ketika semua mata menatapnya.
"Nebengin apa nebengin nih?"
"Kakak, kalau makan ya makan. Jangan ngomong mulu," tegur Bunda.
"Iya-iya, maf Bun... Cuma nggodain doang, sewotnya kok nggak ketulungan. Yaudah Jeong, cepetan makan, kasian noh si Daniel nungguin lo.." ucap Myungsoo yang akhirnya menyadari bahwa mood Sejeong sedang buruk sekarang.
Sejeong tak menyahut dan memilih untuk melanjutkan sarapannya dalam diam. Setelah sekian menit, ia berdiri dan mengisyaratkan kepada Daniel agar mengikutinya.
"Sejeong berangkat dulu, Yah, Bun.."Sejeong mencium kedua tangan orang tuanya diikuti oleh Daniel.
"Hati-hati," ucap Ayah sembari menepuk bahu Daniel dengan pelan.
"Siap, om" sahut Daniel sembari terkekeh.
"Lah, gue nggak dipamiti nih?" protes Myungsoo dan ditanggapi oleh Sejeong dengan lambaian tangan.
"Kenapa nebengin gue?" tanya Sejeong tepat setelah ia duduk di jok motor Daniel.
"Emangnya nggak boleh gue nebengin lo?" tanya Daniel balik.
"Itu bukan jawaban, btw..." Sejeong memutar bola matanya malas dan menepuk bahu Daniel, "udah, gapenting apa alasan lo. Sekarang mending cepetan berangkat..." ucapnya.
Daniel menyadarinya, ada yang berbeda dari Sejeong saat ini. Gadis itu seolah sedang mengalami sesuatu sehingga mengubah sifatnya. Ya, Daniel tahu kalau Sejeong itu galak, tapi untuk hari ini Sejeong menjadi lebih judes dan irit bicara.

KAMU SEDANG MEMBACA
TORPE | Kang Daniel ✔
Hayran KurguI only use one word to unlock the door to your feelings When i don't have the key, sweet words place second I study you constantly and repeat the study every day I'll show you what I've done Rock my head. •✓•✓•✓•✓•✓•✓•✓•✓•✓•✓•✓•✓•✓•✓•✓• Torpe (n.) a...