Pt. 7

1.9K 285 15
                                    

Sejeong menghampiri meja Joshua dengan wajah yang ditekuk.

"Kenapa?" dahi Joshua mengkerut.

"Pulang aja lah kuy? Buka di rumah gue aja.." tawar Sejeong.

"Why?"

"Nggak usah tanya-tanya... Mood gue lagi buruk banget nih, sekalian jahilin cowok line juga. Mereka pasti ngiranya gue kesel, terus mereka bakalan ngelakuin apapun yang bikin gue seneng..." Sejeong terus saja memohon pada Joshua sembari sesekali mengerjap-ngerjapkan matanya.

"Jahil yah lo, ternyata!!" Kekeh Joshua.

"Sssyuut, jangan ketawa. Ntar akting gue ketahuan boongnya, lo pasang tampang khawatir aja, sekarang kita pulang ya? Ya? Ya?" Sejeong menempelkan telunjuknya pada bibir Joshua yang sedang tertawa lebar membuat lelaki itu segera menutup bibirnya dan menggenggam tangan Sejeong.

"Kuy lah," Joshua meninggalkan uang di meja dan menarik tangan Sejeong keluar dari cafe.

"Cepetan masuk, mungkin ntar maghrib kita masih di jalan. Mau shalat di masjid atau rumah?" Joshua membukakan pintu mobil untuk Sejeong, membiarkan perempuan itu masuk.

"Masjid aja deh, sekalian cari jajanan kecil buat pembatal puasa. Gimana?"

Joshua mengangguk, "Key sip"

Joshua mengendarai mobilnya menjauhi area BlackPink Cafe. Mereka sesekali bercakap-cakap dan bercerita tentang apa saja yang telah mereka lakukan selama 10 tahun terakhir tak bertemu.

"Eh, udah maghrib. Cepetan cari masjid Shua..." ucap Sejeong.

"Iye, gue tau. Kayaknya suara adzannya berasal nggak jauh dari sini..." Joshua mengangguk, matanya sesekali menoleh ke kanan dan ke kiri, berusaha menemukan keberadaan masjid. Begitu pula dengan Sejeong.

Sudah sekitar 5 menit mereka mencari keberadaan masjid, namun keduanya tetap tak menemukannya.

"Kayaknya masjid yang tadi tempatnya di dalem gang deh. Jadinya kita kagak tau.." desah Sejeong.

"Lo laper ya?"

"Sedikit doang, tapi gapapa. Oh ya, gue tau kalau setelah ini kira-kira 100 meter lagi bakalan ada mushola, shalat disitu aja ya? Trus kayaknya ntar kalau harus ke rumah gue, gue bakalan kelaparan. Jadi setelah shalat mending langsung aja cari warung yang deket-deket. Gue yang traktir kok" ujar Sejeong meringis.

"Oke, tapi tetep gue yang bayar. Lo jalan sama cowok, dimana-mana cowok yang bayarin ceweknya"

Sejeong menoleh,

Ceweknya??

"Ada apa dengan wajah lo, gak pernah dialusin sama cowok ya? Ketauan banget kalo lo jomblo dari lahir" ledek Joshua yang membuat Sejeong membulatkan matanya.

"Ih, ngeledeknya kok suka bener sih, say..."

"Say?"

"Sayton... Kekeke, udah, itu tuh musholanya" kekeh Sejeong menunjuk ke arah bangunan kecil 100 m di depan mereka. Joshua segera menepikan mobilnya.

"Yah, shalat jamaahnya udah selesai.." desah Sejeong kecewa ketika melihat beberapa orang telah berhamburan keluar dari mushola

"Udah cepetan wudhu, ntar gue imamin" Joshua mendorong pelan bahu Sejeong ke arah tempat wudhu wanita. Lalu ia sendiri bergegas menuju tempat wudhu pria.

Sejeong masih terpaku di tempat, ia merutuki dirinya sendiri karena sering baper saat dengan Joshua.

Tadi apa kata dia? Imamin??

TORPE | Kang Daniel ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang