Pt. 17

1.4K 242 6
                                    

"Sesuai dengan yang saya beritahu dalam group chat, kita sekarang akan mengadakan rapat untuk membahas tentang festival seni sekolah satu setengah bulan lagi.." ujar Pak Henry yang berdiri di depan anak-anak didiknya.

"Jadi, Kim Sejeong, apa saja yang sudah ditentukan pada rapat sebelumnya?" tanya Pak Henry.

Sejeong meringis karena mengingat bahwa rapat sebelumnya ia bubarkan tanpa ada keputusan yang pasti.

"Sejeong?" Pak Henry berujar, membuyarkan Sejeong dari lamunannya.

"Ah, maaf Pak. Untuk rapat sebelumnya saya masih menampung ide-ide serta usulan dari teman-teman, tapi belum sampai keputusan final" jelas Sejeong yang membuat Pak Henry menghela nafas.

"Baik, kalau begitu bolehkah saya melihat apa saja daftar usulan itu?"

Sejeong sontak menoleh pada Sowon, sekretaris kelas. Sowon yang peka segera mengeluarkan sebuah buku dari dalam tasnya. Ia membuka dulu buku itu dengan gerakan cepat, setelah menemukan halaman yang dimaksud, Sowon bangkit dari tempat duduknya dan menyerahkan buku itu kepada Pak Henry.

"Huum, baik... Jadi sebagian dari kalian mengeluarkan ide tent-"

Perkataan Pak Henry terpotong saat ada seseorang mengetuk pintu kelas.

"Masuk.." ujar Pak Henry sembari duduk di kursinya. Lalu masuklah Taeyong, sang ketua OSIS.

"Ada apa? Taeyong?"

"Ini, surat dispen untuk panitia festival seni sekolah, kami akan memulai melakukan persiapan hari ini.." ujar Taeyong sopan sambil menyerahkan selembar kertas.

Pak Henry membacanya lalu berujar, "baik. Untuk Daniel, Minhyun, Hanbin, Cathy, Nayoung, dan Kei, keluar sekarang.."

"Hah??" kompak kelima murid yang namanya baru saja disebut oleh Pak Henry.

"Kenapa?" Pak Henry mengernyitkan dahinya, tak paham dan bingung.

"Bapak, barusan, mengusir kami?" tanya Cathy terbata membuat Pak Henry sontak tertawa. Murid lain yang melihatnya pun ikut tertawa lirih, heran dengan kelakuan wali kelasnya itu.

"Maksud saya, silahkan keluar dan tunaikan tugas kalian sebagai anggota OSIS... Ya ampun, wajah kaget kalian lucu sekali.."

"Ooh.. Hehehe, maaf Pak, kami tadi salah paham.." kekeh Hanbin yang berdiri dan menuju tempat Pak Henry untuk berpamitan, diikuti oleh keempat murid lainnya.

"Daniel mana?" Taeyong menatap ke seluruh kelas.

"Oh iya, saya baru sadar. Dimana Kang Daniel?"

Kelas hening, karena memang tak ada satupun yang tahu kemana Kang Daniel pergi.

"Kim Sejeong?" tanya Pak Henry pada sang ketua kelas.

"Tadi, dia keluar kelas begitu saja tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Saya hendak mengikutinya namun saya ingat kalau bel kelas sudah berbunyi dan akhirnya saya tidak jadi mengikutinya, Pak.." jelas Sejeong.

Pak Henry manggut-manggut, Taeyong tetap menatap Sejeong penuh tanya.

"Kapan Daniel akan kembali?" Taeyong bertanya pada Sejeong dan ditanggapi gelengan oleh Sejeong.

Ketua OSIS itu menghela nafas, lalu beralih menatap Pak Henry, "kalau begitu kami permisi dulu, Pak. Dan kalau misalnya Daniel sudah kembali, bisa tolong katakan padanya untuk segera menuju ruang auditorium untuk membantu anggota OSIS lainnya?"

Sejeong mengangguk mantap lalu melihat kelima anggota OSIS itu sampai semuanya keluar dari kelasnya.

"Sejeong dan Jonghyun.."

"Ya, Pak?"

"Istirahat kedua bisa ke ruangan saya?" pinta Pak Henry yang ditanggapi anggukan oleh keduanya.

"Baik, kalau begitu mari kita lanjutkan..."

Dan rapat terus berlangsung hingga bel istirahat pertama berbunyi.

"Baik, sesuai dengan yang sudah disepakati, bagi siswa-siswa yang telah ditunjuk silahkan berlatih dengan penuh semangat. Dan untuk yang lainnya, bantu mereka sebisa kalian. Kalau misalnya ada masalah, silahkan laporkan kepada saya, mengerti?"

Semua siswa yang berada di kelas mengangguk.

"Baik, saya keluar sekarang. Silahkan menikmati waktu istirahat kalian.."

Saat Pak Henry keluar kelas, saat itulah terdengar desahan lega di ruangan itu.

"Jeong, ke kantin yuk.." ajak Yerin.

"Hah, tapi.."

"Cari Daniel lagi? Biarin temen yang lain lah, masa lo terus yang ngurus itu kudanil.." sahut Joy.

"Iya, Jeong. Minta bantuan aja sama anak-anak cowok.." timpal Jennie.

Sejeong tampak berpikir sebentar, lalu akhirnya mengangguk dan bangkit dari tempat duduknya. Ia melangkah maju ke depan kelas.

"Teman-teman.."

Semuanya terdiam dan menghadap ke Sejeong.

"Gue minta tolong, cari Daniel sekarang, di seluruh sudut sekolah. Siapa aja yang bersedia silahkan tunjuk tangan, maaf ya kalau kesannya lempar tanggung jawab gini, karena gue sebenernya udah muak sama tingkah kudanil itu.."

Sejeong tersenyum, " Makasih ya, Seongwoo, Yongguk, Jaehwan, Jonghyun, Jaewon. Ntar kabarin gue kalau misalnya udah ketemu..."

Kelima murid lelaki itu hanya mengangguk seadanya, sedangkan Sejeong mengendikkan dagu pada Yerin, Joy, serta Jennie untuk segera keluar kelas dan menuju kantin.

Keempat cewek itu akhirnya keluar dan berjalan di sepanjang koridor dengan berbincang-bincang.

***

TORPE | Kang Daniel ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang