"Dek, bangun. Udah sore, sayang..." suara lembut mebangunkan Sejeong. Gadis itu mengucek matanya lalu menoleh untuk memastikan siapa yang barusan membangunkannya. Sejeong tersenyum ketika Bundanya ada di sampingnya.
"Tumben Bunda pulang sore, Ayah juga?" heran Sejeong yang dijawab anggukan serta senyuman oleh sang Bunda.
"Cepat mandi dan bersiap-siaplah. Kita akan buka bersama di luar.." ucap lelaki setengah baya yang ternyata sudah berada di ambang pintu kamar Sejeong.
"Kita akan berbuka dimana, memangnya Yah..?" tanya Sejeong.
"Nanti aja kamu bakalan tahu, sudah sana cepat mandi.. Ayah dan Bunda juga akan bersiap-siap.."
Sejeong mengangguk dan melihat kedua orangtuanya keluar kamar. Lalu gadis itu berjalan menuju kamar mandi.
Setelah sekian menit Sejeong keluar kamar mandi dengan sudah memakai blouse berwarna merah dan skirt berwarna hitam.
"Kakak kok disini?" heran Sejeong ketika Myungsoo sedang tiduran di kasurnya."Disuruh bunda nunggu disini" jawab Myungsoo singkat namun tatapannya tetap terfokus pada ponsel yang ia pegang.
"Ya ntar kalau Sejeong masih pake handuk doang gimana?" gerutu Sejeong yang berjalan menuju meja aksesoris.
"Buktinya sekarang nggak, kan? Lagian napa malu sih, dulu waktu kecil kakak juga udah liat tubuh Sejeong.." Myungsoo menoleh sekilas pada Sejeong.
Sejeong hanya mencibir singkat sembari menyisir rambutnya, ia lalu mengambil sling bag hitam di lemari.
Gadis itu berjalan melenggang keluar kamar tanpa mengajak Myungsoo.
"Ngambek dianya, cewek gampang banget moody sih..," gerutu Myungsoo yang melihat pintu kamar Sejeong menutup. Ia lalu mengambil sesuatu dari lemari Sejeong dan mengikuti adiknya keluar kamar.
***
"Cie ada yang ngambek.." goda Myungsoo ketika mereka berdua telah berada di mobil. Sejeong terdiam, dalam hatinya ia merutuk karena kedua orangtuanya meninggalkan mereka sehingga ia harus semobil dengan kakaknya ini.
"Hoi, kalau ada yang ngomong dijawab.."
Sejeong hanya diam dan memilih memainkan ponselnya.
"Oh ya, lo tadi digendong sama Daniel ya? Kok bisa sampai ketiduran??"
Sejeong melotot, ia sama sekali tak ingat kalau ia ketiduran saat dibonceng Daniel.
"Tahu dari mana?" tanya Sejeong.
"Bi Minah yang ngasih tau.. Cie yang digendong cie..." goda Myungsoo.
"Aish, kenapa Ayah dan Bunda ninggalin gue sih... Gue jadi semobil sama sayton..." sungut Sejeong.
"Lo nya yang kelamaan, neng... Lagian kalau gue sayton lo apa? Ratu iblis?" balas Myungsoo tak mau kalah.
Sejeong melirik sebal pada pemuda di sebelahnya yang tetap fokus menyetir mobil walau sedang menggodanya.
Myungsoo yang menyadari itu pun segera meminta maaf yang dibalas gerutuan oleh Sejeong.
Sejeong
El, kok lo nggak bangunin gue tadi? Kan lo jadi tau kalo gue berat..
Send 16.45Sejeong menggigit bibirnya ketika pesan itu sudah terkirim dan sudah terbaca. Namun tidak ada balasan.
"Kok nggak dibales sih...," lirih Sejeong namun tetap dapat didengar oleh Myungsoo.
"Siapa? Daniel?" tanya Myungsoo sembari membelokkan mobilnya memasuki wilayah parkir Generation Restaurant
"Kepo ah" sahut Sejeong lalu merapikan dirinya. Setelah mobil telah terparkir keduanya bergegas turun.
"Dek, nih pake.." Myungsoo melemparkan sebuah tote bag pada Sejeong.
"Apaan? Celana lo? Ogah.." Sejeong melirik sebuah celana di dalam tote bag itu.
"Itu celana lo, gue ambil tadi. Karena lo pake skirt, pendek banget tau nggak. Tadi mau ngingetin tapi lo udah keburu ngambek. Udah cepetan ganti, kakak temenin.."
"Te-me-nin??"
"Di luar kamar mandi maksudnya, wajah lo syok banget. Ayok, setelah itu kita masuk.." Myungsoo bergegas menggandeng Sejeong dan membawa gadis itu di salah satu kamar mandi yang terletak tak jauh dari tempat parkir. Sejeong akhirnya memilih untuk menuruti Myungsoo daripada nanti mereka berdebat tak ada ujungnya.
"Nah, kalau kayak gini kan cantik. Aw, kok gue ditimpuk.."
"Gue emang cantik, dari dulu.." sungut Sejeong lalu meletakkan tote bag itu kembali ke mobil.
"Kuy, masuk.."
***
"Loh dek, itu bukannya Daniel sama Mina ya?? Suwiuwit, jodoh emang nggak kemana, ya..." ujar Myungsoo ketika melihat tetangga lamanya berada tak jauh dari mereka.
Kini keduanya telah bergabung di meja bersama kedua orangtuanya yang asyik mengobrol. Sejeong mengalihkan pandangan ke meja yang berjarak beberapa meter di belakang kedua orang tuanya. Dia mengernyit ketika melihat Daniel dan Mina ada di sana, lalu bergegas menunduk.
"Bun, Yah.. Tuh ada Daniel sama Mina, nggak diajak kesini sekalian?" usul Myungsoo yang membuat Sejeong melebarkan mata.
"Mana?" tanya Bunda mengedarkan pandangannya.
"Tuh, di belakang Bunda.." Ayah memegang lembut kepala Bunda lalu menolehkan pelan ke arah meja Daniel dan Mina.
"Oh, disitu rupanya. Sejeong panggilin dia suruh kesini, ya? Dia temen sekelasmu kan sekarang.." ujar Bunda.
Sejeong terpaksa mengangguk dan berdiri, kedua tangannya mengepal ketika Myungsoo tertawa lirih di sampingnya. Gadis itu memilih untuk segera menuju meja Daniel.
"Loh, ada Kak Sejeong.." ujar Mina ketika mendapati Sejeong berjalan menuju tempatnya dan Daniel.
Daniel yang sedari tadi sibuk bermain game di ponselnya menoleh.
"Kenapa, Jeong? Dan lo kesini sama siapa?" tanya Daniel ketika Sejeong telah berdiri di dekatnya.
"Lo sama Mina diundang kesana. Makan bareng sama keluarga gue.." Sejeong mengendikkan dagu ke arah meja keluarganya.
Daniel menoleh dan terenyum kikuk ketika mendapati Ayah, Bunda dan kakak Sejeong tengah menatap ke arahnya.
Daniel menghela nafas lalu mengangguk, " Ya udahlah ayo.." putus Daniel. Sejeong lalu berbalik dan berjalan diikuti dengan Daniel dan Mina di belakangnya.
"Cie yang makan bareng calon mertua.." goda Mina dengan bisikan di telinga sang kakak. Daniel melotot dan menghela nafas lega ketika tak ada yang mendengar hal itu selain dirinya.
"Diem, dek.." hardik Daniel.
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
TORPE | Kang Daniel ✔
FanfictionI only use one word to unlock the door to your feelings When i don't have the key, sweet words place second I study you constantly and repeat the study every day I'll show you what I've done Rock my head. •✓•✓•✓•✓•✓•✓•✓•✓•✓•✓•✓•✓•✓•✓•✓• Torpe (n.) a...