Pt. 30

1.5K 229 26
                                    

Bel istirahat baru saja berbunyi nyaring dan Daniel hanya menelungkupkan kepalanya di atas meja sembari memikirkan bagaimana cara agar ia bisa berbicara dengan Sejeong mengenai hal ini.

Pemuda itu kemudian menoleh dan memandang tingkah laku Sejeong dari tempatnya berada saat ini. Dapat ia lihat Sejeong sedang berdiri berhadap-hadapan dengan Miss Irene tengah membicarakan sesuatu.

Kemudian tak berapa lama Miss Irene menepuk bahu Sejeong pelan lalu melangkah keluar dari kelas dan setelah itu Sejeong kembali duduk di tempatnya.

"Oi, kudanil!!" tegur Seongwoo dari sebelah tempat duduknya yang membuat Daniel mengangkat wajah lalu menatap temannya itu sembari menggumamkan kata tanya apa dengan suara lirih.

"Lo denger ngga sih apa yang gue omongin tadi?" ujar Seongwoo kesal.

Daniel hanya meringis kecil lalu terkekeh pelan.

"Kenapa?"

"Ck, makanya jangan ngelamun mulu! Ngelamunin apa sih? Pacar aja kagak punya," sindir Seongwoo.

"Ya emangnya lo udah punya pacar?" balas Daniel.

"Bodo amat, penting gue udah punya gebetan! Eh iya, lo tadi mandang ke arah sana, ya? Liatin siapa? Wwah, jangan-jangan so ketua kelas. Gue denger-denger lo lagi deket ya sama dia? Apalagi kemarin si Jaewon cerita kalau lo malam-malam ada di rumah Sejeong, mana dimasakin lagi. So sweet, banget.. Widdiiw, bentar lagi PJ ya jangan lupa. Biar hubungannya ma- Aw, njir. Jangan digeplak juga kepala gue!!!" sungut Seongwoo.

"Lo tadi mau ngomong apaan?" tanya Daniel singkat.

"Eh iya jadi lupa kan! Pokoknya ntar kalau jadian gue harus dapat PJ, ya!?!"

"Ck, cepetan ngomong!! Banyak bacot!" hardik Daniel yang geram dengan kelakuan teman sebangkunya itu.

"Ntar lo bisa ngga kelompokan biologi?" jelas Seongwoo dengan nada yang sama kesal.

"Oh, bisa kok. Sama siapa aja?" tanya Daniel -nadanya kembali datar seperti biasanya- sembari menganggukkan wajahnya.

"Hah?"

"Kita kerkel nya sama siapa aja? Lemot banget jadi orang, jangan gara-gara lo duduk di depan Yongguk lo jadi ketularan lola" cibir Daniel.

"Ck, lo tuh sebenarnya kalau Miss Jessica lagi ngajar merhatiin kagak sih?" omel Seongwoo.

"Hehehe, kan lo tau sendiri kalau waktu pelajaran hafalan kayak gitu bakalan tidur," jelas Daniel.

"Makanya peringkat lo kagak naik-naik dari kelas satu," sarkasme Seongwoo sembari memasukkan buku pelajaran matematika miliknya ke dalam tas.

"Makanya omongin ke gue, siapa temen kelompok kita?" Daniel menatap Seongwoo dengan pandangan penuh tanya, sedangkan Seongwoo menatap Daniel dengan tatapan kesal.

(Ini kenapa jadi Ongniel ya ampun.. ^^)

"Sejeong sama Yerin," jawab Seongwoo singkat.

"Udah lo kasih tahu belum, merekanya?"

"Udah, tinggal lo doang ini"

Daniel mengangguk sembari tersenyum miring, dia telah menemukan cara bagaimana akan berbicara dengan Sejeong mengenai masalah ini.

"Kenapa senyum-senyum kayak gitu? Kayak psycho, njir!" tegur Seongwoo yang ditanggapi kekehan kecil Daniel.

"Kantin, kuy?" ajak Yongguk yang duduk di belakang mereka berdua.

"Hooh, ajak yang lain juga.." timpal Hoshi yang berada di samping Yongguk.

Daniel hanya mengangguk sekilas dan berdiri. Pemuda itu sempat melirik ke arah Sejeong sebelum akhirnya pergi ke kantin bersama dengan teman-teman yang lainnya.

***

Kini mereka berempat tengah berada di rumah Seongwoo untuk membuat presentasi mengenai bioteknologi. Mereka memutuskan untuk membagi-bagi pekerjaan menjadi empat karena kebetulan juga terdapat empat materi subbab pokok dalam bab bioteknologi.

"Nih, tugas gue udah selesai.." ujar Sejeong sembari menyerahkan flashdisk ke hadapan Seongwoo.

"Taruh situ aja, Jeong.." angguk Seongwoo acuh tak acuh sembari terus memfokuskan pandangan pada layar laptop di depannya.

Sejeong meletakkan flashdisk di dekat laptop Seongwoo dan kembali duduk di tempatnya. Gadis itu membuka tas dan mengambil sebuah botol dari dalamnya.

"Yaahh, minum gue abis. Gue minta minum dong, Woo. Haus nih.." pinta Sejeong.

Seongwoo mengangkat kepalanya dan meringis, "eh iya kelupaan kalau kalian belum disuguhin apa-apa. Maaf-maaf, lo ambil sendiri aja di kulkas yang ada di dapur Jeong. Gapapa, kan?" tanya Seongwoo yang kembali menekuri layar laptopnya.

"Gapapa sih, tapi gue kan gatau arah buat ke dapur lo" ucap Sejeong.

"El, anterin Sejeong gih. Sekalian ambil beberapa snack di lemari atas. Lo udah tahu kan tempatnya?" pinta Seongwoo.

"Ck, berasa jadi babu gue" omel Daniel namun tetap berdiri dan melangkahkan kakinya. Namun beberapa saat kemudian ia menatap Sejeong yang masih berdiam di tempatnya.

"Ayo, mau minum kagak?" ujar Daniel.

Sejeong mengangguk dan mengikuti Daniel dari belakang. Setelah sampai di dapur, Daniel menunjukkan tempat kulkas pada Sejeong sementara dirinya menuju ke arah lemari tempat berbagai snack tersimpan di dalamnya.

"Jeong?" tanya Daniel sambil melihat Sejeong yang tengah menuangkan air putih dingin ke dalam botol, lalu meminumnya sebagian dengan cepat.

"Pacaran, kuy?" ujar Daniel.

Sejeong tersedak dan sebagian air yang berada di mulutnya sempat tersembur keluar.

TBC

Hahahahaha... Nggantung, ya? Jangan marahin aku ya, guys..

TORPE | Kang Daniel ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang