Sejeong mengusap peluhnya, pertandingan basket ini lebih melelahkan daripada yang ia kira. Ditambah lagi keberadaan Kang Daniel di tim lawan yang sedari tadi seolah sengaja hanya mengincar Sejeong sehingga membuatnya harus bergerak lebih cepat dan gesit.
BUK!!
Itu adalah suara yang terdengar ketika Sejeong terjatuh tengkurap dengan keras, gadis itu merasakan ada seseorang yang sengaja menjegalnya. Gadis itu meniup poni rambutnya lalu bangkit dan memperhatikan sekelilingnya. Seketika netranya menangkap visualisasi dari seorang Kang Daniel yag berdiri di sebelah kanan tubuhnya dan hanya berjarak sekitar 5 langkah.
"Lo gak papa?" tanya Daniel berlari menghampiri Sejeong yang tengah menatapnya tajam.
Tanpa diduga gadis itu merebut bola basket yang dipegang Jennie lalu melemparkannya ke arah Daniel. Namun dengan gerakan gesit Daniel menghindar dan menyebabkan bola tersebut terus melayang dan memecahkan jendela yang berada di belakang Daniel.
Dukk!
Pyaarrrr!!!
Sejeong kini terperangah, tangannya mengusap rambut hitamnya frustasi. Sedang para cowok yang tanggap segera membereskan pecahan kaca, kini cewek 11-A mengerubungi Sejeong yang terduduk karena kaget. Ia baru saja merusak salah satu fasilitas sekolah. Entah hukuman apa yang ia dapatkan nanti. Belum lagi kemungkinan ada orang yang terkena pecahan kaca dan bola basket yang terlempar keluar ruangan.
Semuanya gara-gara waketos sialan itu..
"Jeong, lo gak papa?" tanya Sowon yang ikut-ikutan duduk bersimpuh di samping Sejeong.
"Jeong, oi. Lo jangan diem aja kayak gini, serem" tegur Joy yang melambaikan tangannya di depan wajah Sejeong.
"Jangan kayak orang depresi, nggak ada yang kena pecahan kaca kok.." jelas Jennie.
"Beneran nggak ada yang kena?" Sejeong merespon Jennie dengan cepat dan dibalas dengan gelengan kepala oleh Jennie.
"Udah, berdiri. Sekarang gue bakalan temenin lo balik ke kelas" ucap Yerin.
"Gue harus ke BK dulu, gue harus tanggung jawab" geleng Sejeong.
"Oke gue temenin," sahut Yerin.
"Nggak, biar gue sendiri aja" tolak Sejeong lalu segera bangkit dan keluar dari lapangan.
***
Sejeong meniup poninya, capek. Ia meneruskan hukumannya dengan setengah hati. Ini sudah pukul 4 sore dan ia harus terjebak di aula untuk membersihkannya sebelum Taeyang ssaem memeriksa aula. Sebenarnya teman-temannya banyak yang mengajukan diri untuk membantunya namun Sejeong menolak dengan alasan bahwa itu merupakan hukumannya, jadi ia harus melakukannya sendiri.
Kepala Sejeong mendongak ketika mendengar suara langkah kaki yang memasuki ruangan luas ini. Netranya melihat seorang cowok berbahu bidang di sudut aula samping pintu. Kedua matanya menyipit dan menyadari bahwa cowok itu adalah Kang Daniel. Gadis itu menghembuskan nafas kesal dan meneruskan kegiatan mengepelnya yang sempat terhenti.
"Capek?" tanya Daniel yang kini sudah berada di dekatnya. Nadanya menyiratkan kekhawatiran membuat Sejeong menoleh dan segera memalingkan wajahnya, tak berniat sedikitpun untuk menjawab pertanyaan Daniel.
"Lo mendadak gagu ya?" ejek Daniel.
Sejeong mendengus.
"Kim Sejeong"
"Apasih? Lo itu hobby banget ganggu gue, pergi sana" usir Sejeong tanpa menoleh sedikitpun ke arah Daniel.
"Yeee, padahal mau dibantuin juga. Tinggal setengahnya kan? Udah lo duduk aja, biar gue yang nge-pel" ucap Daniel sembari merebut alat pel dari tangan Sejeong namun gagal karena Sejeong memegangnya erat-erat.
"Udah duduk aja, gue mau bantuin lo" ulang Daniel yang tetap berusaha merebut alat pel dari tangan Sejeong.
"Gue nggak percaya sama lo" tegas Sejeong.
"Lo ganggu. Mending lo pulang sana, pulang ke akhirat sekalian" gerutu Sejeong.
"Mulut dijaga, gue tuh udah ada niatan baik bantuin.."
"Gak peduli, gue nggak percaya sama niat baik lo. Lagian lo juga yang bikin gue kena hukuman ini"
"Lah kok gue? Kan yang salah lo, lo kenapa tiba-tiba ngelempar bola basket ke arah gue. Kalo sampe kena kepala terus gue gegar otak gimana?" protes Daniel panjang lebar.
"Kan lo yang cari gara-gara duluan. Lo pikir gue nggak tahu kalau lo yang jegal gue makanya gue jatuh??!" sindir Sejeong dengan nada yang meninggi.
Daniel mengerutkan dahinya, "Tapi gue nggak pernah jegal lo tuh" sahut Daniel.
"Alasan, udah pergi. Gue harus nyelesaiin ini sebelum Raden Mas Galak itu kesini" ucap Sejeong yang membuat Daniel tergelak.
"Gue nggak pernah nyangka ketua kelas berani nyebut Taeyang ssaem kayak gitu"
"Bodo, lo bisa minggir nggak sih???!!"
"Lo yang minggir, gue yang nyelesaiin. Duduk aja sono, gue tau lo capek" keukeuh Daniel.
"Terserah lo aja deh" pasrah Sejeong akhirnya dengan menyerahkan alat pel lalu duduk di pinggiran aula.
Mereka terdiam dengan kegiatan masing-masing. Sejeong sedang melihat-lihat akun sosmed nya sedang Daniel mengepel dengan cepat aula sampai ada suara langkah kaki yang terdengar membuat keduanya menoleh.
Tampaklah Taeyang ssaem kini berdiri di pintu aula. Sejeong segera berdiri menghampiri Daniel dan merebut alat pel dari tangan cowok itu.
"Kim Sejeong"
"I-iya ssaem?" jawab Sejeong terbata.
"Kenapa saya melihat Daniel yang melakukan hukumanmu? Kau mau hukumanmu ditambah?" tanya Taeyang ssaem dengan mata yang memincing.
"A-anu. Tadi Daniel kesini dan dia memaksa membantu saya. Dia merebut alat pel dari saya wa-"
"Benar itu, Kang Daniel?" potong Taeyang ssaem sembari menatap ke arah Daniel. Kini Sejeong mengarahkan tatapannya pada Daniel, menatapnya tajam penuh intimidasi. Bukannya merasa takut, Daniel malah terkekeh pelan.
"Itu...." Daniel dengan sengaja menggantungkan pernyataannya.
"Tidak benar. Saya yang dipaksa melakukan ini. Dan karena saya merasa kasihan, saya lakukan saja."
Sejeong membelalakkan matanya, dengan segera ia menggeleng dan menatap ke arah guru BK nya.
"Kim Sejeong, saya harus melihat toilet di lantai dua bersih tepat pukul 5 sore. Tak ada penolakan" ujar Taeyang sembari meninggalkan Sejeong dan Daniel.
Daniel terkekeh dan pergi mengikuti Taeyang setelah dengan sengaja menyenggol bahu Sejeong dan membisikkan sebuah kalimat yang membuat gadis itu mendidih saat itu juga.
"Selamat berkencan di toilet, Sejeong-a"
"KANG DANIEEEEELLLLLL" teriak Sejeong frustasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
TORPE | Kang Daniel ✔
FanficI only use one word to unlock the door to your feelings When i don't have the key, sweet words place second I study you constantly and repeat the study every day I'll show you what I've done Rock my head. •✓•✓•✓•✓•✓•✓•✓•✓•✓•✓•✓•✓•✓•✓•✓• Torpe (n.) a...